Don't forget to vote, coment and shere this story!
Koreksi kalo typo...
Happy Reading!
•••••••
Pas gue liat lo sama dia, kayak ada yang retak tapi bukan kaca dan kayak ada yang berantakan tapi bukan puzzle.-Carla Tsafika Leissya-
••••••••
"La. Lo kenapa deh, dari tadi bengong mulu?" Dara duduk di kursi sebelah Carla. Dia meletak kan ponsel di atas tumpukan buku milik teman sebangku Carla.
Carla menoleh ke Dara. Tiba-tiba saja Carla memeluk Dara membuat cewek itu bingung. "La, Lo kenapa sih?" tanya nya.
Carla menggeleng. Entah kenapa dia jadi merasa begitu khawatir pada sesuatu yang tidak dia ketahui. Carla melepas pelukan nya. "Gue mau cerita." jedanya. "Tentang kenapa gue putus sama Gavin dulu." lanjut nya.
Dara mengernyit bingung, "Kenapa tiba-tiba? Lo ada masalah?" tanya nya.
"Enggak. Gue cuman pengen cerita aja sih. By the way, Naya mana?" jawabnya.
Dara menggeleng tanda tak tau. Dia juga bertanya-tanya kenapa Naya tidak hadir hari ini. Juga tanpa keterangan. "Nggak tau sih. Udah, cerita aja! Kuy gue dengerin!" katanya.
Sejenak, Carla menghela napas kotornya. Carla membalik kan badan menghadap ke depan. Carla mulai menceritakan penyebab putusnya dengan Gavin. Awal mula permusuhan yang terjadi antara dirinya dan Gavin sekarang.
Carla menceritakan semuanya. Mulai ketika Rifki menunjukkan video yang berisi Gavin dengan seorang cewek berambut pirang seusia mereka. Pada saat itu Gavin menghilang selama dua hari, dia tidak masuk ke sekolah. Bahkan untuk mengabari Carla saja tidak Gavin lakukan.
Ketika Carla menanyakan pada sahabat GavinㅡAlvino, cowok itu menjawab dengan jawaban yang benat-benar menyakitkan untuk Carla.
"Oh, itu. Dia cewek yang di jodohin sama Gavin. Mereka sekarang lagi liburan ke Bandung sekeluarga."
"Bentar, bentar. Alvino sama Gavin sahabatan dari lama?" tanya Dara.
"Iya. Mereka sahabatan dari SD katanya." ujar Carla.
"Anjir, Gavin bangsat juga ternyata!" celetuk Naya tiba-tiba, membuat dua teman nya menoleh dan melotot tak percaya. .
"Astaga! Lo telat nggak kira-kira ya? Ini udah mau istirahat, anjir!" cibir Carla.
Dara dan Naya menoleh ke arah jam dinding. Memang benar, kurang setengah jam lagi bel istirahat berbunyi dan Naya baru saja datang. Untung saja sejak pagi tadi kelas nya kosong karena para guru sedang rapat untuk persiapan ulangan kenaikan kelas.
"Bodo lah. Lagian dari tadi nggak ada guru kan? Gue ada perlu tadi." Naya meletak kan tas berwarna navy nya di atas meja. "Ke kantin, kuy! Laper gue." lanjutnya.
"Yaudah yuk! Gue juga laper nih." ajak Dara.
"Kalian aja deh. Gue mager." Carla menenggelamkan kepala di antara kedua tangan nya yang terlipat.
"Yaudah. Lo mau nitip sesuatu?" tanya Naya yang di balas gelengan oleh Carla.
••••••
Mata Carla terbuka lebar, dia sudah akan tertidur ketika Dara dan Naya memutuskan untuk ke kantin, tapi keributan di luar kelas nya membuat rasa kantuk hilang seketika. Padahal dia benar-benar mengantuk dan malas untuk berdebat.
Masih dengan posisi yang sama, Carla menyumpal kedua telinga nya dengan telapak tangan.
Astaga! Mereka cocok banget.
Ya ampun, mereka couple goals banget.
Yang satu cantik, yang satu keren, cocok banget.
Astaga! Gavin sama Shela cocok banget.
Mata Carla terbuka lebar. Walau pun telinga nya di sumpal, tapi dia tidak menjadi tuli hanya untuk mendengar sekelilingnya. Carla buru-buru bangkit dan keluar dari kelasnya.
Depan kelasnya benar-benar ramai di isi oleh siswa-siswi yang memperhatikan Gavin dan dua teman nya. Ah, bukan. Bukan mereka yang menjadi pusat perhatian mereka. Tapi tangan Shela yang memeluk manja tangan Gavin, seolah mereka pasangan.
Carla mendekati Billaㅡteman sekelasnya. "Lagi pada ngapain, sih?" tanya Carla berbisik pada Billa.
Billa menoleh, "Gavin sama Shela jadian. Gavin nembak Shela di kantin sambil ngasih bunga, Astaga! Manis banget!?" pekik nya heboh.
Seketika nafas Carla tercekat. Dada nya tiba-tiba terasa begitu sesak. Mata nya memanas. Carla buru-buru masuk ke kelasnya. Dia menyembunyikan kepala nya di antara lipatan tangan. Tanpa di minta air matanya tutun begitu saja.
Entah apa yang terjadi pada Carla sekarang. Yang jelas cewek itu merasa sangat sesak.
"Aku janji, kita nggak akan pernah putus! Kalo sekalipun putus, aku janji nggak akan jadian sama cewek lain!"
"Lo ingkar janji, Vin." lirih Carla.
"Jangan lama-lama nangis nya!"
Carla mendongak kan kepalanya. Dengan masih menghadap ke tembok, dia mengusap air matanya dengan lengan kemeja putih nya. Setelah merasa tenang, Carla membalik kan badan dan mendapati Alvino sudah duduk di sebelahnya.
Alis cewek itu bertaut. "Al, Lo ngapain?" tanya nya pada Alvino.
Bukan nya menjawab, Alvino malah memberikan sebotol air dingin pada Carla. "Nih, minum! Nangis juga bikin haus." ujarnya.
Carla mendesis kesal. Bisa-bisa nya cowok ini malah mengejek nya di saat seperti ini. Carla menerima air yang di berikan Alvino dia langsung meneguk nya sampai tinggal setengah. Alvino benar, menangis membuat tenggorokan nya kering.
"Lo, ngapain kesini?" ulang Carla.
"Mau ngasih minum ke cewek yang patah hati." jawab Alvino santai.
"Siapa yang lo bilang patah hati, hah?" sinis Carla.
Alvino terkekeh geli. Dia lebih suka pada Carla yang seperti ini. Carla yang ceria dan cerewet. "Tau. Ponakan nya mang Aming kali!" jawab nya asal.
Carla hanya tertawa pelan. Dia juga tak berniat menanggapi ucapan Alvino.
"Anjir, lo! Gue cariin malah pacaran disini!" sinis Naufal. Cowok itu baru saja sampai di kelas nya, tapi menyadari Alvino tidak ada Gavin langsung menyuruhnya untuk mencari Alvino.
Alvino tak memperdulikan Naufal. Cowok itu menghadap ke Carla, "Gue ke kelas. Nggak usah nangis! Air mata lo kemahalan buat nangisin mantan!" ujar Alvino kemudian berlalu pergi mengabaikan Naufal.
Sementara Naufal menatap Alvino tak percaya. Cowok itu tersenyum ramah pada Carla kemudian berlalu pergi.
Carla masih diam mematung. Masih merasa bingung dengan hatinya yang tiba-tiba saja sesak. Dia menghembuskan napas berkali-kali untuk mengeluarkan rasa sesak nya.
Alvino benar, dia tidak boleh menangisi Gavin!
••••••
Bersambung!
Next? Enggak? Oke.
Alvino & Carla?
Gavin & Carla?
Gavin & Shela?
Makasih udah baca❤
Salam Cinta, Alvino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Mantan ✅[TAMAT]
JugendliteraturUNTUK DIBACA!! BUKAN DI TULIS ULANG!! Mohon follow author dulu sebelum baca! Jangan jadi silent readers! [Teenfiction-Romance] Karena tuntutan pekerjaan kedua orangtuanya, Carla terpaksa ikut pindah sekolah. Namun, siapa sangka kalau dia masuk ke s...