Brother Sister

99 13 1
                                    

Sekesel-keselnya aku sama abang, tetep aku sayang abang. baik kan aku?

"assalamualaikum, abang pulang!" saat terdengar suara Nanda, Nadira langsung keluar kamarnya dan menghampiri abangnya.

"bang, abang punya kontaknya ka Asyam gak? pasti punya kan, bagi dong bang" pinta Nadira.

"Biasain jawab salam"

"eh iya, waalaikum salam abang ganteng. sekarang mana, bagi kontak ka Asyam. plisss....." Nanda memandang kearah Nadira, tatapan berbinar Nadira membuat Nanda jijik bukan main, mungkin jika orang lain melihat Nadira seperti ini akan langsung bilang 'cute' atau 'lucu banget', tapi tida bagi Nanda dia menjadi jijik, terlalu sering dia melihat Nadira menunjukan wajah seperti itu.

"gak usah so cute deh, jijik gue" wajah Nadira menjadi masam. kakak siapasih? kasar amat kaya tembok belum dikasih semen, batin Nadira menggerutu. "tuh udah gue kirim kontaknya"

"makasih abangnya, adeknya mau kekamar dulu ya mau nge-chat kakak ganteng terus mau PDKT siapa tau jadi"

"gak akan sekalian sama nama IG-nya terus Id line-nya?!" teriak Nanda karna Nadira sudah masuk kedalam kamar.

Nadira yang mendengar teriakan Nanda tadi langsung keluar kamar dan menghampiri abangnya dengan cepat "minta dong" pinta Nadira.

"anjirr kaget gue" Nanda mengusap-usap dadanya, mendramatisir "tuh udah gue kirim.
lagian percuma juga lo ngefollow atau nge-add dia, gak akan direspon. apa lagi kalo di chat, chat dari gue temennya aja jarang direspon apa lagi dari lo yang jelas bukan siapa-siapanya"

"bodo, yang penting usaha dulu"

"Gue saranin nih ya, kalo lo mau jatuh cinta jangan sama dia, nanti lo sakit"

"kalo sakit tinggal kedokter, ribet amat"

"emang ada dokter yang bisa ngobatin sakit hati? enggak kan. makanya gue saranin mending lo jangan ngedeketin si Asyam apa lagi kalo sampe ngejar-ngejar dia"

"dia playboy?"

"bukan"

"udah punya pasangan?"

"bukan"

"dia gay?"

"bukan lah. masa iya"

"so? apa alasan abang ngelarang aku buat deketin dia?"

"dia itu gak perduli sama cewek kayak kamu" ujar Nanda sarkas.

Deg,,"abang kalo jatuh cinta sama cewek, pasti cewek itu abang perjuangin kan?"

"iya, emang kenapa?"

"kalo ada yang ngelarang abang buat berhubungan sama cewek itu abang bakal gimana?"

"abang bakal tetep perjuangin"

"begitu pula aku, jadi tolong berhenti ngurusin kehidupan percintaan aku" pertanyaan yang Nadira berikan pada Nanda tadi adalah pertanyaan jebakan, dan Nadira tau bahwa abangnya itu paling tidak bisa menghindari pertanyaan jebakan.

Nadira pergi berlari kekamarnya lalu menutup pintu dengan kencang, agar terdengar oleh Nanda bahwa dia sedang marah. terlihat childis memang, namun Nadira tidak perduli toh dirumahnya hanya ada dia dan abangnya, mamah papahnya sedang sibuk mengurusi urusan bisnis mereka diluar sana.

MALAMNYA..

tok..tok..

"dek kata mamah, mamah sama papah gak akan pulang ada bisnis keluar kota" ucap Nanda didepan pintu kamar Nadira.

"hmmmm" Nadira berdehem.

"Nad, abang masuk ya"

"hmm"

"Nad, kamu masih marah sama abang?" tanya Nanda sambil mengusap puncuk kepala Nadira pelan. Nadira tidak menjawab dia hanya diam sambil meng-scroll layar ponselnya, mencoba tidak perduli dengan kata-kata lembut yang keluar dari mulur abangnya.

"iya tau, abang salah, tapi abang cuma gak mau kamu sakit lagi kayak waktu itu. lagian nih ya dek, abang ngelarang kamu ngedeketin si Asyam itu bukan karna dia playboy atau karna yang lainnya. mungkin kalo dia playboy dan kamu sakit hati itu gak masalah"

"ko gak masalah? abang mau aku disakitin sama cowok?" Nadira membalikan badan dan langsung melihat kearah Nanda.

"ya enggak lah. coba deh kamu pikir, misal ada dua cowok, yang satu cowok playboy dan yang satunya lagi itu cowok cuek terus kamu suka sama kedua cowok ini, kedua cowok ini ngerespon kamu cuma ngerespon loh ya gak lebih, tapi kamu makin suka. suatu hari kedua cowok ini punya pacar, pasti kamu sakit hati dong terus kamu pasti bakal ngomong gini 'ko dia tega sih sama aku' atau 'terus maksudnya apa waktu itu dia ngerespon aku' iya kan?. kamu mungkin gak akan terlalu sakit hati sama si cowok yang playboy ini, karna mungkin dari awal kamu udah mikirin resiko kalo misalnya kamu suka sama dia gimana. tapi, kamu bakal sakit hati banget kalo mikirin cowok yang satunya lagi, karna apa? kamu gak pernah mikir atau berpikiran bahwa sicowok yang cuek ini suka sama cewek lain. so.. sekarang jawab pertanyaan abang, dari cerita abang tadi kamu bakal lebih sakit hati sama cowok yang mana? cowok playboy? atau cowok cuek?"

"cowok cuek"

"nah itu kamu tau, abang cuma gak mau kamu sakit hati bukan ngelarang kamu buat jatuh cinta"

"tapi pas tadi siang, omongan abang itu kayak ngelarang aku buat jatuh cinta"

"itu kan karna abang perduli sama kamu"

"lagian nih ya bang, wajar dong kalo waktu kita jatuh cinta kita ngerasain yang namanya sakit hati"

"iya wajar, tapi kalo sakit hatinya bikin kamu drop itu yang gak wajar. silahkan kamu jatuh cinta terus belajar banyak dari sana termasuk patah hati juga, tapi jangan sampe drop kayak waktu itu. ngerti?"

"aye-aye kapten hihi.." Nanda geleng-geleng kepala melihat sikap Nadira yang kembali menjadi goodmood, jadi kayak anak kecil.

"udah sana lo makan, jangan sampe sakit. nanti kalo sakit gue lagi yang repot" kembali, Nanda kembali lagi menjadi orang yang mengesalkan.

"kumat lagi ngeselinnya" guman Nadira pelan namun masih terdengar oleh Nanda.

"meskipun ngeselin tetep sayang kan?"

"hm.. sekesel-keselnya aku sama abang, tetep aku sayang abang. baik kan aku?" Nadira tersenyum lalu berjalan keluar kamar untuk menuju keruang makan, pura-pura kesal pada abangnya membuatnya lapar.

________________________________________

Jangan lupa voment dan sarannya ya :)
Selamat membaca :)

Salam sayang❤️
@sitirahmahaw_

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang