🕊 Sayap Pelindung - 16 🕊

136 17 9
                                    

Bener kata Dilan, rindu itu emang berat. Tapi masih lebih berat istiqomah.

- Aleta Kayra Rasya -
____________________

        Leta masih setia pada posisinya. Anna beserta abi dan umi yang baru saja datang menjadi tidak tega membangunkannya. Tadi, Galaksi pamit pulang karena katanya tidak enak jika harus berada disana.


        "Umi, Abi, aku mau cerita."

        "Cerita apa?" Umi dan abi mulai penasaran sekarang karena Anna jarang-jarang seperti ini. Kalau dia mau bercerita, pasti ada hal yang penting.

       "Langit itu suka sama Leta," ucap Anna pelan. Kedua orang tuanya terlihat biasa saja. Anna merasa heran, ada apa dengan mereka. Apa mungkin mereka tidak setuju kalau nantinya Leta dan Langit bersama?

        "Udah tau kalik," jawab abi Ridwan sambil tertawa kecil diikuti umi Aisyah.

        "Lho, kok bisa? Kan Umi sama Abi gak pernah di rumah. Sekalinya pulang, palingan cuma lima hari." Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Anna sekarang.

       "Itu semua kita tau dari surat di rak bukunya Langit. Waktu Abi sama Umi mau temuin dia sebelum ke Jogja, dia malah gak ada. Umi sama Abi iseng-iseng deh bongkar bukunya Langit di rak. Terus, kita nemuin surat. Abi sama Umi penasaran, ya udah kita buka aja," jelas umi Aisyah.

        "Terus?"

       "Terus, di surat itu isinya tentang perasaannya Langit. Pertamanya, Umi sama Abi juga gak nyangka karena dulunya kan Langit itu playboy cap buaya. Tapi setelah Ayah Adit cerita tentang perlakuannya Langit ke Leta, kita jadi yakin." Anna mengangguk-angguk mendengar penjelasan abinya.

        "Dan kita udah jodohin mereka," timpal umi Aisyah. Anna terbelalak. Umi dan abinya kan belum tau perasaan Leta seperti apa kepada Langit.

        "Tapi Umi, kita kan gak tau Leta itu cinta atau enggak sama Langit. Kalau misalkan Leta gak setuju, gimana? Kasian Langit nanti." Anna menatap adiknya. Dia tidak ingin jika adiknya yang cerewet itu merasa sakit.

        "Udah, nanti aja kita pikirin itu. Sekarang, kita pikirin aja kondisi adek kamu." Tak lama, seorang dokter datang untuk memeriksa kondisi Langit.

🐦      🐦      🐦

        Hari ini, Leta kembali menemani Langit di rumah sakit. Umi dan abi akan mengurus bisnis mereka lagi tapi di Jakarta. Sedangkan Anna, dia tengah sibuk di sekolah bersama teman-temannya menyiapkan diri untuk ujian-ujian yang mulai menyapa mereka.

        Soal pembicaraan abi, umi, dan Anna kemarin, Leta tidak tau menau. Saat itu, dia masih tidur. Bahkan, saat dokter datang memeriksa Langit, umi membiarkan Leta tidur pulas. Untungnya, mereka masih bisa bertemu sebelum abi dan umi pulang ke rumah.

        Leta merasa lega sekarang. Kondisi Langit sudah semakin membaik. Dia memang koma karena adanya benturan di kepalanya. Tapi untungnya, tidak begitu parah. Untuk kaki Langit yang patah, dokter meminta agar nantinya Langit melakukan fisioterapi.

        "Langit, lo gak bosen tidur, apa?" Leta duduk di kursi dekat kasur Langit sambil fokus menonton TV. "Lo lagi mimpiin gue ya, makanya lo gak mau bangun?" Leta tertawa, ada-ada saja yang dia bicarakan. Dua hari ini, Leta merasa dirinya sudah gila karena mengajak orang yang sedang koma berbicara.

Sayap Pelindung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang