{40} Pesan Sialan!

58.7K 5.7K 98
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA KAKA-KAKA!

KOREKSI KALO TYPO YA...

Happy Reading!
•••••


Di dalam kelasnya, Carla benar-benar dibuat bosan setengah mati. Selama kegiatan MOS, para siswa kelas 11 dan 12 tidak di beri pelajaran sama sekali. Alhasil, mereka terlantar tidak jelas. Carla memang tipe murid yang suka sekali pada jam kosong. Tapi tidak yang tiga hari full seperti ini.

Melihat ke kirinya, dia mendapati Dara yang sibuk dengan aplikasi instagram. Menoleh ke belakang, Carla mendapati Naya yang tidur lelap dengan menggunakan lipatan tangan sebagai bantalan.

Teman-teman kelasnya malah membentuk kerumunan masing-masing untuk bergosip. Ada pula yang sibuk mabar dengan game online mereka.

Mendengar notifikasi dari ponselnya, Carla langsung semangat membuka.

Gavino♥: Bosen ya?

Me: Bangett😞

Gavino♥: Dara sma Naya kmn?

Me: Naya molor. Dara main ig. Aku bengong:(

Sedetik setelah itu, pesan Carla terlihat sudah di baca. Tapi tidak ada tanda-tanda Gavin akan datang. Carla sudah berharap lebih Gavin akan tiba-tiba datang seperti  fakechat di instagram-instagram. Tapi nyatanya, cowok itu tidak datang.

Carla menenggelamkan muka nya di antara lipatan tangan. Sudah siap menjelajah alam mimpi jika saja seseorang tidak menempelkan benda dingin di tangan nya. Membuat cewek itu terperanjat kaget.

Carla langsung mendongak. Dia langsung berdecak kesal melihat siapa pelaku keusilan tadi. Gavin duduk di bangku tepat di depan nya dengan semangkuk es krim coklat-vanilla.

"Iseng banget, deh! Baru mau tidur." dumel Carla.

"Katanya bosen? Mau keluar?" tawar Gavin.

Carla mengangguk, kemudian dia berdiri beranjak pergi dari kelas. Bersama Gavin, dia yakin jika cowok itu bisa menghilangkan rasa bosan nya.

Carla memilih menurut saja ketika Gavin membawanya menaiki satu persatu anak tangga menuju rooftop sekolah. Melihat tempat itu, Carla sedikit merasa tak nyaman. Pasalnya, dia jadi teringat tentang Shela. Gadis itu sudah di drop out dari sekolah karena pembullyan yang di lakukan nya.

Carla jadi teringat bagaimana Shela membully nya dengan tidak main-main. Mulai dari suhu rendah di perpustakaan kala itu, hingga kejadian di Puncak kemarin. Jujur saja, ada sedikit rasa trauma dalam diri Carla.

Gavin yang mengerti ada raut tak nyaman di wajah Carla pun hanya menggenggam tangan gadisnya itu erat. "Mau pindah ke tempat lain aja?"

Carla menoleh, gadis itu tersenyum simpul sambil menggeleng. "Nggak usah. Disini enak."

Mengangguk mengerti, Gavin membawa Carla untuk duduk di kursi-kursi yang tak terpakai disana. Dia membuka tutup es krim dan menyerahkan sendok plastik pada Carla.

"Ini kapan belinya?" Carla membuka plastik yang membungkus sendok warna merah itu.

"Tadi."

Zona Mantan ✅[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang