Terpaksa Menerima

1.2K 74 3
                                    

Lusa kemudian.

Saaih pov

Pukul 05:30 wib. Gue bangun dari tidur gue.

"enggh...hoaam" ucap gue membuka mata.

"jam berapa nih?" tanya gue sendiri

"astagfirullah setengah enam" jawab gue sendiri

Gue langsung beranjak dari tempat tidur , lalu langsung menuju kamar mandi.

Abis mandi , gue langsung melakukan solat subuh. Abis solat subuh , gue langsung siap siap untuk berangkat kerja.

Skip #~

Gue baru saja sampe di basemant kantor , saat gue mau masuk ke dalam lift. Pacar gue manggil , ia memang dia suka datang kekantor gue untuk mengantarkan sarapan pagi.

"honey.." panggil indy

"eh hay honey" jawab gue sembari menyamperi indy

"baru sampe?" tanya indy

"iya nih , tadi kesiangan" jawab gue

"pasti tidur malem ya? Jadi kesiangan" tanya indy

"hehe iya tau aja kamu" jawab gue sembari mencubit kedua pipi indy

"dasar , oh iya ini aku bawain sarapan burger sama kentang goreng. Special untuk kamu" ucap indy memberikan makanan nya ke gue

"wih mantab , makasih beb" ucap gue

"sama sama sayang" ucap indy

"mau langsung kerja? Atau nemenin aku?" tanya gue

"hm...nemenin kamu kamu dulu deh , baru nanti aku berangkat kerja" jawab indy

"oh gitu , yaudah yuk keruangan aku" ajak gue

"ayo" ucap indy

Gue dan indy pun masuk lift , lalu menekan tombol lift menuju lantai 4. Ruangan gue memang ada dilantai 4 , beberapa saat kemudian. Pintu lift terbuka , gue dan indy pun keluar dari dalam lift. Karyawan karyawan gue seperti biasa menyambut kedatangan gue dengan sopan.

"pagi pak" sapa salah satu karyawan perempuan

"pagi juga" sapa gue balik tersenyum

"jangan genit" ucap indy mencubit pinggang gue

"aww sakit beb , jangan dicubit gitu dong" ucap gue

"lagian kamu genit" ucap indy

"aku gak genit , udah ah ayo ke ruangan aku" ajak gue

Indy hanya mengangguk , gue dan indy pun menuju ruang kerja gue.

"kamu sarapan dulu aja honey , nanti malah gak fokus lho kerja nya" suruh indy

"iya beb" ucap gue

Gue pun duduk disofa yang berada diruang kerja gue , begitupun dengan indy. Tak lama bagas datang.

"eh sorry pak bos , ganggu pacaran 😁" ucap bagas menyengir

"ye elu , ada apa?" tanya gue langsung

"gue mau kasih tau aja , hari ini ada rapat sama bagian IT" jawab bagas

"oh jam berapa?" tanya gue lagi

"jam 9" jawab bagas

"oh yaudah , gih keluar lagi. Ganggu aja lu" ucap gue

"ye maap pak bos , byee" ucap bagas

Bagas pun keluar dari ruang kerja gue. Dan gue pun mulai makan , makanan yang tadi dibawa oleh indy.

Skip #~

Pukul 09:00 wib. Seperti yang dibilang bagas tadi pagi , bahwa jam sembilan akan ada rapat dengan bagian IT. Kini rapat pun dimulai.

1 Jam berlalu , rapat pun selesai. Gue pun melihat handphone , ternyata banyak panggilan masuk dari abi. Akhirnya gue menelepon abi balik

Calling on

"assalamualaikum bi , ada apa?" tanya gue langsung

"walaikumsalam nak , kamu kemana saja? Dari tadi abi telepon kok gak diangkat angkat?" tanya balik abi

"maaf bi , tadi aaih lagi ada rapat. Emang ada apa bi?" tanya gue lagi

"umi sakit nak , umi gak mau makan dari kemarin. Badan umi demam" jawab abi

"astagfirullah al azim , umi sakit bi?" tanya gue lagi kaget

"iya nak" jawab abi

"yaudah bi , saaih langsung kerumah sekarang. Tunggu ya bi , wassalamualaikum" salam gue

"walaikumsalam" jawab abi

Calling Off

"gas , gue pergi sebentar ya. Umi gue sakit , sementar lu handle dulu kerjaan gue" suruh gue

"siap pak bos" ucap bagas sembari hormat

Gue langsung ke ruang kerja , lalu mengambil kunci mobil. Abis itu gue keluar lagi dan menuju basemant untuk mengambil mobil gue.

Setelah itu gue langsung melajukan mobil menuju rumah umi abi. 1 Jam berlalu , gue sampai dirumah gen halilintar.

Gue langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Gue langsung keatas menuju kamar umi abi.

"assalamualaikum" salam gue

"walaikumsalam" jawab umi abi

Gue pun salim ke umi abi

"umi , umi sakit apa?" tanya gue khawatir

"umi gpp kok nak" jawab umi lemas

"mi , muka umi pucet. Badan umi juga demam , bi umi demamnya baru? Atau dari kemarin?" tanya gue

"baru nak" jawab abi

"yaampun , yaudah kita ke dokter yuk mi. Aaih gak mau umi kenapa napa" ucap gue khawatir

"gak perlu nak , nanti juga sembuh sendiri" ucap umi sembari memegang kedua tangan gue

"tapi mi , badan umi demam." ucap gue

"nak , umi mau kamu terima perjodohan ini ya. Umi mau liat kamu bahagia sama wanita yang baik dan sholehah" ucap umi

Gue hanya bisa diam

"nak , umi takut kalo umi gak ada umur. Umi gak bisa liat kamu bahagia diatas pelaminan" ucap umi sedih

Seketika hati gue terenyuh atas omongan umi.

"mi , jangan ngomong gitu lah. Gak baik" ucap gue

Umi hanya diam.

Apa gue terima aja ya perjodohan ini? Hufftt.. Demi umi gue terpaksa menerima perjodohan ini. Batin gue

"yaudah mi , aaih terima perjodohan ini" ucap gue fake smile

"kamu serius nak?" tanya umi

"iya mi aaih serius" jawab gue

"alhamdulilah , tapi mulai hari ini kamu harus putusin indy" ucap umi

Gue hanya mengangguk pasrah menuruti keinginan umi , demi kebahagian umi.

"yaudah lusa kita kerumah temen lama umi" ucap umi

"iya mi , umi udah makan?" tanya gue

"belum" jawab umi

"yaampun mi , aaih beliin bubur ya" ucap gue

"iya nak" ucap umi

Gue pun memesan bubur lewat ojol , akhirnya gue menemani umi sampai umi tidur untuk beristirahat.

SORRY GUYS AUTHOR SALAH UP🤣🤣

Votte
Comment

Perjodohan CEO 《SAAIH HALILINTAR》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang