Pertemanan

117 13 0
                                    

Kadang mereka salah satu dari sekian alasan, aku selalu merasa bahagia

-X-IPA 1-

setelah berbagai macam drama telah Nadira lewatin, akhirnya dia masuk ke dalam kelas, yang betuliskan 'X-IPA 1'.

"Assalamu'alaikum" ucap Nadira di iringin senyuman. "wa'alaikumsallam, eh kamu murid baru ya, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap guru yang sering disapa bucin.

"perkenalkan nama saya Nadira Alya Rahma biasa dipanggil Nadira, semoga kita bisa berteman dangan baik" senyuman yang Nadira berikan mampu membuat para kaum adam meleleh.

"Nadira, perkenalkan nama ibu Cinta. anak-anak ada pertanyaan?" tanya bucin. "tidak ada bu" jawab semua kompak.

"silahkan kamu duduk di meja kedua dengan Zahra" sambil menunjukkan dimana letak Nadira harus duduk. "terima kasih bu" balas nadira sambil tersenyum, lalu duduk.

zahra menyambut dengan senyum hangat "hey, nama gue Azzahra khanza, biasa dipanggil Zahra" sambil mengulurkan tanggannya.

"gue Tiara Dwi Tami , biasa dipanggil Tami", "aku Syifa Natalia, biasa dipanggil Syifa" ucap mereka bertiga.
"Eh hey, aku Nadira" jawabnya sambil menjabat satu persatu tangan Zahra, Syifa dan Tami.

"yeeee akhirnya gue gak kesepian lagi" teriak Zahra, seketika semua mata tertuju pada Zahra dan Nadira, "ya ampun za, berisik!!!" ucap kedua temannya yang berada dibelakang (Syifa dan Tami).

"Zahraaaaa, kalo tidak mau dengan pelajaran saya silahkan keluar, daripada teriak-teriak disitu, kamu pikir ini hutan!' bentak bucin. "ehehehe, maaf bu refleks" zahra menggaruk kepalanya yang tidak gak gatal.

"yasudah sekarang buka buku Matematika, kerjakan halaman 24, dari nomor 1-15, saya mau keluar dulu, jika sudah kumpulkan di meja depan" sembari melangkahkan kaki keluar, "siap buuuuu".

"akhirnya beres juga" ucap Nadira sambil membereskan bukunya. "eh anjir lo udah lagi Nad, gue aja baru ngerjain lima" keluh Zahra.

"inimah soalnya gampang, soalnya udah pernah gue pelajari waktu bimbel" balas Nadira. "si anjirr pantes cepet, ternyata punya jam bimbel, gue boleh dikasih tau caranya ga? sumpah ini gak ngerti" keluhnya sambil memainkan pulpen. "sini gue bantu" Nadira kemudian membantu Zahra untuk mengerjakan soal.

"akhirnyaaa selesaiiiiiiii, ihiiiiiii" sambil membereskan mejanya "makasih yaa Nad, gue sekarang jadi sedikit ngerti nih, biasanya kalo perihal fisika gue mentok, ujungnya suka nyontek ke Syifa" lirihnya.

Tiba-tiba Tami melemparkan kertas kearah Zahra "ah lo mah emang pikirannya udah mentok" ledek Tami.
"si anjirrrr, ngapain pake lempar-lempar kertas segala, kalo gue gagar otak gimana terus juganya otak gue masih jalan ko, ya Cuma kadang suka agak mentok" balas Zahra dengan melemparkan kertas ke arah Tami. "alay looo bangkeeeee!!!" ledek Tami sambil menjulurkan lidah.

Nadira dan Syifa hanya terkekeh melihat kedua temannya adu mulut.

"udah deh Nad, kamu jangan mikirin mereka berdua, mereka emang gitu gak pernah akur, tiap hari ada aja bahan yang mereka ributin, kadang aku sendiri suka bingung kalo mereka udah ribut, untung sekarang ada kamu, jadi kalo mereka ribut aku ada temen, ehehe" ucap Syifa.

"oh gitu yaaa, pantes aja dari tadi ribut terus, eh makasih kamu sama Tami dan zahra udah mau jadi temen aku" ucap Nadira.

"Iya sama-sama, kita ini udah jadi temen ya, eh sahabat deng, jadi kamu kalo ada apa-apa bilang aja ya, udah yuk ah kumpulin bukunya ke depan, udah itu kita langsung ke kantin aja, biarin mereka berdua berantem, nanti juga udahan sendiri" Nadira dan Syifa mengumpulkan tugas mereka lalu pergi menuju kantin. 


________________________________________

Jangan lupa voment dan sarannya ya :)
selamat membaca :)

salam sayang❤️
@sitirahmahaw_

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang