Usia kehamilan dua puluh minggu...
Pergi ke toko perlengkapan bayi, ini kedua kalinya Jungkook kemari. Sebelumnya ia membeli hadiah tanpa sepengetahuan istrinya bersama Yugyeom. Agar bebas membeli warna hitam. "Sayang, lebih bagus warna ini atau yang ini?," tangan kiri dan kanan ada dua warna pakaian yang berbeda dengan model yang berbeda.
"Beli keduanya saja." Sahut Jungkook enggan mempersulit dengan mencari tahu perbedaannya. Sekilas mirip.
"Salah satunya saja ayah."
"Merah muda, anak kita perempuan."
"Tapi yang biru ada pitanya."
"Ya sudah biru." Sahut Jungkook menggaruk alisnya. Lalu mengusap-usap rambut istrinya, "sebaiknya kita pulang sekarang, karena sudah membuat janji dengan fotografer hari ini untuk pemotretan, tim mereka sedang dalam perjalanan ke rumah. Jika sibuk dan bingung antara warna biru dan merah muda. Sampai toko ini tutup, urusan kita tidak akan selesai-selesai."
"Oh iya, aku lupa." Rosie bergegas mengembalikan warna biru ke tempat asal dan memilih warna merah muda. Jungkook melihat ke dalam keranjang belanja yang ia dorong.
Semua barang yang dibeli istrinya sudah hampir setinggi gunung. Wanita itu heboh sekali jika melihat benda-benda mungil lucu lainnya. "Astaga. Besok kita kesini lagi." Jungkook mensetir keranjang dorong ke arah kasir. "Kita belum ke area sana." Cegah Rosie, bersikeras ingin kesana.
"Besok ya sayang. Jam makan siang aku jemput dari kantor, dan pergi kesini."
❄️❄️❄️
Usia kehamilan dua puluh delapan minggu...
Di depan sofa kolam renang, Rosie menyendiri, melihat kedalaman biru air kolam itu, tenang. Tetapi jika diterpa angin, airnya ikut bergerak. lokasi ini menenangkan untuk seseorang sedang banyak pikiran, terapi jika sedang sedih, rasanya seperti hidup sebatang kara di muka bumi.
Punggung tangannya cepat-cepat menyeka air mata, dan menetralisir suaranya yang serak. Tapi Jungkook sudah melihat semuanya. Berpura-pura tersenyum menyambut suaminya yang baru saja pulang. "Aku mencari mu, hmm, kenapa menangis. Sini."
Mereka berpelukan hangat. Perut Rosie sudah terlihat perubahannya, semakin besar. Bayi mereka kadang-kadang suka bergerak di dalam sana, menendang mengajak bermain saat mendengar suara ayahnya atau ada pria itu di samping ibunya. "Sebentar ya, ayah bicara dengan ibu, nanti mendengarkan musik setelah ini." Jungkook berlutut mencium perut Rosie dan mencium keningnya.
Mengintip keadaan sekitarnya dengan gerakan leher berputar ke semua arah mata angin. "Di kamar saja lebih aman."
"Apanya yang di kamar." Rosie ikut melihat keadaan dengan reaksi bingung ikut berdiri dari sofa. Memegangi lengan Jungkook, mengikuti langkah pria itu mereka berjalan beriringan. "Aku rindu semua orang, seharusnya bisa membesarkan anak kita dengan semua keluarga. Jadi dia tidak kesepian.
Berbulan-bulan tidak bertemu keluargaku dan keluargamu karena kau tidak mengijinkan siapapun kemari. Yugyeom dan Bambam juga tidak boleh kemari. Hanya Jihyo saja, itu pun dia sering pergi menemui suaminya ke luar kota."
Pelukan kedua, Jungkook mencoba memberikan ketenangan pada istrinya. "Setelah melahirkan saja ya. Mereka memberi efek buruk dan negatif padamu. Aku hanya ingin yang terbaik untuk kalian berdua. Oh iya, bob menghubungiku, katanya besok kita harus datang ke acara baby shower untukmu di restoran. Dia yang mengadakannya. Tamu undangan hanya teman-teman model yang dekat denganmu dan teman sekolah senior yang dekat denganmu ada Sora juga."
"Wow, katanya dia sedang di luar kota. Sungguhan mengadakan acara untukku?" Rosie melepaskan pegangannya, menatap Jungkook heran.
"Iya. Ini pesan singkat dan undangan yang dia dikirim." Mereka berdua sama-sama melihat undangan digital itu. Lalu tertawa. "Konsepnya bunga..."
❄️❄️❄️
Usia kehamilan tiga puluh enam minggu. Melahirkan...
Selama sembilan bulan ke belakang, Jungkook menunjukkan semua perhatiannya, Rosie benar-benar menjadi prioritas utamanya, segalanya terpenuhi dengan sangat baik. Bahkan menuruti keinginan istrinya yang kadang-kadang aneh.
Selama kehamilan Jungkook selalu memanjakannya. Menjadikan istri yang bahagia. Hanya satu yang tidak Jungkook berikan yaitu adalah pertemuan keluarga. Melihat hasil print terakhir usg empat dimensi bayi mereka untuk ke enam kalinya.
"Cantik, Vittoria mirip wajahmu." Topik pembicaraan pillow talk malam ini, Jungkook membantu memijat punggung atau kaki Rosie yang mulai bengkak dan cepat lelah jika berjalan. "Ini waktu dia tersenyum. Haha, semakin mirip." Rosie menunjukkan print lainnya.
"Iya hidungnya." Jungkook tertawa sadar akan kemiripannya dengan putrinya. Ia memainkan pipi Rosie gemas. Penambahan berat badan istrinya tidak signifikan, itupun hanya di area wajah yaitu pipi dan tentu saja di bagian perut.
Lima hari kemudian, Rosie melahirkan secara normal, lebih cepat dari tanggal perkiraan dokter.
Selamat datang baby Jeon Vittoria
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Test ⌛ Rosékook [END]
أدب الهواة[M] [C O M P L E T E D] "In a world of endless questions, love is the only answer." Perselingkuhan dan Teror yang terjadi dalam satu waktu membuat runyam. Siapa sebenarnya yang menuliskan pesan rahasia "seratus delapan puluh tiga" hari? ____________...