TRACK 12 - ALWAYS IN MY HEAD

1.9K 155 9
                                    

Today, Jakarta.

I think of you
I haven't slept
I think I do
But I don't forget
My body moves
Goes where I will
But though I try my heart stays still
It never moves
Just won't be led
And so my mouth waters to be fed
And you're always in my head
You're always in my head

...
...

"Dith.. Dith..bangun.. telepon lo bunyi.."

Bruk. Ia merasakan sebuah bantal menampar wajahnya.

"Hm..Ser.." Mata Radith perlahan terbuka.

"Telepon lo bunyi.. duh berisik.." Kata suara kesal seorang wanita. Namun kemudian ia sadar itu bukan suara Sera yang ia kenal.

Radith perlahan membuka matanya dan kini menyadari di tempat tidurnya ada seorang wanita yang terbaring dibalik selimut, sama-sama tak berpakaian seperti dirinya. Pening dikepalanya kemudian menyerang ketika ia mencoba terbangun dari tempat tidurnya. Ia menggosok matanya dan semuanya kembali terasa nyata, ia mulai mengingat kejadian malam kemarin ketika ia pulang bersama seorang wanita yang baru dikenalnya dalam keadaan mabuk.

Siapa namanya? Vira? Vani? – Pikirnya dalam hati.

Dan Radith tersadar, mimpi itu kembali. Malam pertama dan terakhirnya bersama gadis itu. Tepat sebelum ia meninggalkannya tanpa berpamitan sebelumnya.

Telepon genggamnya kembali berbunyi. Dalam layarnya tertera nama Rama.

Shit. Ia seketika teringat bahwa dirinya harus pergi ke Bogor pagi ini.

"Iya halo Ram.." Kata Radith parau.

Yesterday was a big chaos.. and his hangover is killing him now.

"Dith.. lo dari kemarin malem gak bisa dihubungi.. pagi ini kita berangkat.. lo inget kan?" Tanyanya.

"Hmm iye.." Kata Radith, Ia sebenarnya lupa kalau pagi ini ia harus pergi ke Bogor untuk reuni SMA-nya. "Gila..ini masih subuh Ram, parah sih lo!" Jawabnya berbisik, tak ingin membangunkan wanita di sampingnya.

"Hahaha, iya gue gak percaya lo bisa tepat waktu soalnya, kenapa sih lo bisik-bisik? Lo lagi sama orang?" Katanya.

"Enggak ada siapa-siapa..Iya iyaa.. nih gue bangun terus siap-siap." Katanya sambil menjauh dari tempat tidur untuk mengambil segelas air, kepalanya masih terasa pening.

"Gue jemput apa? satu jam lagi gue stand by di tempat parkir apart lo, ok?"

"Gila.. se gak percaya itu lo sama gue?!" Gerutunya.

"Pengalaman mengajarkan gue banyak hal hahaha." Kata Rama terkekeh.

"Gak usah lo jemput, biar gue hubungin Fadil aja.. rumah dia di komplek apartemen sini juga." Kata Radith. "Gue rencananya nebeng aja ya nanti, gue gak akan nyetir Ram." Ia benar-benar berharap bisa tertidur sepanjang perjalanan nanti.

"Ok.. biar gue pastiin Fadil juga buat ngangkut lo." Kata Rama.

"Kampret lo ah.. orang-orang nanti pada kaget sih liat gue on time.. yaudah gue mandi dan siap-siap deh." Kata Radith kemudian menutup teleponnya.

Radith menghela nafasnya. Beginilah kehidupannya setelah tiga tahun pasca pertemuannya dengan Sera. Kilatan memori lamanya tiba-tiba kembali. Di malam itu Ia tidak tahu jika pertanyaan Sera ketika itu adalah caranya untuk memberitahu Radith bahwa ia akan meninggalkannya lagi tanpa kabar. Pagi hari setelah malam yang mereka habiskan bersama, Sera tidak ada di apartemennya ketika ia terbangun. Semuanya seakan terasa seperti mimpi. Ia benar-benar mengira pertemuannya bersama Sera hanya ilusi yang ada dalam kepalanya sebelum kemudian ia menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh gadis itu.

STRINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang