▪ Jika sayapmu patah, aku siap menjadi penggantinya ▪
¤ Rakan Langit Athalla ¤
____________________Assalamualaikum. Kalian apa kabar? Gue kangen tau sama kalian. Oh iya, gue mau infoin aja nih ... 1 bulan lagi, gue mau nikah sama Langit. Ehek.
Rakan Langit Athalla. Dia itu adalah cowok yang memang sesuai sama tipe gue. Ya ... meskipun awalnya gue punya perasaan sama idola gue sendiri tapi semakin lama gue sadar kalau itu bukan cinta tapi kagum.
Menurut gue, Langit juga sosok yang bertanggung jawab. Dia berani mengakui kesalahannya di depan banyak orang. Abi Ridwan juga cerita kalau beberapa tahun lalu, restoran di Jakarta hampir tutup total karena tidak adanya pengunjung. Tapi karena kegigihan Langit dan ide-ide hebatnya, dia berhasil membuat restoran itu bangkit lagi dan tetap berjalan seperti sedia kala. Bahkan, restoran milik abi yang di Jakarta udah resmi jadi milik Langit sekarang. Sedangkan restoran di Jogja, resmi jadi milik kak Anna. Umi sama abi sih, kebagian yang di Bandung tentunya.
Hari ini, gue sama Langit mau ke pondok sama restoran. Abi sama ayah suruh kita yang urusin semua sekarang. Pusing, oi! Pusing.
"Lang, laper." Gue belum sarapan tadi karena ayah suruh gue buru-buru ke pondok. Padahal gak ada yang penting, tapi sebagai anak yang sholeHAH, gue harus turutin perintah ayah.
"Bentar, Tara," jawab Langit. Sekarang kita lagi di mobil. Langit di depan, gue di belakang. Kita lagi di perjalanan menuju restoran setelah tadi hampir 1 jam di pondok. Bukan karena apa-apa tapi Zahra gak kasih gue pulang. Alhasil, gue harus ngebujuk dia sampe izinin gue pergi dari pondok.
"Tara? Kok lo ikutin panggilan kesayangannya Kak Rian?"
"Kak Rian yang suruh gue manggil lo kaya gitu. Dia bilang, gue yang lebih berhak manggil lo pake panggilan kesayangan."
"Oooh ..."
🐦 🐦 🐦
Setelah masuk ke restoran, gue langsung duduk di salah satu bangku dan meja yang kosong di sana. Kalau Langit, lagi pesenin gue makanan sambil kontrol pegawainya juga.
Setelah 10 menit lamanya gue nunggu, akhirnya calon imam dateng juga. Gak tau apa perut gue udah kracak krucuk kaya gini. "Nih, makanannya."
"Ini apaan?" Tanya gue. Abisnya menu makanannya asing banget di mata gue.
"Itu namanya pedis panas. Asalnya dari Lombok. Agak mirip sama sayur lodeh and sayur asem. Tapi yang ini, rasanya tuh, endol surendol, takendol-kendol, ngeuuunah!"
"Gak pake ikutin caranya Ncess Nabati juga, Lang. Makin aneh deh lo sekarang," kata gue.
"Bawel lo, makan aja udah. Pamalih entar kalo ngomel-ngomelin calon suami." Biarkan saja dia berkata apa.
🐦 🐦 🐦
Selesai makan, Langit memanggil seorang waitress buat beresin piring, mangkuk, dan gelas yang gue pakai tadi.
"Gue mau kasih sesuatu buat lo," kata Langit.
"Es krim, Lang?" Tanya gue antusias.
![](https://img.wattpad.com/cover/215146571-288-k857930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank: #3 in fajaralfian [27-03-20] #9 in fajaralfian [14-04-20] #4 in fajaralfian [18-04-20] #1 in sayappelindung [06-06-20] #9 in jorji [21-06-20] #2 in sayappelindung [02-07-20] #3 in pelatnas [25-09-20] Tidak ada satu pun kisah...