{27} Hampir Celaka

69K 7.2K 202
                                    

Jangan lupa vote, komen dan shere!

Koreksi kalo typo...

Happy Reading!

•••••

Bangun pagi-pagi buta, Carla langsung membantu bundanya untuk membuat brownis coklat. Kemarin dia berjanji akan membawakan brownis coklat untuk Alvino pagi ini. Sebagai bentuk rasa terima kasihnya, karena mengantar Carla pulang dari pesta ulang tahun nya Dara.

Hari itu, Alvino menceritakan kejadian di pesta Dara pada bundanya. Membuat Carla tidak di perbolehkan lagi dekat-dekat dengan Gavin. Tapi adiknya, Clara, nekat membawanya bertemu dengan Gavin kemarin.

Menurut Clara, Gavin tidak sengaja melakukan itu.

"Hai bun." Carla yang sudah lengkap dengan seragamnya langsung duduk di kursi meja makan.

"Hai, kak. Tumben udah bangun?"

"Yee, kan mau bantuin bunda bikin kue. Makanya bangun pagi." kata Carla.

"Nggak usah. Kue nya udah jadi. Udah dingin malah."

"Yahh, tau gitu aku tidur aja dulu. Lumayan, masih ada sejam." Masalahnya, ini masih setengah enam untuk ukuran murid yang tidak suka berangkat pagi seperti Carla.

"Ya nggak apa-apa kak. Kan bagus. Berangkat sama nak Vino kan?"

"Iya."

"Yaudah, mending sekarang kakak, sarapan. Bunda mau bangunin Clara, pasti dia belum bangun."

••••

Benar-benar berangkat bersama Alvino, Carla langsung memberikan brownis buatan bundanya pada cowok itu. Untung saja dia bangun pagi tadi, Carla melupakan fakta kalau sekarang hari Senin. Sekolahnya rutin melaksanakan Upacara setiap minggunya.

"Untung tadi lo ngingetin kalo sekarang senin, Al." leganya.

Alvino tersenyum. "Masa sama hari aja, lo bisa lupa? Jangan-jangan lo lupa juga lagi, kalo sekarang ulangan" katanya.

"Kalo itu mah enggak, gue udah bikin contekan fisika nya kok, hehe.." kata Carla.

"Fisika gampang, La. Kenapa pake bikin contekan segala sih?" Alvino terkekeh.

"Ck, yang anak IPA mah pinter!" cibir Carla.

Alvino tertawa kecil. "Yaudah. Lo ke kelas gih! Gue mau ke ruang OSIS. Thanks brownis nya."

Carla mengangguk. Cewek itu langsung berlalu dari hadapan Alvino. Upacara kurang lima menit lagi. Dia harus ke kelas untuk mengambil dasi dan juga topinya.

Carla bukan tipe anak malas, tapi dia juga bukan tipe anak rajin pula.

Saat akan memasuki kelasnya, tangan nya di cekal oleh seseorang dari samping. Membuatnya menoleh. Carla mengernyit. Antara bingung dan tak suka. Shela. Untuk apa cewek cabe-cabean itu mencekal tangan nya?

"Lepas!" ketus Carla.

"Ikut gue!" Shela menarik tangan Carla dengan paksa.

Zona Mantan ✅[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang