Warna gelap malam masih mewarnai suasana disekelilingnya ketika Sera membuka matanya. Sepertinya ia tertidur selama sisa perjalanan tadi. Di kejauhan ia mendengar suara sayup deburan ombak.
Mereka benar-benar ada di pantai sekarang?
Matanya mulai beradaptasi ketika melihat Radith saat ini sedang berbaring di kap mobil dihadapannya.
Sedang apa pria itu di situ?
"Dith.." Panggilnya parau. "Kenapa lo gak bangunin gue kalau kita udah sampai?" Ia sekilas menguap lalu berusaha meluruskan badannya. Radith menoleh padanya dan tersenyum.
"Kita udah sampai.." Katanya.
"Pantai?" Tanya Sera sambil melihat sekelilingnya. Di hadapannya terbentang luas pantai yang saat ini masih terlihat gelap. Suara ombak yang berdebur semakin terdengar setelah ia keluar dari mobil. Angin laut berhembus kencang dini hari itu.
"Yap. Sini dong." Katanya mengajaknya untuk ikut duduk di kap mobilnya.
"Pantai mana ini?" Tanyanya. Tempat ini begitu asing baginya.
"Ini pantai pribadi temen gue. Lo pasti belum pernah ke sini, dan gak ada di New York pastinya."
"Lo lagi bercanda ya?"
"Enggak."
"Siapa yang punya pantai pribadi di jaman ini?"
"People with money. Old money."
"No shit."
"Yes shit.."
"Dan lo temenan sama salah satunya?"
"Got lucky I guess.. Lo inget Tristan yang punya café tempat gue tampil dulu?"
"Inget.. dia yang punya pantai ini?"
"Keluarganya.. gue sama Tristan temen sejak kecil. Gue tahu Tristan anak orang kaya sejak dulu, tapi gue baru tahu kalau dia sekaya itu pas lulus SMA pas gue diajak liburan ke sini." Katanya.
"Lo pasti kaget sih tiba-tiba tau kalau temen lo anak orang kaya tujuh turunan." Katanya. "Help me.." Katanya.
"So pasti kaget..here." Katanya sambil menjulurkan tangannya.
"Fiuhh.." Katanya lalu ikut memandang lurus bentangan laut nan gelap di hadapannya ketika ia berhasil duduk bersama Radith di kap mobilnya.
"Why here? Kenapa lo pengen bawa gue ke pantai ini?"
"This beach has the most beautiful sunrise that I've ever seen." Katanya.
He wanted to see it together with her? What a romantic gateway..
Radith? The clumsy guy he met years ago? No way.. – Pikirnya dalam hati, namun kemudian ia mengingat cara pria itu menarik tubuhnya sebelum kemudian mencumbunya beberapa jam yang lalu.
Wicked.
Mungkin Radith bukan lagi Clumsy Radith yang 7 tahun lalu ia temui.
Bulan dan bintang-bintang masih menghiasi langit malam itu. Sera semakin penasaran dengan pemandangan seperti apa yang akan ia saksikan beberapa jam lagi ketika matahari mulai terbit.
"Tristan, temen lo itu, café nya tutup?" Tanyanya ketika ia kembali diingatkan akan satu hal.
"Hm? Kok lo tau?"
"I try to find you the first time I got here. I went to his café and it wasn't there anymore." Katanya. Ada jeda sekilas sebelum Radith kembali bersuara.

KAMU SEDANG MEMBACA
STRINGS
Genç Kız EdebiyatıSebuah cerita tentang pertemuan antara Radith dan seorang gadis bernama Sera. Pertemuan itu singkat namun melekat. This is not your average tale of serendipity Meeting and parting, not as simple as they might think This is my #3 writing attempts. Pl...