Masalah

58 10 0
                                    

Asyam terbangun dari tidurnya. Dia melihat Nadira tertidur pulas dikursi. Wajah Nadira begitu menyejukkan.

"Lah ini perempuan dari tadi masih disini? Sampe ikut ketiduran lagi?" Guman Asyam.

Asyam melihat jam pada tangannya, sudah menujukkan pukul 10.25 yang artinya, 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Asyam akan membangunkan perempuan itu, tapi diurungkan ketika melihat roti dan susu yang ada di atas meja, dia merasa lapar dan memakan roti yang diberi Nadira. Setelah selesai kemudian dia membangunkan Nadira.

"Bangun" Asyam membangunkan Nadira.
Tapi Nadira tidak bangun juga.

"Ampunn ini perempuan satu" ada ide jahil yang terlintas dipikiran Asyam.

Dia memplay suara sirine pemadam kebakaran "kebarannnn, kebakaran, kebakran oiiiiiii" teriak Asyam kencang di dekat telinga Nadira yang membuat Nadira sontak terkejut dan terbangun.

"Dimana kebakaran? Dimana?" Kaget Nadira.

Asyam yang melihat tingkah Nadira hanya menggelengkan kepala melihat tingkah panik perempuan itu.

Nadira benar-benar panik, tapi dia heran ketika melihat laki-laki didepannya hanya diam saja.

"Kakak ko gak panik sih? Kan ada kebakaran?" Tanya Nadira masih heran.

Asyam memutar bola matanya malas "makanya kalo dibangunin ya bangun, lo ngebo banget ya?" Ledek Asyam.

Nadira menepuk jidatnya, mengapa dia bisa seceroboh itu, niat nemenin Asyam malah ketiduran.

"Hehehe maaf Kak" ucapnya.

"Yaudah kita balik ke kelas, bentar lagi bel masuk" ucap Asyam kemudian melangkah pergi dari rootrof meninggalkan Nadira.

"Ishhh ko gue di tinggal sih" gerutu Nadira kemudian menyusul Asyam.

"Ko kakak ninggalin aku?" Ucap Nadira.

"Ngapain juga gue nungguin lo. Gak ada gunanya" jawab Asyam acuh kemudian meninggalkan Nadira sendiri.

Dari kejauhan ada orang yang melihat Nadira dan Asyam sedang berduaan. Dia memotret Nadira dengan Asyam dari kejauhan dengan tatapan kesal.

Nadira berjalan menuju kelasnya, karena memang bentar lagi bel masuk akan berbunyi dan Nadira tidak enak juga kepada sahabatnya.

Nanda melihat Nadira berjalan seorang diri lalu Nanda menghampir adiknya itu.

"Dari mana?" Langkah Nadira otomatis berhenti lalu menoleh kesumber suara.

"Kepo" ternyata itu abangnya.

"Ko gue ga liat lo di kantin? Lo kemana?" Tanya Nanda.

Nadira yakin abangnya sudah kepo mengapa dirinya tadi tidak ada dikantin. Nadira tidak mungkin menjelaskan kepada abangnya bahwa dia tadi di rootrof dengan Asyam. Bakal makin murka abangnya kepada Asyam.

"Tadi gue ada urusan, makanya gue gak ke kantin" jawabnya.

"Serius kan lo? Ga bohong?" Tanya abangnya memastikan.

"Engga. Kenapa sih lo kepo terus urusan gue?" Kesal Nadira.

"Lo ya, gue perhatian malah dimarah-marahin" jawab Nanda.

"Bukan gitu bang, tapi lo banyak nanya hal yang gapenting" ucapnya.

"Eisttttt malah pacaran didepan kelas lo berdua. Bentar lagi bel woy!" Ganggu Rifqi, laki-laki itu memang sering mengganggu.

"Apaan sih lo, ganggu mulu nyet" ucap Nanda kesal.

"Oh jadi ini Nan, perempuan yang bikin lo bahagia tadi pagi? Dan ini juga Ka perempuan yang bikin lo kesel sama Nanda?" Sindir Esyam.

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang