02 | Game

7.1K 1K 47
                                    

==(kalo di awali tanda ini brrt lagi fb)

Jisoo sudah rapi dengan hoodie putihnya dan jeans. Perempuan ini akan menemui ibu tapi malah menggunakan pakaian yang sedikit tidak wajar.

Jisoo sebenarnya sengaja, menurutnya ini merupakan salah satu aksi protes. Perempuan itu menghadap cermin. Ia selalu cantik bahkan ketika tidak menggunakan make up. Jisoo mengoleskan lipstik yang tidak terlalu tebal. Perempuan itu ingin menampilkan kesan alami pada dirinya.

Rose sudah menunggu di depan. Rose belum memiliki jadwal dengan artis baru, jadi ia masih mengikuti Jisoo—daripada berdiam diri di rumah. Jisoo turun dengan langkah santai, Rose dibuat menganga. "Jis, kok pake baju ini?" Jisoo mengangkat bahu dan segera meninggalkan Rose.

"Udah telepon Taehyung?" Itu pertanyaan pertama yang dilontarkan gadis itu ketika mereka berada di dalam mobil. Yang menyetir hari ini Jaehyun. Rose sedikit berat mengatakan hal ini tapi mau bagaimana, ini harus dilaporkan. "Sebenarnya Taehyung gak bisa dihubungi dari tadi. Udah aku cek juga jadwal dia ke sekertaris prianya. Katanya jadwal Taehyung memang sengaja laki-laki itu kosongin."

Jisoo menghela napas berat. Kalau sudah seperti ini, Taehyung akan sangat susah dilacak. Kebiasaan laki-laki itu selalu saja mematikan ponselnya. Jisoo berpikir sejenak, Taehyung pergi ke mana sekarang.

===

"Terimakasih." Jisoo menunduk hormat kepada seluruh staf yang bertugas. Rose sudah membereskan semua barang gadis itu. "Sudah ini ke rumah Taehyung ya?" Jisoo naik, si sopir dan Rose mengangguk.

Rose yang sedang melihat Jisoo tersenyum malu-malu itu segera menggodanya, "Mentang-mentang mau ketemu pacar. Pakai acara senyum-senyum lagi. Biasanya cemberut kalo habis kerja." Jisoo itu memiliki kebiasaan aneh, entah memang mood yang sering berubah tapi gadis itu setiap selesai mengerjakan tugas yang berat pasti setelahnya akan marah-marah.

"Kencan pertama?" tebak Rose, Jisoo mengangguk. "Padahal kamu lagi lelah tapi masih aja semangat. Kalo aku jadi kamu udah tidur di kasur empuk mungkin sekarang."

Jisoo tidak menanggapi, ia malah beralih ke jendela. Langit malam dengan bintang dan bulan yang setia bersinar memang sangat indah. Mampu menyejukkan hati. Jisoo sangat suka memandangi langit malam.

Jisoo turun dari mobil, ia menelusuri bangunan tingkat itu, masker, hoodie hitam dan kacamata, setia ia kenakan jika berada di luar.

Jisoo menatap sekitar, kemudian menelepon Taehyung, laki-laki itu tak menjawab. "Astaga, dia ini kenapa?" tanya Jisoo. Perempuan itu masih setia menghubungi. Ia tidak bisa lama-lama berada di depan apartemen Taehyung. Jika ada paparazi yang lewat bisa gawat.

Perempuan itu akhirnya memutuskan mundur dan pulang. Mungkin nanti Taehyung akan menjawab panggilannya.

Jisoo membuka mata, pantatnya ditendang oleh Rose. Gadis itu masih kasar saja membangunkan Jisoo. "Iya, ada apa, sih?" Jisoo hanya bergumam sesaat, setelahnya gadis itu kembali meraih guling dan memeluknya. "Dia gak mau dibangunin," ucap Rose pada seseorang di ambang pintu. Kemudian gadis itu pergi.

"Jis," panggilnya lembut, beda sekali dengan Rose tadi. "Hei, ayo bangun." Taehyung mulai meletakkan tangannya di pinggang Jisoo kemudian perempuan itu tertawa—ia merasa geli.

"Tae, jangan. Aku masih ngantuk." Taehyung tidak menggubris malah laki-laki berpakaian jas rapi itu sudah berbaring di sebelah Jisoo, ia memeluk Jisoo.

"Kamu ke mana aja kemarin?" Jisoo mendongak, wajah tampan Taehyung menyapanya hari ini. "Udah ditungguin juga."

"Aku lagi ada masalah," ucap Taehyung penuh tanda tanya. "Maaf ya."

Jisoo merubah posisi menjadi duduk. Taehyung mengikuti. "Hei, kenapa gak cerita kalau lagi ada masalah. Kamu tu kebiasaan deh disimpen sendiri masalahnya."

Laki-laki itu menunduk, ia jadi merasa bersalah sekarang. Maksudnya tidak memberi tahu Jisoo supaya gadis itu tidak khawatir, biar dia saja yang menanggungnya. "Oke, sekarang kamu cerita." Jisoo memegang pipi Taehyung. Laki-laki itu mengiakan dengan wajah yang sangat lucu.

"Sebenarnya aku kena tipu gitu, Jis. Dan saham aku lagi melonjak turun." Astaga, Jisoo tidak menyangka. Masalah sebesar ini Taehyung tanggung sendirian. "Aku gak enak buat kasih tahu ke kamu." Jisoo merengkuh tubuh Taehyung. Laki-laki ini memang tidak pernah berbagi masalahnya.

"Sekarang kalau ada masalah diceritain sama aku. Bukannya malah pendam sendiri. Oke?"

Taehyung mengangguk. Jisoo melepaskan pelukan dan beranjak turun. "Kamu mau makan apa? Biar aku suruh Rose yang masak."

Taehyung menggeleng. "Aku gak mood makan."

"Kebiasaan," ucap Jisoo. "Oh, iya. Kamu semalam ke mana? Aku lupa nanya tadi."

"Aku pergi ke warnet. Biasa main. Kalau lagi stres atau galau aku ke sana." Jisoo kembali mendekat kali ini melihat mata Taehyung.

"Jangan sering begadang dong." Taehyung jika sudah ada masalah pasti akan melampiaskan dengan hal-hal yang ia suka. Bahkan, laki-laki itu pernah bermain game sampai pagi. Katanya jika menghadap layar komputer, pikirannya akan teralihkan.

***

"Jae, warnet dekat rumah Taehyung. Di sebelah mana?" Jaehyun mengerutkan kening, tapi ia menepikan mobil. Ia menghadap ke belakang. "Kita cari Taehyung di sana."

Semua tentang Taehyung memang sulit untuk dilupakan, mereka sudah bersama selama 7 tahun. Mana mungkin Jisoo secepat itu melupakan. Gadis itu tahu luar dan dalam diri Taehyung.

Lihatlah, sekarang laki-laki itu tengah terduduk lemas di kursi warnet. Matanya cekung, ia terlalu lama memandang layar komputer. "Taehyung." Bukan Jisoo yang turun, tapi Jaehyun. Gadis itu bukan gengsi menemui Taehyung. Namun, image sebagai aktris masih harus dijaga.

Jaehyun menopang Taehyung yang sudah teler. Ia meletakkan Taehyung di sebelah Jisoo.
"Jis, kayaknya si Taehyung demam, kepalanya panas." Jaehyun duduk di belakang kemudi. "Jadi, gimana ni?"

Jisoo kebingungan. Ia harus bagaimana. "Antar dia ke rumah ibunya. Sekarang mengurus Taehyung bukan lagi kewajibanku."

Jaehyun dan Rose bertukar pandang. Rose memberanikan diri membuka suara. "Jis, kamu bahkan belum sidang. Dia masih sah jadi suamimu."

"Terserah."

TBC

Beri komentar untuk part ini

Sebenarnya agak bingung mau masukin Taehyung sama Jisoo Itu genre apa, malah kalo ada ide ttg pernikahan itu malah sukanya pake Taehyung jadi ya bingung. Kalian sebenarnya suka vsoo dalam genre apa sih?

After This | Jisoo • Taehyung [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang