Antrian panjang kendaraan seakan melengkapi suasana kota Bogor yang kelabu karena hujan deras yang mengguyur sejak tadi pagi. Radith sesungguhnya sedikit sebal, karena ia harus membawa mobil milik Hujan karena tiba-tiba ia menawarkan diri untuk membawa mobil Raya. Gadis yang ia tahu disukai Hujan sejak lama. Sebenarnya ia sudah membayangkan bagaimana nikmatnya tidur di mobil Fadil sepanjang perjalanan, karena jujur, pening dikepalanya belum sepenuhnya menghilang. Jika bukan Hujan yang memintainya tolong, mungkin ia akan menolak.
Sudah cukup lama Radith tidak bertemu dengan temannya yang satu itu. Dirinya salah satu orang kehilangan sosok Hujan yang sempat menghilang setelah kelulusan SMA-nya. Hujan selalu bisa ia andalkan untuk ia mintai pendapat terkait apapun. Radith tidak pernah menjadi siswa yang patuh pada siapapun, namun entah mengapa ia selalu menghormati pendapat temannya itu.
Radith kemudian memutar musik dari playlist lagunya, setelah sejak tadi hanya ditemani oleh suara hujan dan klason mobil. Hasil shuffle -nya memutar satu buah lagu yang ia kenal. Suara instrumental mengalun cukup lama.
The Cure – Pictures of You.
"Dith, masih jauh ya?" Tanya Senja yang sejak tadi tertidur di kursi penumpang di sebelahnya.
"Melek juga akhirnya lo." Celetuk Radith. Gadis itu sudah tertidur sejak pagi tadi.
"Hehe." Katanya.
"Hm.. masih lumayan jauh sih, macet dan hujannya sejak tadi gak berhenti." Kata Radith. "Untung lo tadi ngajuin diri pindah ke mobil ini, kalau gak gue sendirian." Katat Radith.
"Gue baik kan Dith.. sebagai temen satu almamater lo dari SMA sampe kuliah gue loyal." Kata Senja.
"Alah.. ala-ala aja sih supaya gak semobil sama Rama kan lo." Kata Radith pada temannya itu. Dirinya dan Senja berkuliah di fakultas dan universitas yang sama. Senja yang lebih dulu masuk daripada Radith otomatis menjadi kakak kelasnya sepanjang perkuliahan dulu.
"Sst ah.. gak lah.. cerita masa lalu kali itu." Kata Senja yang kini sedang meluruskan badannya setelah sempat tertidur di kursi mobil selama berjam-jam.
"Kalau cerita masa lalu jangan menghindar terus dong, ha da pi." Kata Radith.
"Iya bawel.. entar sampe sana gue ngobrol deh sama Rama." Kata gadis itu padanya. Rama dan Senja sudah cukup dekat sejak SMA, mereka pernah bersahabat. Radith cukup tahu tentang cerita Senja yang menjauh dari radar para sahabatnya di SMA dulu. Semuanya karena seorang Rama dan Rama only. He knows heartbreak could only do harm to people.
"Kabar Sandy gimana? pas pagi tadi lo langsung teler di mobil sampe gak bisa ngobrol apa-apa."
"Hehe.. iya.. lelah gue." Katanya. "Sehat, dia lagi sibuk sama beberapa kasus di law firm-nya, lembur mulu, gue jadinya ditinggal terus, gini lah nasib punya cowok lawyer..mangkanya malem minggu gue gabut dan bisa sempet ikut ke reuni ini." Kata Senja.
Sandy adalah kekasih Senja. Ia mengenal Sandy karena dulu ia sempat meminta bantuan pria itu lewat Senja. Radith ikut senang ketika melihat gadis itu akhirnya menemukan belahan jiwanya, Sandy selalu begitu ramah pada semua teman Senja. Sudah cukup lama sejak terakhir kali ia berhubungan dengannya.
"Ini playlist lo kan? Bukan radio?" Celetuk Senja padanya.
"Iya.. kenapa?"
"Tumben bukan Dylan semua, sejak kapan lo dengerin lagu band rock?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRINGS
ChickLitSebuah cerita tentang pertemuan antara Radith dan seorang gadis bernama Sera. Pertemuan itu singkat namun melekat. This is not your average tale of serendipity Meeting and parting, not as simple as they might think This is my #3 writing attempts. Pl...