Kali ini ibu Taehyung sampai turun tangan saat melihat anak laki-laki satu-satunya tertidur lemas sembari memeluk Jisoo.
Kalau kata Nayeon, hari ini Taehyung malah sangat manja. Bahkan baru bisa tidur jika memeluk Jisoo.
Jisoo pelan-pelan berusaha melepaskan diri saat ibu mereka berdiri di ambang pintu. "Jis," panggil Taehyung. Laki-laki itu terbangun sebentar lalu tidur lagi.
"Udah kamu pastiin Taehyung tidur dulu. Nanti kita bicara lagi." Jisoo mengiakan. Kini kembali menarik selimut, ia juga sedikit tersenyum saat Taehyung semakin mengeratkan pelukan pada Jisoo.
***
Bangun-bangun Taehyung terkejut saat melihat ibunya sudah menunggu di depan. Jisoo masih siap-siap. "Masih sakit?" Ibu Taehyung memijat kepala anaknya. Taehyung menggeleng. Kepalanya memang sedikit pusing.
"Kalian kenapa, sih? Periksa aja ya." Ibu Jisoo memaksa. "Gak papa, kok, Bu."
Jisoo keluar dengan baju santai. "Ada apa, Bu?"
"Kamu tu, ya. Kenapa gak bilang kalau Taehyung sakit?" tanya ibunya.
"Lupa," kata Jisoo singkat.
"Jis, tadi Ibu beli ini." Ibu Jisoo memberikan test pack. Jisoo mengernyit. "Kamu mungkin hamil. Ini saran Nayeon."
"Ibu, Jisoo gak hamil." Taehyung memperhatikan test pack tersebut.
"Mungkin aja, kan, Nak. Coba dicek dulu." Ibu Taehyung kembali menyodorkan test pack pada Jisoo.
***
Ujung-ujungnya Jisoo menyerah. Perempuan itu mengambil Test pack. Kemudian, masuk ke kamar mandi.
Taehyung menunggu di depan pintu. Sangat berharap Jisoo hamil. Ibu mereka juga sama. Jisoo keluar dengan wajah lesu. Entah kenapa, ia juga sedikit berharap.
"Bu, aku gak hamil." Semua orang melihat hasil Test Jisoo. Perempuan itu ingin memumpahkan tangisnya.
Taehyung mendesah kecewa. Ia ingin memeluk Jisoo. Namun gagal, karena perempuan itu sudah lebih dulu pergi.
Jisoo kecewa, dia sangat kecewa. Kenapa saat mereka sudah yakin malah begini?
Semuanya nampak murung. Rose mendekati kotak Test pack yang tergeletak di wastafel. "Kenapa gak positif? Seharusnya Jisoo hamil." Saat membalikkan kotak tersebut. Ia terkejut saat mendapati tanggal kedaluwarsa. Ternyata itu sudah lewat. Perempuan itu berbalik dan ingin memberi tahu Jisoo. Setidaknya perempuan itu harus melakukan Test ulang.
Jaehyun yang sengaja menunggu Rose keluar langsung menarik tangan gadis itu. "Jae. Lepas gak?" Rose memberontak. Masih segar diingatan laki-laki itu yang menggores tangannya.
"Diam gak?!"
Rose nyalinya jadi kecil. Sekarang mereka berada di luar. "Kenapa?" tanya Rose. Ia segera menyembunyikan kotak itu di belakang tubuhnya. Entah, Jaehyun lihat atau tidak, yang penting ini aman.
"Jangan kasih tahu Jisoo tentang ini." Rose terbelalak, ia tak percaya Jaehyun akhirnya mengatakan secara terang-terangan tentang ini.
"Kenapa?" tanya Rose menantang. Jaehyun mendorong gadis itu. Rose terjatuh. Ia meringis. "Kamu tahu pasti apa alasannya."
Rose diam sejenak. Ia bingung. Mau memberi tahu Jisoo atau tidak. "Masih ingat kejadian waktu itu? Apa mau keulang lagi?" Jaehyun menunduk. Sekarang mengelus surai Rose. "Sayang banget ya, padahal kamu cantik."
Perempuan itu memalingkan wajah. "Oke, sekarang keputusan ada di tanganmu."
"Aku bakalan tetap kasih tahu Jisoo. Lebih baik kamu yang nyerah. Biar bagaimanapun Jisoo bakalan punya anak. Otomatis dia gak jadi cerai." Perempuan itu berdiri. Ia memperbaiki pakaiannya yang nampak kotor.
"Pilih kasih tahu atau aku lancarin rencana kayak waktu itu?"
Rose melotot. Ia mau menampar Jaehyun. Laki-laki itu menahan lengannya. "Tinggal pilih."
===
Rose mendelik curiga saat Jaehyun tengah memandangi Jisoo dengan mata yang tajam. Perempuan itu mendekat. "Kenapa sih?" Jaehyun hanya melirik sekilas. "Staf yang itu tadi debat kecil dengan Jisoo."
Semua atensi Jaehyun diberikan pada Rose. "Jisoo nampak murung banget. Gak tega lihatnya."
"Gara-gara apa?" tanya Jaehyun. Semua masalah pasti ada alasannya.
"Biasa, Jisoo gak mau ada adegan ciuman yang terlalu ... mungkin mau jaga hati Taehyung. Tapi, si staf keras mau adegan kayak gitu."
Tanpa Rose sadar Jaehyun sudah mengepalkan tangan. "Sialan," gumamnya.
"Kenapa?" Rose menoleh. Ada yang aneh dengan Jaehyun. Seolah-olah kata Rose tadi mampu membuatnya meradang. "Jisoo udah biasa kayak gini. Soalnya banyak staf yang gak suka sama dia. Apalagi banyak rumor tentang dia yang pacaran sama Taehyung. Semakin buat geram para staf."
Kalimat itu tidak ia pedulikan. Jaehyun melangkah menjauh. Rose tidak berkedip. Ia memerhatikan punggung Jaehyun.
Laki-laki itu aneh, pikirnya.
Tahu sesuatu? Rose terkejut saat melihat mayat staf tergeletak kaku di depannya. Ia bahkan terkejut sampai tidak bisa menyeimbangkan tubuh. Rose mendekati Jisoo, ia mengelus punggung Jisoo. Gadis itu nampak terguncang.
Setelahnya Rose menjauh dari Jisoo.
Rose melirik Jaehyun. Entah kenapa rasanya curiga dengan laki-laki itu? Rose membuang pikirannya. Mana mungkin Jaehyun begitu. Namun, saat matanya menangkap bercak merah. Rose menutup matanya.
"Jae, kamu 'kan?" tanyanya hati-hati. Jaehyun menaikkan satu alisnya.
"Tahu dari mana?" Jaehyun menatap Rose menyelidik. Rose menggeleng. Ia tidak bisa memberi tahu Jaehyun.
Jaehyun semakin menyudutkan Rose sampai mereka tidak lagi berada di kerumunan kru. Jisoo sempat kehilangan Rose. Ia bingung, tapi tidak terlalu dia pikirkan.
"Jae, serius, maksud kamu apa?" Rose bergetar. Dirinya tidak bisa lagi kabur. Punggung menyentuh tembok. Sedangkan tangan Jaehyun mengunci pergerakannya, "gue bisa lapor ke Jisoo ya. Jangan macam-macam."
Rose terisak dalam diam. Mata Jaehyun memancarkan aura lain. Seperti ingin membunuh siapa saja yang mengetahui kejahatannya.
"Jae, sebenarnya kenapa kamu melakukan ini?"
Jaehyun melonggarkan keamanan. Sehingga Rose bisa sedikit bergerak. "Gak perlu tahu alasannya."
"Jangan bilang, kamu juga terlibat dalam meneror Jisoo?"
Jaehyun nampak geram. "Jangan sok tahu!"
Rose kini yakin Jaehyun juga dalang dari kejadian Jisoo. Ia mau melepaskan jeratan Jaehyun. Namun, tidak berhasil, Jaehyun lebih dulu mengeluarkan pisau dan menggores tangan Rose. Tepat di telapak tangan gadis itu. "Ini balasan buat semua ke sok tahuan kamu."
Rose diam. Memperhatikan darah yang terus keluar. Ia kehabisan akal atau mungkin Jaehyun yang kehilangan akal. Dia dengan gilanya membunuh staf.
Apa Jaehyun menyukai Jisoo?
TBC
Sekilas penjelasan chapter Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
After This | Jisoo • Taehyung [✔]
FanfictionHari itu mereka berdua memutuskan untuk bercerai. Kedua orang tua mereka menentang perceraian ini, tentu saja karena mereka sendiri yakin, baik Jisoo dan Taehyung masih sama-sama mencintai. Sehingga, orang tua mereka memutuskan menyewa penasihat per...