Hanya karena mimpimu tertunda, bukan berarti Tuhan menolaknya.
- Rian Ardianto -
------------------------
Hari ini adalah hari yang paling gue benci. Gue gak perlu kasih tau, karena kalian pasti tau jawabannya. Gue benci hari ini karena harus upacara bendera. Bukan gara-gara upacaranya, tapi gara-gara ceramah panjang bin garing dari kepala sekolah gue.
Dengan berat hati, setelah shalat Subuh dan baca Al-Qur'an, gue langsung mandi terus sarapan. Dan sekarang, gue lagi di meja makan sama ayah.
"Dek, Ayah hari ini gak bisa jemput kamu," kata ayah yang bikin gue syok #lebay.
"Terus, yang jemput adek siapa? Emang Ayah mau kemana sih?"
"Hari ini, anak temen Ayah mau dateng. Dia itu jadi pengurus Ponpes milik orang tuanya sekarang. Dan hari ini, dia mau main-main ke Ponpes punya Ayah. Gak mungkin kan kalau Ayah tinggalin dia, mana dia dari Jogja lagi," jelas ayah yang bikin gue kesel setengah mati. Bayangin coba, dia lebih pentingin anak sohibnya daripada anak sendiri.
"Tapi Yah, yang jemput Adek siapa..?"
"Kak Nata sama Wardah yang bakal jemput kamu," jawab ayah. Gue ngerasa sedikit bahagia sekarang karena, gue bakal dijemput sama kakak sepupu gue. Dia itu Natta Reza, sama Wardah Maulina. Ada yang tau gak?
"Ya udah deh, kalau mereka yang jemput, Ayah pergi aja," balas gue. Setelah itu, ayah malah meletin lidahnya ke gue. Sabarkan hati maemunah ya Allah, batin gue.
Setelah selesai sarapan, gue langsung naik ke kamar buat pake jilbab dan ambil tas. Baru deh gue turun, pasang sepatu, terus berangkat ke sekolah. Gue ke sekolah itu dianter sama ayah, tentunya pake mobil karena hari ini lagi hujan. Sebenernya, meskipun gak hujan, gue selalu pake mobil (sombongdikittapijanganditiru).
🐦 🐦 🐦
Alhamdulillah, setelah beberapa menit di perjalanan, gue udah sampai di sekolah. SMA Alaska, itu nama sekolah gue. SMA swasta yang sangat unggul dalam bidang non akademik dan berada di jantung kota Jakarta.
Setelah saliman sama ayah, gue langsung masuk. Gak lupa juga, gue saling sapa sama pak Ibnu, satpam di sekolah gue. Selesai itu, baru deh gue jalan ke kelas.
Kelas XI IPS 2, itu kelas gue. Kelas yang setiap harinya selalu rusuh, gak bisa diem, selalu ribut, gak ada anak kalem, tapi pengertian eaaak.
"Assalamualaikum!" Gue langsung masuk dan duduk di bangku gue yang tempatnya di deket pintu kelas. Biasa, anak rajin bin pinter mah duduknya di depan.
"Waalaikumussalam, calon penulis..." jawab temen-temen gue serempak.
"Sekarang gak upacara kayaknya," kata gue yang membuat sebagian dari mereka mengangguk.
"Maybe," balas Tiara. Setelah itu, ternyata ada pengumuman kalau hari ini, kita gak upacara karena hujan. Alhasil, kelas jadi ribut dan temen-temen gue yang cowok pada main bola di belakang. Ya udahlah, gue mah pasrah sama kelakuan mereka.
🐦 🐦 🐦
Bel pulang udah bunyi. Alhamdulillah, gue cepet pulang hari ini. Biasa, ada rapat mendadak. Setelah beresin buku, alat tulis, dan tas, gue langsung keluar sama temen-temen dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung
Novela Juvenil[SELESAI] Highest rank: #3 in fajaralfian [27-03-20] #9 in fajaralfian [14-04-20] #4 in fajaralfian [18-04-20] #1 in sayappelindung [06-06-20] #9 in jorji [21-06-20] #2 in sayappelindung [02-07-20] #3 in pelatnas [25-09-20] Tidak ada satu pun kisah...
