Majapahit 1478

238 12 0
                                    


Bhre Kertabhumi tidak bisa memaksa kakaknya Samarawijaya untuk ikut perang karena telah terikat sumpah dengan ibu Ranawijaya dyah Sripura,
bahwa Samarawijaya tidak akan berperang dengan Ranawijaya.
karena sumpah tersebut,maka Samarawijaya tidak ikut bersama adik adiknya ke batas kota raja untuk menanti kedatangan prajurit daha.
bhre Kertabhumi tidak bisa lagi mengerahkan banyak prajurit seperti waktu menyerang Suraprabhawa,karena persekutuan dengan para adipati pesisir utara sebatas saat menyerang majapahit,bukan mempertahankan majapahit.
dengan kekuatan yang jauh berkurang,bhre Kertabhumi harus pandai pandai mengatur siasat,jika tidak,maka prajurit daha akan dengan mudah menghancurkan mereka.

Untuk mengelabui lawan,Ranawijaya membagi dua kekuatan,dia dan brahmana Ganggadhara akan menyerang dari gerbang barat,sementara Batara katong akan menyerang gerbang utara.
usai membagi dua kekuatan,mereka bergerak lewat sungai dan darat.
barisan prajurit panah seperti biasa selalu ada pada barisan depan,kemudian prajurit berkuda dan prajurit berjalan kaki.
sementara yang lewat sungai semuanya adalah prajurit berjalan kaki dengan prajurit panah juga termasuk ada di dalamnya.
saat matahari mulai condong ke barat,mereka sudah mendekati gerbang kota raja,tapi Ranawijaya putuskan untuk memulai serangan esok hari.

Saat malam tiba,Samarawijaya mencoba untuk berkeliling kota raja.
suasana begitu sepi dan sunyi,tak ada lagi suara gamelan yang sayup sayup terdengar.
tidak ada lagi suara tembang yang biasanya dilantunkan oleh para pesinden,tidak ada lagi suara suara penduduk yang terdengar.
tanpa sadar,air mata Samarawijaya mulai sedikit demi sedikit membasahi pipi.
dia mulai merasakan kesedihan yang teramat dalam,kota raja sudah tidak seperti dulu,kini benar benar sunyi.
majapahit sudah diambang pintu kehancuran,dan tinggal menunggu waktu.

Suara ayam jantan berkokok mulai saling bersahutan,matahari masih belum menunjukkan sinarnya.
Ranawijaya dan para prajuritnya langsung bergerak di pagi pagi buta.
saat prajurit majapahit belum terbangun dari tidurnya,mereka langsung melakukan serangan.
prajurit majapahit sangat terkejut,mereka sama sekali tidak menyangka akan hal ini.
sontak hal ini membuat mereka kalang kabut dan berteriak teriak mencoba untuk membangunkan temannya yang sedang tidur.
namun apa daya semua telah terlambat,prajurit daha sudah merangsek masuk dan membantai siapa saja yang dia temui.
prajurit majapahit lari berhamburan untuk menyelamatkan diri menuju istana,namun prajurit daha terus mengejar.
bhre Kertabhumi sama sekali tidak menyangka jika Ranawijaya sudah menyerang sepagi ini,namun dengan cepat dia kumpulkan semua prajurit dan bergerak menghadang prajurit daha.

Bhre Kertabhumi merasa semuanya sudah mendekati akhir,saat dia dan prajuritnya bergerak,ternyata prajurit daha tidak jauh dari istana.
dari sisi utara ribuan prajurit daha yang dipimpin oleh Batara katong juga mulai memasuki kota raja.
kini dia sudah terkepung,satu satunya jalan cuma memberi perlawanan.
perang terbuka kembali terjadi di kota raja,kini kekuatan bhre Kertabhumi sudah seperti orang pasrah yang cuma menanti datangnya ajal tiba.
"Kertabhumi......akan aku balaskan kematian ayahku"
mendengar teriakan Ranawijaya yang begitu keras,bhre Kertabhumi cuma diam.
dia kembali mengingat masa lalu perihal kedekatan dirinya dengan Ranawijaya,meskipun kala itu dia dan kakak kakaknya baru saja menyerah pada pamannya,Surya wikrama.
sekeras apapun watak bhre Kertabhumi,tapi saat berhadapan dengan Ranawijaya,semuanya seolah olah musnah.
keris dalam genggaman terasa begitu berat untuk di gerakkan,berkali kali dia cuma menghela nafas,berat rasa kaki melangkah.

Ksatria Majapahit 6 eps Perang Wangsa Rajasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang