Sekeras apapun usaha yang dyah Sripura lakukan untuk mencegah Ranawijaya,namun tetap saja sia sia,karena Ranawijaya tetap pada pendiriannya,yaitu menyerang majapahit,dan membalaskan dendam atas kematian ayahnya.
sementara dyah Sripura mencegah kepergian anaknya untuk menyerang majapahit,adalah karena rasa sayang seorang ibu yang tidak ingin di kehilangan anaknya tersebut.
melihat ribuan prajurit daha berangkat menyerang majapahit,,pecahlah tangis dyah Sripura saat itu juga.
sementara sang adik,Wijaya kusuma cuma diam,malah dia tidak bisa berbuat apa apa karena masih kecil.
pergerakan prajurit daha lewat sungai berantas dan jalan darat.Berita akan datangnya serbuan dari daha,telah sampai di telinga bhre Kertabhumi.
"Wira pragola,Danu tirta dan kau Jati ledung,hadang Ranawijaya dan para prajuritnya di wirasaba"
"baik yang mulia" ucap mereka serempak.
ketiga orang tersebut lansung membawa sejumlah prajurit terbaik guna menghadang prajurit daha.para prajurit majapahit langsung ditempatkan di tepian sungai berantas,dengan harapan prajurit daha pasti melewati sungai berantas.
apa yang mereka perkirakan memang tepat,seorang telik sandi majapahit melaporkan adanya pergerakan prajurit daha dari sungai berantas.
Berita ini langsung disikapi dengan cepat oleh ketiga pimpinan prajurit majapahit.
seluruh kekuatan yang ikut penghadangan di kerahkan,para pemanah telah di posisi masing masing dan siap melepaskan anak panahnya.
waktu terus berlalu,apa yang mereka nantikan belum juga terlihat.
"apa tidak salah laporan telik sandi itu?" tanya Jati ledung yang mulai merasa ada yang janggal.
"tidak Jati ledung,mereka pasti lewat sini" jawab Danu tirta meyakinkan Jati ledung.
tapi apa yang mereka nantikan belum juga datang.
terlalu lama menunggu,dan mulai timbul rasa jenuh dan bosan pada prajurit majapahit,mereka mulai kehilangan konsentrasi pengawasan.
tanpa mereka sadari,ternyata sebelum sampai ke wirasaba,para prajurit daha naik ke darat,dan tidak lewat sungai.
"sebaiknya kita kembali ke barak,tinggalkan beberapa prajurit untuk berjaga" kata Wira pragola.
saat sebagian besar prajurit majapahit mulai beranjak dari posisi masing masing,tiba tiba dari arah belakang ribuan prajurit daha langsung menyerang mereka.
mendapatkan serangan tidak mereka sangka sebelumnya,membuat para prajurit majapahit bagai ayam kehilangan induknya.
"kita di serang......kita di serang......."
teriakan demi teriakan saling bersahutan,mereka mencoba untuk memberitahu para prajurit yang lain.
cuma sebatas teriakan yang bisa di lakukan prajurit,dalam keadaan kacau akibat serangan mendadak.
Danu tirta selaku pimpinan prajurit majapahit,sudah tidak bisa lagi berkoordinasi dengan Jati ledung ataupun Wira pragola.
para prajurit majapahit mulai tercerai berai,mereka kebingungan dengan situasi seperti ini.
"hancurkan mereka semua......"
teriak Ranawijaya."Jati ledung,bagaimana ini?" tanya Wira pragola yang sudah tidak tahu harus berbuat apa.
Jati ledung tidak menjawab,dia sibuk menghadapi lawan lawannya.
namun gelombang serangan prajurit daha tidak ada putusnya,mereka terus dan terus menggempur prajurit majapahit.
dalam kondisi terjepit,belakang sungai depan musuh.
sudah tidak ada tempat lari bagi mereka,selain terus menghadapinya.
namun ditengah tengah kepanikan,ada juga prajurit majapahit yang mencoba untuk melarikan diri dengan melompat ke sungai.
ada yang berhasil,namun banyak pula yang gagal,terseret arus air sungai berantas.
melihat hal ini,ketiga pimpinan prajurit majapahit berperang bagai orang kesetanan.
Ranawijaya langsung perintahkan Batara katong yang terkenal kesaktiannya untuk menghadapi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 6 eps Perang Wangsa Rajasa 2
Ficción históricapertumpahan darah untuk memperebutkan tahta majapahit tidak berhenti semenjak naiknya raja Girisha Wardhana dyah surya wikrama menjadi raja majapahit. sepeninggal raja Girisha Wardhana dyah surya wikrama,majapahit kembali dilanda perebutan kekuasaan...