JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KAKA-KAKA!
KOREKSI KALO TYPO...
Happy Reading!
•••••
Sudah seminggu lebih sejak tragedi di UKS hari itu. Carla masih setia menjauhi Gavin. Masa kegiatan MOS juga sudah usai. Tapi Carla masih enggan bertemu dan berbicara dengan Gavin. Bahkan chat dari Gavin tidak pernah Carla buka."Nggak ngantin la?" tanya Dara.
"Mager." Carla menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.
"Lo napa sih La? Kalo ada apa-apa cerita sama kita!" bujuk Naya.
Dara mengangguk setuju, "Iya."
Pasalnya, Dara dan Naya sudah sangat bosan melihat Carla yang moodnya terus jelek sejak seminggu lalu.
"Nggak ada masalah. Emang mager aja." ujar Carla berdusta.
"Bohong. Gue liat lo sering ngehindar dari Gavin? Kenapa sih?" papar Naya.
"Males gue. Ada pelakor." kesal Carla.
Naya dan Dara mengangguk paham. "Kalo ada masalah tuh di omongin, la! Jangan malah ngehindar! Kalo lo kayak gini, hubungan lo sama Gavin makin renggang." ujar Dara.
Carla mendongak. Gadis itu membenarkan posisi duduknya. "Thanks. Ntar gue coba."
"Yaudah. Ngantin yuk! Dari pada kelaperan disini." ajak Dara.
Tiga gadis itu beranjak pergi menuju kantin. Dara dan Naya benar, tidak seharusnya Carla bersikap menjauh seperti ini. Dia harus menghilangkap sikap tidak mau kalah dalam dirinya mulai sekarang. Atau hubungan nya dengan Gavin tak akan pernah membaik.
Sampai di kantin, mood Carla malah semakin buruk lagi. Ini kedua kalinya gadis itu melihat Gavin makan berdua dengan siswi baru waktu itu. Untuk sekarang, haruskah Carla berpikir ini hanyalah salah paham?
Dara dan Naya yang ikut melihat kejadian itu pun hanya mampu mengusap bahu Carla pelan.
"Gue mau ke kelas. Kalian makan aja! Jangan ikutin gue!" ujar Carla sebelum akhirnya pergi meninggalkan dua sahabatnya. Entah dia akan pergi kemana.
"Sumpah deh, gue ikutan kesel tau nggak!" keluh Dara.
"Gue emosi banget nih! Gue mau samperin aja tuh cowok!" Naya menghampiri meja Gavin dengan langkah cepatnya. Bahkan, Dara yang akan mencegahnya saja langsung di tepis kasar oleh Naya.
Braakk.
Suara gebrakan meja langsung membuat seisi kantin menatap ke arah Naya dan Gavin.
"Heh, kadal! Lo ngapain sih makan sama nih cewek?! Lo tau nggak alasan Carla ngejauhin lo apa?" sentak Naya.
"Ya nggak akan tau lah. Nyoba buat jelasin aja enggak." sahut Dara.
"Lo berdua apa-apaan? Nggak usah nyari ribut!" peringat Gavin.
Cewek yang ada di depan Gavin pun hanya duduk manis sambil melihat kejadian itu. Seperti tidak peduli sama sekali.
"Heh, adek kelas nggak tau malu! Mending lo pergi deh dari sini!!" ketus Naya.
Jika emosi Naya sudah ke ubun-ubun, tidak ada yang berani mencegah cewek itu. Mulutnya akan mulai mengeluarkan kalimat pedas yang akan menusuk seseorang. Jika kesabaran nya sudah benar-benar habis, Naya juga tak segan-segan untuk melakukan pembullyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Mantan ✅[TAMAT]
Fiksi RemajaUNTUK DIBACA!! BUKAN DI TULIS ULANG!! Mohon follow author dulu sebelum baca! Jangan jadi silent readers! [Teenfiction-Romance] Karena tuntutan pekerjaan kedua orangtuanya, Carla terpaksa ikut pindah sekolah. Namun, siapa sangka kalau dia masuk ke s...