Kelas Olahraga

33 3 0
                                    

Sudah hampir 5 bulan Nadira mengejar Asyam, banyak hal yang sudah ia lewati dan rasakan selama ia mencintai Asyam, meski pada dasarnya selama ini Asyam tak pernah membalas cintanya.

Dan setelah hampir 5 bulan, akhirnya Asyam menunjukkan sikap timbal balik dari apa yang dia lakukan selama ini. Karena hal ini juga Nadira selalu semangat pergi ke sekolah akhir-akhir ini, hampir setiap senyuman yang dia tujukan kepada Asyam pasti dibalas walau kesannya seperti terpaksa karena sifat Asyam yang jarang senyum, bekal yang dia bawa untuk Asyam juga sering dimakan meskipun kadang mendapat protesan jika rasanya terlalu pedas atau manis, dan hal-hal kecil lainnya.

"Nad jangan sampe gue ruqyah lo disini ya, agak ngeri Nad gue liatnya tiap kak Asyam liat kearah sini pasti lo senyum kayak orang gila" Tami memasang muka jijik.

"Gapapa kali Mi, kayak yang gak pernah fall'in love aja lo" Syifa menyetujui apa yang Zahra katakan, malahan dulu Tami lebih parah dari ini.

Mereka saat ini sedang ada di kantin, tadi Nadira memaksa mereka pergi ke kantin padahal sudah janjian membawa bekal, mereka pikir ada menu baru di kantin, ternyata hanya ada kelompok Asyam dkk, yang sedang tebar pesona alias so cool.

Kak Asyam Ganteng❤

Pulang gue tungguin

Tungguin? Bareng gitu?

Iya

Oke, see you

Nadira tersenyum, untuk kesekian kalinya Asyam mengajaknya untuk pulang bersama.

°°°

Suara bel mulai terdengar, tandanya waktu istirahat telah selesai dan semua siswa harus kembali ke kelas mereka masing-masing untuk belajar.

Nadira begitu tampak sangat bersemangat di mata pelajaran hari ini, bagaimana tidak, mata pelajaran di kelas X-IPA 1 setelah istirahat adalah kelas olahraga. Dan pelajaran kali ini tentang permainan voli. Selain olahraga berenang Nadira begitu sangat menyukai permainan olahraga yang dimainkan oleh dua grup berlawanan, yang masing-masing grup memiliki enam orang pemain itu.

Nadira sudah pandai bermain voli saat dia masih dibangku SD, karena kebetulan papah nya merupakan atlit bola voli dan mamah nya juga merupakan pemain voli. Tidak hanya itu kedua orang tuanya dan Nadira yang suka dengan voli, abangnya pun, Nanda merupakan kapten bola voli saat ini disekolahnya.

Suara lengkingan peluit sudah mulai terdengar ditelinga setiap siswa kelas X-IPA 1 yang berada dilapangan, kelas olahraga telah dimulai.

"Dikelas olahraga hari ini mengenai permainan bola voli, silahkan kalian membentuk kelompok, yang setiap kelompoknya berisikan 6 orang. Setiap ketua kelompok maju ke depan untuk mengambil kocokan, berhubungan dikelas ini jumlah siswanya ada 36, berarti ada 6 perwakilan kelompok yang maju. Permainan kali ini akan saya beri nilai ya, kelompok yang unggul dan menjadi juara akan mendapatkan nilai 98, karena berhubung Pak Rida sedang ada kesibukan dan beliau tidak dapat masuk ke kelas kalian, jadi kelas olahraga bisa berlangsung lama. Silahkan kalian tentukan kelompoknya sekarang, laki-laki perempuan disatukan. 20 menit sudah selesai semuanya" Jelas Pak Ahmad yang merupakan guru olahraga dikelas X-IPA 1.

"Baik Pakkkkkk.... " Semua siswa X-IPA 1 langsung bergegas menentukan kelompoknya masing-masing.

"Gue, Nadira, Syifa, Zahra, tinggal cari dua orang lagi" Ucap Tami

"Kita berdua gabung sama kalian, bolehkan?" Fauzan dan Riki datang menghampiri Nadira dkk.

4 perempuan itu kompak menoleh "nah iya, boleh-boleh, kebetulan kurang dua orang" Jawab Tami.

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang