Seungmin perlahan membuka matanya karna menerima cahaya dari luar.
Matanya membola melihat sosok yg tertidur pulas di sampingnya. Tangan kiri lelaki itu juga menjadi bantal seungmin ternyata.
"Nggak. Pasti gue lagi mimpi" Ia menghela nafasnya kasar, "Semesta lo bisa nggak sih gak halu pagi pagi?"
Tangan seungmin bergerak menusuk nusuk pipi pemuda itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Kalau dia halusinasi tapi kenapa pipi ini terasa sangat nyata?
"Lo ngapain semesta"
"Lah lo beneran ares?!!!!"
"Hngg"
"Serius lo ares???? Lo ngap-"
Dengan mata yg masih terpejam Changbin meraih kepala seungmin dan memeluknya erat, menenggelamkan kepala seungmin di dadanya menyisakan mata seungmin saja yg terlihat.
"Res lo kok bisa masih di sini sih?!" suara seungmin terdengar samar.
"Bacot sa. Diem ah gue masih ngantuk"
Seungmin kicep.
Yasudahlah, seungmin tidak ingin memusingkannya. Tangannya melingkar di pinggang changbin. Memeluknya seperti koala. Masa bodoh jika semua ini benar hanya mimpi. Dia ingin tidur sedikit lebih lama lagi.
➷
Changbin menyuapkan sendok terakhir nasi gorengnya ke mulut seungmin.
Tadi seungmin memasak sarapan untuk mereka. Tapi bukan sarapan juga namanya kalau makannya saja jam 12 siang.
Mereka terbangun pukul 10 karna cacing di perut yg sudah meronta. Seungmin lebih dulu bangun dan menyiapkan makanan lalu setelah itu ia membangunkan changbin.
"Chan masih belom bisa di hubungi?" tanya changbin, tangannya bergerak membersihkan kotoran di samping bibir seungmin
"Belom. Kemana ya dia?"
"Baguslah. Kalo bisa gausah muncul lagi hehehe"
"Ares gaboleh jahat ih. Gitu gitu dia temen lo tau"
"Temen apaan yg suka ngintimidasi temen sendiri?"
"Udah ya jangan mulai. Kita udah bahas ini kan?"
"Kemarin kemarin kalian gak ngapa ngapain kan?"
Sebuah ide untuk menjahili changbin muncul tiba tiba di benak seungmin.
Ia mengubah ekspresinya walaupun sulit."Maaf res" katanya lalu menundukkan wajahnya, sebenarnya dia setengah mati menahan tawa
Changbin meletakkan piringnya kasar, lebih seperti membantingnya. Memijat pelipisnya yg tiba tiba pening. Ia memejamkan matanya, mencoba menahan emosi. Rasanya dia ingin meledak saja.
Seungmin meliriknya dan terkikik pelan tapi kembali menunduk sebelum changbin melihatnya. Terdengar helaan nafas kasar dari lelaki di depannya.
"Kalian udah ngapain aja?" tanya changbin. Raut wajahnya menunjukkan kalau dia marah, kecewa tapi tak bisa apa apa.
"Eumm" Seungmin meletakkan satu jarinya pada dagunya, seperti sedang mengingat ngingat sesuatu.
"Apa?" changbin tidak sabaran.
Seungmin tertawa kecil, dia benar benar tidak tahan. Changbin lucu sekali.
"Jangan ketawa! Gak lucu!"
"Lo marah?" tanya seungmin menahan senyum
"Menurut lo?!!"
Bukannya menjawab seungmin malah tertawa lagi. Mengundang kerutan di dahi changbin. Sebelah alisnya terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antaresta - Darkby
Romance"Sialan si ares, dia bawa chris anjir. Mana gue belom mandi dari kemaren" "Ini masalah gue sama jeje res, lo gak berhak ikut campur!" "Bisa nggak itu namanya Chris nggak usah di kasih love love an gitu?" "It's over semesta, eventually you will be mi...