Majapahit 2478 ke 2

305 13 1
                                    


Tanpa sadar,air mata menetes di pipi bhre Kertabhumi,dia terpaku seolah tidak bisa berbuat apa apa.
sebelum bertemu Ranawijaya,dia punya tekad untuk mempertahankan kota raja dari serangan anak pamannya tersebut.
namun kini keadaan seolah olah berbalik di pikirannya,ternyata dia tidak mampu menatap Ranawijaya.
meskipun dia sangat membenci pamannya Suraprabhawa,tapi dia sangat menyayangi Ranawijaya.
Wijaya karana sadar dengan apa yang dipikirkan oleh adiknya,dengan cepat kudanya bergerak sebelum Ranawijaya mendekati bhre Kertabhumi.
"aku saja yang menjadi lawanmu Ranawijaya,dan kau pergilah Kertabhumi"
bhre Kertabhumi naik ke punggung kuda Wijaya karana,dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"hey....mau kemana kau pengecut?"
"sudahlah Ranawijaya,aku sekarang lawanmu"
"kau menyuruh dia lari dariku"
"tidak Ranawijaya"
bagaimanapun juga,ikatan keluarga tidak akan pernah bisa lepas dari bathin mereka.
Ranawijaya begitu dendam karena kematian ayahnya,sementara Wijaya karana yang lebih tua,tentu memiliki pemikiran lain terhadap Ranawijaya.
"akan aku habisi kau......"
dorongan dendam yang begitu besar,membuat Ranawijaya kesetanan dalam menyerang Wijaya karana.
Wijaya karana yang jauh lebih tua mencoba untuk mengimbangi serangan sepupunya tersebut.
tapi faktor usia yang mulai berbicara,Ranawijaya yang masih muda,dengan cepat membuat Wijaya karana kewalahan.
beberapa sabetan kerisnya mampu melukai tubuh Wijaya karana,dan darah terus mengucur dari luka Wijaya karana yang diakibatkan oleh keris Ranawijaya.
dan pada akhirnya,sebuah tendangan kaki Ranawijaya membuat tubuh Wijaya karana terjatuh dalam posisi terduduk dan tidak mampu untuk bangkit kembali.
"aku tidak punya urusan denganmu,yang aku cari cuma Kertabhumi"
Ranawijaya langsung pergi meninggalkan Wijaya karana yang lemah tidak berdaya.

Istana majapahit benar benar sudah terkurung,para prajuritnya mencoba untuk mati matian mempertahankan.
namun situasi seolah olah tidak berpihak pada mereka,prajurit daha sudah mulai memasuki halaman istana.
"kita terkepung kak"
ucap bhre Kertabhumi kepada kakaknya Samarawijaya yang tidak ikut berperang karena terikat sumpah.
"dimana Wijaya karana dan bhre Pamotan?" tanya Samarawijaya.
"kalau kakak Wijaya karana,tadi dia bertarung dengan Ranawijaya,tapi kalau bhre Pamotan aku tidak tahu"
"inilah akhir wangsa rajasa,bertarunglah secara ksatria"
usai mendengar kata kata dari kakaknya,bhre Kertabhumi kembali ke peperangan,dia junus kerisnya sambil berteriak teriak.
"ayo...Ranawijaya jika kau masih hidup,ayo hadapi aku"
tanpa disadari oleh bhre Kertabhumi,ternyata Ranawijaya sudah ada di dekatnya.
"tidak perlu teriak teriak Kertabhumi,aku ada disini"
"mampus kau Ranawijaya...."
bhre Kertabhumi tidak seperti sebelumnya,jika awal ketemu Ranawijaya dia lari,tapi kali ini tidak.
perkelahian keduanya terjadi di dalam istana,dan bhre Kertabhumi lebih dominan dalam menyerang.
tapi serangan serangan bhre Kertabhumi dengan mudah dihindari oleh Ranawijaya.
saat sebuah sabetan keris bhre Kertabhumi berhasil dihindari oleh Ranawijaya,dan dia langsung balas menyerang.
sebuah sabetan keris Ranawijaya langsung mengenai leher Bhre Kertabhumi.
dengan cepat tangan kirinya menutup luka pada lehernya tersebut.
Ranawijaya tersenyum melihat lika yang dialami oleh bhre Kertabhumi.
"mati kau Kertabhumi... .."
melihat Ranawijaya akan kembali menyerangnya,bhre Kertabhumi mencoba untuk mendahului serangan tersebut.
tapi naas,Ranawijaya berhasil menghindari dan berhasil menghujamkan kerisnya ke bhre Kertabhumi.
bhre Kertabhumi langsung roboh,dan tertelungkup di lantai bara istana.
sejenak dia mengerang kesakitan,dan secara perlahan suaranya hilang dan dia tidak bergerak lagi.

Ksatria Majapahit 6 eps Perang Wangsa Rajasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang