Jangan forget buat vote, komen dan shere cerita ini!
Koreksi kalo typo..
Happy Reading!
•••••
Gue pernah di kecewa-in, tapi belum pernah gue ngerasa se-kecewa ini.-Carla-
••••••
Alvino meremas stir mobilnya, menahan emosi. Cowok itu sangat tidak percaya kalau Gavin akan menampar Carla di tempat umum. Disampingnya, Carla terlihat masih terus terisak sesenggukan sambil melihat keluar jendela.Tak tahan melihatnya, Alvino menepikan mobilnya di tepi jalan. Alvino beralih memandang Carla. Cowok itu menggenggam tangan kanan Carla.
"La, liat gue deh!" suruh Alvino lembut.
Dengan masih sesenggukan, Carla menuruti perintah Alvino. Dia menoleh ke Alvino yang sedang menatap nya lembut. Carla membalas tatapan itu. Cewek yang masih sesenggukan itu sedikit tertegun saat Alvino mengulurkan tangan nya untuk mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Lo boleh nangis, tapi jangan lama-lama! Gue nggak suka liat lo sedih. Nanti manis nya ilang, gue nggak punya gula." ujar Alvino terkekeh.
Carla tersenyum tipis. "Kenapa lo mukul Gavin, tadi?" tanyanya pelan.
Alvino menghembuskan napas beratnya. "Reflek. Karena dia udah nyakitin lo." jawabnya sekenanya.
"Harusnya lo nggak kayak gitu, Al! Kalian sahabat. Gue nggak mau kalian berantem karna gue!" lirih Carla sambil menunduk.
Dia sadar kalau kejadian itu bermula karena dirinya. Dia yang salah karena sudah melakukan hal buruk pada Cindy dan Gavin berhak marah atas itu. Tapi apa hak Gavin, sampai cowok itu tega menamparnya?
Bukan hanya pipinya yang merasakan sakit, tapi juga hatinya. Walau bagaimana pun, nama Gavin masih tersimpan di hatinya. Dia tidak bisa melupakan seseorang yang sudah membuat harinya berwarna selama setahun lamanya. Hanya karena Gavin bersama Cindy, Carla tidak bisa menyalahkan cowok itu atas putusnya hubungan mereka.
Entah siapa yang akan dia salahkan?
"Kalo gue sampe berantem sama Gavin, itu bukan salah lo, La!" Alvino mengusap pelan kepala Carla.
Tangan Alvino bergerak mencari sesuatu di saku jaket dalam nya. Dia mengeluarkan lolipop ukuran sedang warna-warni, dengan bentuk hati. Cowok itu mengulurkan nya kepada Carla. Berharap benda manis itu dapat menghentikan kesedihan cewek yang di cintainya.
Setelah lolipop itu diterima oleh Carla, Alvino kembali menjalankan mobilnya. Membawa kendaraan besi itu membelah padatnya jalanan kota.
Mobil hitam mengkilap itu berhenti di sebuah taman kota. Carla menatap bingung ketika Alvino membuka kan pintu dan mengulurkan tangan nya.
"Kita ngapain kesini?" Menatap ke sekitarnya yang terlihat ramai akan orang-orang yang berkunjung ke taman kota, Carla mengernyit bingung.
"Turun aja dulu!" perintah Alvino lembut.
Alvino menggandeng tangan Carla dan membawanya untuk duduk di rerumputan taman.
"Bentar, gue kesana dulu. Lo tunggu sini!" Alvino langsung pergi dari hadapan Carla.
Menghembuskan napas kotornya, Carla meraih ponselnya dari sling bag pink nya. Kemudian memberi pesan untuk bundanya, kalo dia akan pulang agak telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Mantan ✅[TAMAT]
Teen FictionUNTUK DIBACA!! BUKAN DI TULIS ULANG!! Mohon follow author dulu sebelum baca! Jangan jadi silent readers! [Teenfiction-Romance] Karena tuntutan pekerjaan kedua orangtuanya, Carla terpaksa ikut pindah sekolah. Namun, siapa sangka kalau dia masuk ke s...