This chapter contains explicit and matured content. For underages please be wise.
----------------------------------------------------
----------------------------------------------------
Cut the bonds with the moon
And let the dogs gather
Burn the gauze in the spoon
And suck the poison up
And bleed
The Moon - The Swell Season
...
...
Langit malam mulai berganti dengan semburat kemerahan tanda matahari akan segera terbit. Radith menggenggam tangannya dan menggiringnya keluar dari mobil menuju tebing dimana mereka bisa melihat pemandangan matahari terbit yang Radith katakan begitu indah, tak bisa dilihat dimanapun di New York.
"Gak ada siapa-siapa kan di sini? Kita gak akan ketangkep satpam gitu?" Tanyanya. Ia kini hanya mengenakan hoodie Radith yang terlalu besar untuknya.
"I've told you.. this is a private beach.. no one will capture us."
"Yakin?"
"Yakin, lagian siapa yang mau nangkep kita coba?"
"Ya kali aja kita ditangkep gara-gara melakukan kegiatan tidak senonoh.."
"Kayak gini tidak senonoh juga gak?" Tanya Radith yang kemudian memeluknya dari belakang ketika akhirnya mereka berdiri di tebing yang ia maksud. Angin dingin berhembus menyapu kulitnya pagi itu.
"You know.."
"Ssst.. Let me hold you like this in peace for a moment." Kata Radith. Sera lalu terdiam dan membiarkan Radith memeluknya. "It feels so nice.."
"So this is where we can see the most beautiful view on earth?" Tanya Sera akhirnya.
"No.. this is where we can see the most beautiful view on earth." Radith lalu menoleh untuk memandangnya. Sera merasakan tatapannya beralih padanya.
"Hmm.. jagoan gombal in action lagi." Sera mencoba menutupi raut wajahnya yang mulai tersipu. Radith tersenyum puas melihatnya.
"Gak ada salahnya mencoba peruntungan, siapa tahu setelah ini lo jadi urung pulang ke New York." Kata Radith seakan kalimat itu tidak berarti apapun walaupun bagi Sera itu membuatnya sekilas termenung mengenai keputusannya. "And yes, this is where we can see the most beautiful sunrise.." Katanya kemudian
"Kapan mataharinya muncul?" Tanya Sera memutuskan untuk melanjutkan topik mengenai matahari terbit ketimbang kepulangannya ke Amerika. Ia mulai menyadari kini langit mulai menunjukkan semburat kuning yang begitu indah.
"Sebentar lagi." Bisiknya. "Wait for it.." Kata Radith.
"Uwaaa.."
"And there it is.."
KAMU SEDANG MEMBACA
STRINGS
Chick-LitSebuah cerita tentang pertemuan antara Radith dan seorang gadis bernama Sera. Pertemuan itu singkat namun melekat. This is not your average tale of serendipity Meeting and parting, not as simple as they might think This is my #3 writing attempts. Pl...