Mungkin semesta tidak mengizinkan kita untuk bersama lagi.
- Aleta Kayra Rasya -
-----------------------------Gue membanting pintu kamar. Gak peduli gimana respon orang-orang di bawah. Ini hari ulang tahun gue. Tapi kenapa hari ini gak berjalan dengan baik? Langit udah kembali. Pengen rasanya gue ngobrol sama dia dan ceritain apa yang telah gue alami selama 3 tahun ini. Tapi apa? Aa Fajar malah ngusir Langit. Padahal dia tahu kalau gue kangen banget sama cowok itu.
Gue masih sesenggukan di atas kasur. Tapi air mata gue gak sederas tadi. Pandangan gue kini beralih ke kotak kado yang dibawa Langit. Ukurannya sedang dan dibungkus layaknya hadiah ulang tahun seperti biasanya.
Dengan hati-hati, gue mulai membuka kertas kadonya dan membuka tutup kotak itu. Gak disangka, isi di dalamnya adalah makanan kesukaan gue dan sebuah toples kaca berukuran sedang.
Ternyata, dia masih inget sama makanan ini. Es krim dan coklat yang dulunya selalu gue beli sampai-sampai bikin dia selalu ngomel tiap hari. Gue gak akan pernah melupakan itu sampai kapan pun.
Tangan gue mulai tergerak untuk membuka isi toples kaca tadi. Saat gue angkat, ternyata ada secarik kertas di bawahnya. Gue langsung ambil kertas itu dan membaca dengan perlahan.
To: Bidadari Tak Bersayap
Hai Leta! Apa kabar? Lo pasti baik-baik aja, kan, di sana? Ayah Adit juga sehat, kan? Gue kangen Ta sama kalian berdua.
Leta, andai lo tau perasaan gue selama ini. Gue sayang banget sama lo. Dan karena rasa sayang itu, gue sampai harus ngusir lo dari kehidupan gue.
Maafin gue, Ta. Gue ngelakuin itu karena gue takut sakit lagi. Gue takut kalau lo gak punya perasaan yang sama seperti apa yang gue rasain. Makanya tiga tahun yang lalu, gue pergi sejauh mungkin dari lo.
Mungkin lo kira, gue di Jogja bahagia. Okey, gue akui gue bahagia karena di sana gue bisa tinggal sama Abi dan Umi. Meskipun begitu, setengah hati gue ada di elo, Ta. Dan setiap harinya gue selalu pura-pura bahagia buat tutupin semua penyesalan dan rindu yang gue rasain.
Hari ini, gue datang lagi ke Jakarta. Gue kira, ini adalah waktu yang tepat apalagi hari ini lo ulang tahun. Gue yakin, sekarang ini lo pasti sudah tumbuh menjadi seorang wanita yang lebih cantik, lebih dewasa, dan tentunya lebih bisa menjaga diri.
Selamat ulang tahun yang ke-20 Aleta Kayra Rasya, sahabat gue yang paling cantik dan pintar se-dunia. Es krim sama coklatnya jangan lupa dimakan. See you ...
___________Air mata gue udah gak bisa dibendung lagi. Andai Langit tau kalau gue, juga sayang dan kangen banget sama dia. Tapi itu hanya sebuah kata 'andai' karena semua isi hati manusia hanya Allah yang bisa mengetahuinya.
Gue biarin air mata gue yang semakin banyak keluar dari pelupuk mata. Biarin gue keluarin semuanya sekarang. Dengan pandangan mata yang sedikit kabur, gue membuka tutup toples kaca yang dikasi Langit.
Di sana banyak banget gulungan-gulungan kertas yang gue gak tau isinya apa. Dengan rasa penasaran, gue mengambil salah satu gulungan kertas dan mulai membacanya.
Aleta Kayra Rasya
Dia adalah cewek tercantik setelah umi dan kak Anna yang pernah gue temui. Dia adalah cewek pintar yang setiap akhir semester selalu menjadi juara kelas. Dan dia adalah cewek yang memiliki banyak mimpi setiap harinya.
________________Apa semua gulungan kertas ini isinya tentang gue? Mungkin. Gue turun dari kasur dan menaruh toples tadi di atas meja belajar gue. Besok pagi dan seterusnya, gue akan memulai hari dengan membuka satu per satu gulungan kertas itu.
"Leta, bukain Aa pintu, dong." Gue denger suara aa Fajar yang mulai mengetuk pintu dan berteriak di luar.
"Apa?" Kata gue dingin setelah membuka pintu kamar.
"Maksud Aa' gak gitu, tadi. Aa cuma gak mau ngeliat kamu sedih lagi Sya, setelah dia kembali lagi ke dalam hidup kamu. Aa cuma mau----"
"Justru dengan Aa ngusir Langit dari rumah, Rasya akan semakin sedih. Udah tiga tahun ini Rasya tungguin dia. Dan sekarang, dia kembali lagi ke sini. Tapi apa? Aa malah ngusir dia dan minta dia gak kembali lagi ke sini sampai kapan pun. Mana janji-janji Aa' yang dulu mau bawa Langit ke hadapan Rasya? Mana?"
"Sya, lo gak inget sama perlakuannya tiga tahun lalu? Dia rela ngusir lo dan minta lo buat pergi dari hidupnya dia. Sekarang, dia pantes buat dapetin itu."
"Tapi gak sepantasnya perbuatan buruk dibalas dengan perbuatan yang buruk juga. Rasya memang kecewa sama perlakuan dia tiga tahun lalu. Tapi liat dia kembali lagi ke sini, di hari yang spesial ini, rasanya gak mungkin buat Rasya mengungkit masa lalu dan membalas perbuatan dia. Sekarang Rasya mau tanya. Kalau Aa' di posisi Rasya, apa Aa' mau ngelakuin itu ke Langit?"
"Okey, Aa ngerti sama perasaan kamu."
"Tapi gak ada gunanya lagi, A'. Langit udah pergi, dan dia gak mungkin untuk kembali lagi ke sini." Gue menatap tajam aa Fajar.
"Sya, maaf. Aa kira, apa yang tadi Aa lakuin itu bener. Tolong Sya, maafin Aa."
"Rasya udah maafin Aa karena Rasya tau maksud Aa itu baik. Tapi Rasya kecewa aja karena Aa gak bisa nepatin janji yang dulunya selalu Aa ucapin buat nenangin Rasya," lirih gue. Selang beberapa detik, aa Fajar memeluk gue dengan erat. Gue juga membalas pelukannya.
"Aa janji akan bawa dia lagi."
C U 👋
________Aaaaa! Mewek di part ini. Bapee banget sih akyu :(
Ini deh adek kasi fotonya aa Fajar ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank: #3 in fajaralfian [27-03-20] #9 in fajaralfian [14-04-20] #4 in fajaralfian [18-04-20] #1 in sayappelindung [06-06-20] #9 in jorji [21-06-20] #2 in sayappelindung [02-07-20] #3 in pelatnas [25-09-20] Tidak ada satu pun kisah...