"Hahahaha lucu lo res sumpah"
"Gue serius sa"
Ekspresi changbin berubah, sorot matanya menjadi tajam.
"Nggak lo pasti mau ngerjain gue kaannn" Seungmin masih tetap menggodanya.
Changbin hanya diam sambil terus menatap seungmin dengan tatapan tajamnya.
"Res, udah doooong jangan bercanda ah. Gak lucu tauuuu" Seungmin mulai merengek.
"Gue lagi gak bercanda sa"
"Lah ini beneran?" tanyanya lagi, "Apa lo lagi ikut variety show gitu res? Halo Halo camera gue nyerah nih kalian bisa keluar sekarang" Seungmin menengok kanan dan kirinya dan melambai lambaikan tangannya. Sampai changbin menarik paksa lengan seungmin agar ia mendekat.
"Gue serius semesta"
Seungmin menatap mata changbin lekat, ada gurat keseriusan disana. Sepertinya changbin memang sedang tidak main main.
"Dengerin gue baik baik. Kita harus berhenti sekarang. Lo gak akan bisa bahagia kalo terus sama gue" Ucap changbin, ia meraih kedua tangan seungmin dan menggenggamnya erat.
Mendengar ucapan changbin, mata seungmin memanas dan mulai berembun. Jantungnya berdegup kencang. Ada perasaan aneh yg ia rasakan. Rasa takut yg amat hebat sampai membuat seluruh tubuhnya terasa panas dingin hingga lemas.
"Tapi kenapa res?"
"Lo tau alesannya sa"
"Jangan bilang karna keluarga lo bangkrut dan lo sekarang nggak punya apa apa?"
Changbin tersenyum getir, "Dari awal hubungan kita emang udah salah sa. Gue sadar kalo gue cuma kesepian aja waktu itu karna di tinggal jennie. Dan kebetulan ada lo. Haaaah...Maafin gue sa"
"Kebetulan lo bilang?" Seungmin tersenyum remeh, memalingkan pandangannya dari changbin.
Ia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi, ia tak menyangka hubungannya dengan changbin akan berakhir seperti ini. Mungkin hanya dia yg berharap lebih pada lelaki di hadapannya ini. Dia terlalu buta, sampai tak menyadari semua tindakannya.
"Gue emang jahat sa, lo boleh marah sama gue, lo boleh gak maafin gue. Tapi gue pengen lo tau satu hal. Gue sayang sama lo"
Seungmin blank, ini terlalu tiba tiba untuknya.
"Nggak, gue gak mau putus sama lo res. Kita masih ada waktu dua minggu kan. Atau lo mau gue bilang chris sekarang buat batalin pertunangannya? Gue milih lo res. Gue milih abin antares buat jadi pasangan hidup gue"
Changbin bergerak memeluk seungmin untuk menenangkannya, mungkin ini akan jadi pelukan terakhir yg bisa ia berikan untuk seungmin.
"Nggak perlu sa. Gue yakin chris bisa bikin lo bahagia. Jaga diri lo baik baik ya, jangan telat makan."
Changbin mendongak menatap langit, mencegah air matanya keluar.
"Bahagia ya sama chris"
Tangis seungmin semakin pecah, ia memukuli punggung changbin. Menyalurkan kekecewaannya.
"Enggak res gue gak mauuu"
Changbin melepaskan pelukannya, mengusap air mata di pipi seungmin.
"Gue pergi ya"
Seungmin menggelengkan kepalanya, memohon agar changbin tidak meninggalkannya. Tapi percuma saja, pemuda itu sudah menjalankan motornya dan menjauh dari sana.
Sepeninggal changbin, seungmin menjatuhkan dirinya berjongkok di depan cafe. Memeluk erat boneka anjing yg ia dapat dari changbin dan menangis sejadinya. Sejak tadi dia berusaha keras menopang tubuhnya yg lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antaresta - Darkby
Romance"Sialan si ares, dia bawa chris anjir. Mana gue belom mandi dari kemaren" "Ini masalah gue sama jeje res, lo gak berhak ikut campur!" "Bisa nggak itu namanya Chris nggak usah di kasih love love an gitu?" "It's over semesta, eventually you will be mi...