{23} Orang Dari Masalalu

68.1K 7.1K 34
                                    

Don't forget to vote, coment and shere this story!

Koreksi kalo typo....

Happy Reading!
•••••••


Sudah dua hari Naya menginap di rumah Carla. Dan sudah dua hari pula cewek itu selalu mengatakan 'tidak apa-apa' ketika Carla bertanya 'apa yang terjadi dengan nya'. Alhasil, Carla hanya bisa pasrah. Dia tidak bisa memaksa kalau Naya memang belum siap untuk menceritakan masalah nya.

Tiga cewek berpenampilan rapi itu turun dari mobil kuning milik Dara. Setelah memastikan mobilnya terparkir aman, Dara mengajak Naya dan Carla untuk segera ke kelas.

"Njir, bahasa inggris. Gue belum belajar sama sekali!" pekik Carla.

"Lo sih, kebanyakan nonton film semalem!" cibir Naya.

"Tenang, tenang. Kan ada Ardi yang nyontekin." seru Dara.

Mendengar itu Carla langsung menggeleng kuat-kuat. Lebih baik nilainya jelek daripada harus meminta contekin pada Ardi. Dia seakan kapok meminta contekan pada cowok bernama Ardi itu. Bagaimana tidak, setelah mendapat contekan dari Ardi, Carla langsung diminta untuk menjadi pesuruhnya dalam seminggu. Gila memang!

"Males! Mending nilai gue jelek, daripada nyontek tuh cowok!" sungut Carla.

Dara dan Naya hanya menertawakan Carla. Mereka tau kalau Carla sekarang sangat anti berurusan dengan Ardi. Cowok yang punya otak pintar itu rupanya juga mempunyai sifat jahil yang tinggi. Bagaimana tidak, Ardi selalu menyuruh Carla untuk membawakan tas dan juga buku-buku tebalnya saat pulang sekolah.

"Eh, La! Gue ntar balik ke rumah gue. Kasian ibu sendirian. Tolong pamitin ke tante Nina ya? Bilangin makasih sama maaf karena nggak pamit langsung!" ujar Naya.

"Oke. Tapi lo udah nggak apa-apa kan?" tanya Carla.

"Ck, gue nggak apa-apa La. Gue sehat walafiat!" sahut Naya.

"Eh iya. Nih, undangan ultah gue! Dateng ya! Jangan lupa bawa kado yang gede!" Dara mengulurkan dua undangan untuk Naya dan Carla.

"Sweet seventeen, nih?" tanya Carla.

Dara hanya tersenyum manis. Terlihat sekali cewek itu begitu bahagia. "Iya dong. Ortu gue juga janji mau balik hari ini." katanya.

"Gue bawain kerdus nya kulkas mau?" tawar Naya.

"Ya kali, Lo! Oh iya. Ntar bantuin gue bagiin ini yah? Ke semua kelas sebelas ipa sama ips." pinta Dara.

Obrolan tiga cewek-cewek itu terhenti karena kedatangan guru bahasa inggris mereka, Miss Nira. Ulangan di kelas 11 IPS 1 itu pun langsung di mulai.

Karena Carla paling anti dengan yang namanya bahasa inggris, cewek itu menggunakan google translete sebagai cara cepatnya. Ckckck.

•••••

Setelah bel istirahat berbunyi, Naya, Dara dan Carla buru-buru menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Setelah memesan makanan, mereka langsung duduk di depan stand nya Mba Sumi.

"Njir, untung kancing baju gue lengkap!" celetuk Naya tiba-tiba.

Dara dan Carla yang duduk di samping-depan Naya pun hanya mengernyit bingung.

"Emang napa?" tanya Dara. Cewek itu menyuapkan batagor ke mulutnya.

"Lumayan buat nyari jawaban soal tadi." jawab Naya sambil menyengir konyol.

Tawa Dara dan Carla langsung pecah seketika. Sudah menjadi rahasia mereka memang, kalau Naya adalah si cewek paling santai yang tidak pernah belajar selama ulangan. Tapi untungnya, dia selalu naik kelas.

"Untung tempat gue agak belakangan, jadi gue bisa translete." seru Carla.

"Gue tetep dong, nyontek Ardi." sahut Dara.

"Eh, bayarin ya! Gue mau ke toilet bentar!" kata Carla kemudian berlalu meninggalkan kantin.

Carla menyusuri koridor kelas untuk menuju kamar mandi. Dia  langsung masuk ke salah satu kamar mandi. Setelah beberapa menit, Carla keluar dan membasuh muka nya di wastafel. Dia sedikit merapikan seragamnya dan memperbaiki tali rambutnya.

Setelah selesai Carla buru-buru kembali ke teman-teman nya. Saat sampai di koridor kelas 11 Carla tak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa setumpuk buku tulis dan membuat bukunya terjatuh.

"Astaga! Maaf, maaf. Gue nggak sengaja." Carla membungkuk berniat membantu cewek itu.

"Eh, iya. Nggak apa-apa kok!" ujar cewek itu kemudian langsung berdiri ketika selesai membereskan buku-bukunya yang terjatuh.

Sejenak, mereka saling memandang. Carla sangat terkejut ketika melihat cewek di depan nya. Wajah nya sangat familiar. Saat akan menanyakan nama, seorang cowok yang lebih tak asing baginya datang.

"Cin, lama banget sih? Sini gue bantu!" Gavin mengambil setengah tumpukan buku yang di bawa cewek bernama Cindy itu.

"Eh iya, Gavin. Gue duluan ya, makasih udah bantu." ujar Cindy kepada Carla.

Carla hanya diam saja merasakan sesak di dadanya. Dua sejoli ini, membuat Carla merasa sakit luar biasa. Cewek bernama Cindy itu adalah cewek yang Carla lihat di video beberapa tahun lalu. Cewek yang menjadi akhir hubungan nya dengan Gavin. Cewek yang menyebabkan Gavin mengingkari janji nya. Cewek yang membuat Carla menjadi tega untuk menyakiti Gavin.

Tanpa sadar, air matanya menetes. Carla langsung mengusap nya kasar, beruntung Gavin dan Cindy sudah terlebih dahulu pergi dari sana. Dengan bercampur perasaan sedih dan sakit, Carla segera menuju ke kelasnya.

•••••

Bersambung!

Next? Enggak? Oke.

Makasih udah baca.

Salam cinta, Gavin.

Zona Mantan ✅[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang