Kediaman Sehun....
Membersihkan reputasi, berbahagia seorang diri. Sangatlah tidak adil menurutnya. Setelah bersama-sama selama beberapa tahun. Mengingatnya membuat sakit hati.
Mengepalkan tangannya kuat-kuat meredam kekesalan dan emosi. Rasanya manusia berubah menjadi sampah. Mana ada yang bersedia.
"Seharusnya kita sama-sama menjadi sampah." Dipandangi dari jauh ponselnya cukup lama, setelah yakin, akhirnya benda itu digeser mendekat. "Tidak—tidak jangan yang ini." Cegahnya, lalu berpindah tempat ke kamarnya untuk mengambil benda yang sama tersimpan rapi di dalam kotak.
Baru tadi pagi ia membelinya dan mengurus semuanya. Akses baru yang tidak orang ketahui. "Kau yang mengajakku bertarung Rosie. Akan ku berikan bagian yang pantas kau terima."
[Pesan terkirim]
Selamat malam pak Choi, saya memiliki informasi akurat yang belum diketahui publik dan belum saya sampaikan ke media lain. Hubungi saya jika Anda tertarik dengan tawaran saya. Berita akan meledak dipasaran.
Tampak sekali pria ini sangat menantikan jawaban, beralih mengetuk ujung besi ke dagunya. Sebuah panggilan masuk. "Bingo. Sesuai harapan."
❄️❄️❄️
Rumah baru Rosékook...
Secara keseluruhan apa yang ia rasakan sangat mengecewakan. Kembali ke urusan di depan mata. Pernikahannya di tahun kedua, suatu ketika Jungkook memberikan sebuah agenda tulis. Katanya hadiah dari salah satu kliennya.
Tidak yakin benar atau tidak. Lalu benda itu menjadi seonggok hadiah tidak berguna, sebagai pelengkap di kamarnya saja agar lebih hidup. Dibiarkan terbungkus debu dan tertimbun diantara barang-barangnya yang menurut Rosie penting.
Itulah yang ia ingat saat memegang buku ini, duduk sendirian di dapur di area penyajian ditemani tiga gelas jus yang sudah kosong sejak dua jam lalu. Hari ini sangat sibuk, melelahkan. Bambam memberikan kabar pekerjaan saat mereka membahas bulan madu.
Sedih, tapi mau bagaimana lagi. Suaminya meminta sekretarisnya itu untuk membeli beberapa barang untuk di dapur. Tim pengurus dekor roller blinds blackout pintu kamarnya datang di jam yang sama saat Bambam tiba. Jungkook menyebutnya "efisiensi waktu."
Rosie semakin dibuat menganga saat rumahnya mendapat kunjungan tamu lain yakni asisten pribadi Jungkook, dua puluh menit setelah mereka. Pria itu ternyata baru kembali dari luar kota membawa kardus-kardus yang berisi amplop coklat tebal hampir robek karena padat isinya.
"Bagus juga kertas bukunya. Semakin berumur semakin indah." Rosie mulai menuliskan urutan kejadian yang ia alami.
Runtutan kejadian:
Pukul 22.10 malam (Senin)
1. Aku menemukan kertas bertuliskan seratus delapan puluh tiga hari di ruang baca Jungkook. Sudah kutanyakan kepada Jungkook, apakah Suzy hamil. Jungkook diam saja.
2. Kemudian ada penyusup masuk (wajah dan cara berpakaiannya sama seperti suamiku) orang gila itu membawa pisau daging. Astaga aku masih ingat bentuk pisaunya.
3. Pergi menemani suamiku ke luar kota, ada yang mengetuk pintu dan menaruh sticky note di depan kamar kami (hotel).
4. Suzy meninggal (hotel) tempat kami menginap di kamar 557, nomornya sama persis dengan halaman buku milik Jungkook yang dibaca Yugyeom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Test ⌛ Rosékook [END]
Fanfic[M] [C O M P L E T E D] "In a world of endless questions, love is the only answer." Perselingkuhan dan Teror yang terjadi dalam satu waktu membuat runyam. Siapa sebenarnya yang menuliskan pesan rahasia "seratus delapan puluh tiga" hari? ____________...