01 | Hujan

8.3K 1K 65
                                    

Jisoo sedang duduk santai, kakinya ia selonjorkan di sofa. Jari telunjuknya dengan malas mengganti halaman majalah. Sekali-kali ia juga mengambil cemilan di toples.

Cklek

Jisoo menatap pintu apartemennya, ternyata Rose yang masuk, perempuan blonde itu tengah membuka sepatu dan menggantinya dengan sendal. Ia mendekat, meraih remot di sofa kemudian mematikan televisi yang lagi menampilkan berita perceraian Jisoo.

"Jis, kamu masih nonton berita ini?" Rose mengambil majalah dari pangkuan Jisoo lalu meletakkannya di bawah meja. "Ayolah, kamu kayak orang habis putus cinta, Jis."

Rose membersihkan sampah makanan ringan yang berserakan. Ia kemudian memasukkan ke dalam tong sampah beralas plastik.

Jisoo memperhatikan gerak-gerik Rose. Ia jadi berpikir tentang Rose yang sudah menjadi manajernya sejak sepuluh tahun yang lalu. Gadis itu sangat baik, pengertian. Bahkan, dulu Jisoo sempat berganti manajer seminggu tapi ia tidak betah. Ia merasa nyaman bersama Rose. Biar status gadis itu manajernya. Jisoo selalu menceritakan banyak hal pada Rose.

Sekarang saat Jisoo memutuskan keluar agensi, apa yang akan dilakukan gadis itu?

"Rose, kamu udah ngomong sama agensi? Kamu tau aku bakalan berhenti, 'kan? Setidaknya kamu harus cari artis lain. Dan-" Perkataan Jisoo terputus saat Rose berhenti dari kegiatannya.

"Jis, kita udah kenal lama. Udah kenal dari jaman kamu masih jadi aktris yang dibayar pake makanan." Rose duduk di sebelah Jisoo. "Aku gak bisa ninggalin kamu gitu aja. Sepuluh tahun hidup aku, udah aku habisin buat bantuin kamu."

Jisoo jadi merasa terharu, bahkan Rose yang bukan siapa-siapanya saja bisa sebaik ini. "Setidaknya kamu cari pacar. Gak capek setiap hari ngikutin aku?"

Jisoo memainkan ponselnya. Lalu mengetikkan sesuatu. "Kamu pergi makan malem bareng Jaehyun gih." Ia menunjukkan reservasi yang tadi ia pesan kepada Rose.

Rose sedikit terkejut. "Kamu sama Jaehyun, bukannya saling suka?" Perempuan itu nampak malu-malu. Jaehyun itu pengawal Jisoo. Ia juga sudah lama mengikuti Jisoo. Dan rupanya mereka berdua diam-diam saling menyukai. "Udah pergi sana. Sekali-kali jalan-jalan."

Rose mengangguk. "Ngapain masih di sini? Sana nyalon kalo enggak belanja baju." Rose nampak tidak setuju. Ia masih mau berada di sini menemani Jisoo. "Sana! Udah, habis ini aku mau pergi juga."

Rose mangagguk, ia melangkah cepat menuju pintu sambil tersenyum. "Aku pergi, ya." Gadis itu melambai tangan ke arah Jisoo, yang hanya dibalas senyuman.

Sekarang Jisoo malah sendiri. Suara hujan berhasil membuat Jisoo menoleh ke jendela. Bahkan sekarang hujan. Ia merasa benar-benar kesepian.

Jisoo berjalan menuju jendela lalu menarik gorden sampai hujan tidak nampak lagi. Ia berjalan menuju pantry. Jisoo jadi ingin mencoba membuat makanan. Gadis itu mengambil bahan-bahan di kulkas. Setelahnya, dengan bermodalkan resep dari internet gadis itu memasak.

Setelah selesai, ia menyicipinya. Rasanya sangat hambar. Jisoo bahkan tidak bisa menelan makanan ini sampai habis. Jisoo jadi tertawa sendiri. Ia bangkit, kemudian beralih mengambil botol anggur di lemari bagian bawah. Menyesap segelas anggur, sepertinya mampu menimbulkan rasa segar akibat makanan tawar itu.

Jisoo menuangkan anggur ke dalam gelas. Ia mengaduknya terlebih dahulu. Perempuan itu duduk sendiri di mini bar. Ia menatap tak berminat ke arah jendela yang sudah tertutup gorden itu.

Suasana ini sangat mendukung untuk Jisoo mengingat masa pacarannya dengan Taehyung. Mereka sudah menjalin kebersamaan selama lebih dari lima tahun sebelum menikah. Taehyung tahu bagaimana susahnya Jisoo berkarir. Laki-laki itu tahu semuanya tentang Jisoo.

After This | Jisoo • Taehyung [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang