[M] [C O M P L E T E D] "In a world of endless questions, love is the only answer."
Perselingkuhan dan Teror yang terjadi dalam satu waktu membuat runyam. Siapa sebenarnya yang menuliskan pesan rahasia "seratus delapan puluh tiga" hari?
____________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❄️❄️❄️
Enigma 12
Firasat Yugyeom menjadi kenyataan. Ini di luar dari rencana mereka. Harapan untuk pertemuan keluarga dan membicarakan penyelesaian masalah secara baik-baik tidak terjadi. Kematian lah yang menemui salah satu dari mereka. Jungkook tidak mengetahui jika ibunya menginap di hotel yang sama dengannya.
❄️❄️❄️
Enigma 13
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❄️❄️❄️
Enigma 14
Barang-barang istrinya yang super banyak, membuat Jungkook pusing harus mengangkut dari mana. Sama-samar seperti mengenali salah satu barang yakni sebuah agenda tulis penuh debu, menyingkirkan kotoran itu dengan sapu tangannya.
"Terpaksa, karena tidak ada tisu." Jungkook melihat sampulnya menjadi bersih berwarna merah. Membuka cepat setiap halaman seperti kipas. "Kosong, aku sudah bisa menebaknya...ckckc," Tersenyum dengan kebiasaan istrinya yang kurang menyukai dengan benda-benda seperti ini.
Tertarik saja tidak. Tangannya bergerak menarik pena dari saku depan jasnya lalu menuliskan kalimat-kalimat yang ada dalam pikirannya. Berkaitan dengan bunga mawar. Kemudian melipat ujung halaman sebagai tanda.
❄️❄️❄️
Enigma 15
Pertemuan tidak dilakukan di luar kota, Yugyeom meminta pihak klien datang ke perbatasan kota dan mereka bertemu disana, diserahkan kepadanya kardus-kardus yang berisi amplop tebal berwarna cokelat.
"Bukan kisah percintaan ku, tetapi aku yang dibuat sibuk oleh mereka...oh Tuhan."
Siang harinya Yugyeom tiba di kediaman Jungkook, ia bisa masuk dengan mudah ke dalam karena tiga pengawal bekerja di bawah perintah Hana. "Mobilku tidak ketahuan dari sini kan?, panas sekali. Aku sibuk sejak pagi buta. Ditambah berlarian kemari. Lupa membawa parfum. Sialnya."
"Aman pak. Saya membawa parfum jika Anda mau."
"Tidak, tidak terima kasih. Aku sudah banyak merepotkanmu. Nanti aku meminta parfum pak Jeon saja."
Niatnya ingin melihat situasi, sebelum muncul membawa kardus-kardus itu. Yugyeom Mengipas-ngipaskan kerah kemeja yang ia kenakan ke tubuhnya, mengurangi suhu tubuh dan keringatnya. Ia berniat ingin lewat dari kamar depan kolam renang, karena mengira Jungkook dan Rosie tidak ada di dalam sana, ternyata dugaannya salah.
"Astaga hampir aku buka pintunya, ternyata mereka disini. Sepertinya nyonya Jeon melihatku. Bagaimana ini...."