Perpisahan itu ada, agar kita mengerti arti kebersamaan. Dan rindu itu ada, agar kita mengerti apa arti perpisahan.
- Author -
________Author POV
"Langit, beneran gak mau ikut?"
"Enggak, lo aja yang pergi," jawab Langit.
"Ya udah, gue mau pergi dulu, assalamualaikum." Leta mematikan sambungan panggilannya dengan Langit karena Fajar dan Rian sudah datang menjemputnya.
Di seberang sana, Langit menghembuskan nafasnya kasar. Kali ini, tembok kamar yang menjadi sasaran pukulannya. Untung saja di rumah sepi karena Anna sedang kerja kelompok di rumah Galaksi. Sedangkan umi dan abi sedang berada di luar kota untuk mengurus bisnis keluarga mereka.
"Ta, kapan sih lo bisa tau kalau gue itu cinta sama elo? Kapan lo mau bales perasaan gue? Kapan?!" Satu pukulan lagi mendarat di tembok kamar Langit. Jari-jari tangan kanannya mulai mengeluarkan darah.
Emosinya masih belum bisa dikendalikan. Langit mengerti kalau jodoh itu memang sudah diatur oleh Tuhan. Tapi, sekarang ini dia mencintai sahabatnya sendiri. Ah, entahlah.
Sebuah ide terlintas di pikiran Langit. Dia bergegas mengambil kunci motor sportnya yang terakhir kali dia pakai saat kelas X kemarin. Motor sport itu memang benda yang paling Leta benci. Leta membencinya karena motor itulah yang membuat Langit mengalami kecelakaan dalam sebuah arena balap. Ya, arena balap yang pernah membuat Langit jauh dari orang-orang yang menyayanginya dan Tuhannya sendiri.
Seusai memakai jaket, dia segera turun dan mengunci pintu rumah. Tidak ada niatan untuk mengabari Anna karena kakaknya itu sudah pasti akan melarangnya apalagi jika Langit menggunakan motor sport berwarna merah itu.
🐦 🐦 🐦
Langit sudah berada di pantai sekarang. Niatnya saat ini bukan untuk menghampiri Leta, melainkan ingin melihat apa yang dilakukan pujaan hatinya itu dari jauh. Langit memilih untuk diam di motor tanpa membuka helm.
Hatinya semakin sakit saat melihat keakraban Leta dan Rian. Memang, ada Fajar disana. Tapi kenapa mata Langit hanya fokus pada Rian dan Leta? Padahal jelas-jelas kalau Fajar berada di dekat kedua orang itu.
Langit mengepalkan tangannya saat Rian mengelus puncak kepala Leta. Bagi sebagian orang, itu memang hal kecil. Tapi bagi Langit, tentu dampaknya sangat besar. Dari pada hatinya akan semakin sakit, Langit memilih pergi dan melajukan motornya lebih dari batas yang ditentukan.
Duaaaar!
Kecelakaan terjadi dengan melibatkan satu pengemudi truk dan satu pengemudi kendaraan bermotor di dalamnya. Sayangnya, satu pengemudi kendaraan bermotor itu adalah Langit.
Terlihat mobil ambulance dan para petugas medis yang membawa Langit ke salah satu rumah sakit di daerah Jakarta. Kejadian lama terulang kembali, di tempat yang sama dan orang yang sama. Namun kali ini, motor milik Langit benar-benar hancur. Dan Langit, jangan ditanya lagi. Dia sedang berada di fase antara hidup dan mati.
Saat melajukan motornya tadi, Langit seperti sendiri di jalanan. Dia tidak melihat ada kendaraan lain di dekatnya. Saat sampai di lampu merah, Langit seharusnya berhenti. Tapi, dia terus melajukan motornya hingga dari sebelah kiri sebuah mobil truk melaju dengan cepat. Truk itu menghantam keras motor Langit dari sebelah kiri dan membuat cowok itu terpental begitu pun dengan motornya yang hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank: #3 in fajaralfian [27-03-20] #9 in fajaralfian [14-04-20] #4 in fajaralfian [18-04-20] #1 in sayappelindung [06-06-20] #9 in jorji [21-06-20] #2 in sayappelindung [02-07-20] #3 in pelatnas [25-09-20] Tidak ada satu pun kisah...