Dengan Siapa?

41 5 3
                                    

Keluar dari room chatnya dengan Arka Nadira melihat pesan dari orang yang tidak pernah dia bayangkan, ya Asyam memulai chat dengannya. Sangking senangnya dia sampai ditengur oleh sang abang karena melompat-lompat diatas kasur.

Kak Asyam ganteng❤

Tadi kmna aja sama Arka

Kenapa kak? Cemburu??
Gak kemana-mana kok,
cuma keliling aja

Oh

Cuma oh?
Jangan cemburu kak.
Dihati aku cuma ada kakak
doang kok hhe🤣❤
(read)

Dan tidak ada lagi balasan dari Asyam, Nadira kira dia akan chat-an panjang kali lebar dengan Asyam namun kali ini juga ekspetasinya juga dihantam dengan realita bahwa Asyam adalah orang tidak suka basa-basi, harusnya dia tadi bahas yang lain dulu sebelum menjawab pertanyaan Asyam, bodoh sekali dia.

Nanda menyentil kening adiknya, karena sedari tadi adiknya itu loncat-loncat tidak karuan, sampai gak sadar, kasurnya sudah tidak berbentuk alias acak-acakan. Awwww Nadira meringis akibat sentilan Nanda dikeningnya "sakit Abang ihhhhh" Kesal Nadira, sambil memegangi keningnya, seenak jidat saja Abangnya menyentil keningnya segala.

"Makanya jangan loncat-loncat kaya gitu, liat kasur kamu jadi berantakan. Kenapa sih kamu kaya pocica, loncat-loncat segala?" Ucap Arka.

"Ih tau darimana itu kata pocica? Abang diem-diem suka nonton jurnalrisa ya? Idihhh ketauan, dulu bilangnya gak suka nonton yang begituan" Bukan menjawab, Nadira malah balik bertanya dan meledek abangnya.

Nanda menggaruk kepalanya yang tidak gatal, akibat pertanyaan Nadira "ya karena kamu sering cekokin abang buat nonton, jadi abang ikut suka hehe"

"Tuhkan, apa aku bilang, abang pasti bakalan suka nonton jurnalrisa" Sombong Nadira. Buat kalian, pasti tahulah yah, apa itu jurnalrisa. Apalagi terkhusus orang Bandung hehe. Yang sering membahas perihal huntu-huntuuu.

"Ah udah, kenapa bahas itu, abang tanya sama kamu, kenapa loncat-loncat kaya gitu, terus senyum-senyum lagi?" Tanya Nanda. "Tau gak Bang? Aku lagi senengggg banget hari ini" Jawab Nadira dengan ekspresi wajah yang begitu terlihat senang. Nanda mengerutkan dahinya, karena hal apa Nadira merasa senang, apa karena tadi jalan dengan Arka? Atau karena apa?. "Gara-gara jalan sama Arka, makanya kamu seneng?"

"Ihhh ko Arka, bukan karena Arka" Tegas Nadira. Lantas Nanda semakin bingung, lalu apa yang membuat adik tersayangnya ini senang.

"Terus karena apa? Yang jelas kalo ngomong"

Nadira tersenyum "jadi tadi Asyam ngechat aku. Aaaaaaaaa seneng akutuu Bang, huaaaaaa" Nadira begitu sangat girang, hanya karena chat dari seorang Asyam, Nadira bisa sesenang itu.

"Cuma karena chat dari Asyam, kamu seseneng itu? Abang kira karena dapet hadiah. Eh cuma karena itu. Huh.." Nanda menggelengkan kepala, tanda tidak mengerti perihal adiknya itu.

"Abang itu gak akan paham, segimana senengnya aku, pas Asyam ngechat. Masalahnya ini Kak Asyam chat aku duluan loh, nih liat, jarang-jarangkan" Sambil memperlihatkan chatannya dengan Asyam.

Nanda menepuk-nepuk jidat adiknya "ya ampunn, cuma di chat gitu doang, terus akhirnya dibales 'oh' aja kamu seneng, terserah kamu deh" Ucap Nanda.

"Ya tapikan, ini itu sebuah keberuntungan buat aku, jarang banget ada kaya gini, hehe"

"Jadi kamu deket sama Arka, tapi masih suka sama Asyam. Mau kamu embat dua-duanya Nad?" Tanya Nanda.

"Ihh ga dong, satu aja cukup, cukup seorang Renaldi Asyam Gemilang aja, gak yang lain" Kalian tau bagaimana muka Nadira mengekspresikan ketika menyebut nama Asyam? Mungkin orang lain melihat ekspresi Nadira imut, tapi bagi orang yang udah dekat dengan Nadira, ekspresi itu memuakkan sekali, ya salah satunya Nanda. "Apaan sih lo Nad, bucin banget" Kalian pasti tahu ekspresi muka Nanda seperti apa.

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang