Note: Saya sarankan bagi yang tidak menyukai momen romantis, kinyis-kinyis sebaiknya tidak meneruskan membaca pada part selanjutnya di Time Test, karena kemungkinan akan membuat kalian geli atau merinding. Trims
❄️❄️❄️
Satu bulan lebih tiga minggu...
Suatu senja menjelang malam, beberapa minggu setelah jadwal seharusnya. Rosie sendirian di rumah baru, ya kehidupannya dan Jungkook seperti kelomang yang berpindah-pindah cangkang.
Kali ini rumahnya lebih luas dari dua rumah sebelumnya. Fasilitasnya lebih lengkap dari rumah kedua. Ada 3 lantai. Basement untuk mobil-mobil, dan motor mereka. Lapangan tenis, basket, kolam renang. Tetapi jarak dengan rumah tetangga semakin jauh. Kawasan elit yang sangat melindungi privasi penghuninya.
Jungkook tidak mengatakan apa-apa setelah kembali dari Amsterdam, bagaimana keadaan Hana. Tidak ada kabar apapun. Yugyeom atau Bambam juga tidak memberikan kabar seperti dulu. Hidupnya semakin sepi.
Kris juga tidak menerornya dengan ancaman-ancaman lagi. Kakaknya itu sampai sekarang tidak mengetahui keberadaannya. Semua orang tidak ada yang mengganggu kehidupannya. Hanya Sora dan Jihyo yang mengganggunya mengatakan rindu.
Satu bulan ini kegiatan suaminya dibuat sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk karena ia tinggal pergi ke Amsterdam hingga tertidur di ruang kerja atau ruang baca.
Berkat bantuan Jihyo, satu-satunya orang yang Jungkook percaya. Mereka bisa mendapatkan dua asisten rumah tangga sesuai dengan kriteria. Dari segi usia, keahlian. Tidak ada lagi pengawal seperti sebelumnya.
To: My Hubby
Sayang, hari ini pulang jam berapa...Fr: My Hubby
Sudah masuk ke halamanTo: My Hubby
Menaruh ponselnya di atas tempat tidur. Rosie berjalan-jalan dari sudut ke sudut di dalam kamarnya, lalu berhenti dan duduk di sofa. Menunggu Jungkook masuk ke kamar. Pikirannya tertuju ke bawah di luar jendela.
Peralihan senja yang berkilau membuatnya terenyuh. Kemarin malam, langit benar-benar jernih dan indah sekali. Bintang itu menghiasi dengan sangat indah.
Satu tangan Jungkook menggeser pintu, satunya lagi memegang ponsel, wajahnya fokus melihat isi pesan. Mencari istrinya yang ternyata tidak menyambutnya di seberang sana.
"Sayang, ini benar milikmu. Sedang mengerjaiku ya. Jangan bercanda." Tanyanya ragu-ragu tidak ingin gegabah meyakini jika itu hasil tes kehamilan istrinya. Sampai harus berkali-kali memperbesar foto yang Rosie kirim.
"Cuci tangan dan kakimu sana. Baru kita bicara." Rosie menoleh ke arah pintu, Jungkook sudah berlari kegirangan memeluknya. Wanita itu berusaha melepaskan diri-berhasil-lalu gagal.
"Itu alat tes yang kau belikan, hanya ku coba 5 dari 10. Hasilnya sama. Positif. Besok temani ke dokter ya." Pintanya pada sang suami sambil mendorong-dorong tubuh Jungkook agar ia bisa bernafas. "Malam ini saja kita pergi."
"Kau baru pulang. Lebih baik istirahat. Besok saja karena akhir pekan."
"Besok masih lama. Aku ingin malam ini."
"Ya sudah aku yang menyetir mobil."
"Aku saja,"
"Matamu lelah baby. Astaga. Mandi dulu, aku siapkan makan malam. Aku yang menyetir. Mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan karena kau mengantuk. Baru setelahnya kita pergi ya ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Test ⌛ Rosékook [END]
Fanfic[M] [C O M P L E T E D] "In a world of endless questions, love is the only answer." Perselingkuhan dan Teror yang terjadi dalam satu waktu membuat runyam. Siapa sebenarnya yang menuliskan pesan rahasia "seratus delapan puluh tiga" hari? ____________...