Khawatir?

76 13 0
                                    

Pembelajaran telah selesai, seperti biasa semua siswa bersiap-siap untuk pulang, termasuk Asyam. Kali ini dia sedang membereskan buku yang ada di mejanya. Asyam melihat Arka dan Nanda telah keluar kelas duluan, disusul Esyam. Mereka bertiga masih marah dengan dirinya.

"Yuk Di" ajak Rifqi kepada Asyam.

"Oh duluan aja"

"Yaudah Di, gue sama Leon duluan"

"Iya"

Leon menepuk bahu Asyam "jangan lupa sekarang kumpul OSIS"

Asyam hanya membalas dengan anggukan saja.

Setelah Asyam membereskan mejanya dia tidak langsung pergi ke Ruang OSIS, tapi dia menuju perpus dulu untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya, setelah sudah mengembalikan buku, dia kemudian bergegas untuk menuju ruang OSIS. Diperjalanan menuju ruang OSIS dia melihat Arka tengah menggendong seorang perempuan yang sepertinya pingsan.

'Nadira' gumannya. Asyam melihat dari jauh Arka tengah menggendong Nadira yang sepertinya pingsan. Dia bertanya-tanya kenapa dengan perempuan itu. Mengapa perempuan itu bisa pingsan. Kenapa ada rasa khawatir dalam hatinya.

"Kenapa gue jadi mikirin itu perempuan" katanya.

Setelah melihat itu dia langsung melanjutkan langkahnya menuju ruang OSIS, takutnya dia telat kumpul, kasian yang menunggu. Meski dalam hati Asyam ada perasaan kasian terhadap Nadira, tapi dia memilih untuk menghiraukannya, lagian sudah ada Arka tadi yang membawa perempuan itu.

Kumpul OSIS kali ini tidak lama, karena nyatanya Asyam sudah siap-siap bergegas untuk pulang, ketika dalam perjalanan menuju parkiran Asyam melihat teman-temannya Nadira, terlihat seperti orang yang sedang mencari sesuatu. Awalnya Asyam mengabaikan mereka, namun ada hal yang membuatnya penasaran, mereka menyebut nama Nadira. Entah mengapa akhir-akhir ini dia seolah peduli terhadap perempuan itu.

"Nadira sama Arka" entah dorongan darimana Asyam dapat berbicara seperti itu, yang sampai membuat ketiga perempuan didepannya menatap heran.

Namun

"Gue tadi liat dia pas mau keruangan OSIS"
Asyam kemudian melanjutkan langkahnya untuk menuju parkiran sekolah.

Asyam merasa ada hal yang aneh, biasanya dia akan irit bicara dan akan berbicara jika dia butuh, tapi tadi tidak. Kenapa dia harus memberi tahu jika Nadira sedang bersama Arka, apa pedulinya pada perempuan itu.

'Arghhhhhh gue kenapa sih' ucap Asyam kemudian melajukan mobilnya.

Diperjalanan Asyam masih merasakan hal yang aneh pada dirinya, dia merasa seperti peduli terhadap seorang Nadira. Yang ada dalam pikirannya sekarang, kenapa perempuan itu tadi digendong oleh Arka. Dan dia lihat wajah perempuan itu pucat dan bajunya basah.

'Lo kenapa?' Gumannya.

Dia bahkan tidak sadar dengan apa yang dia pikirkan.

Asyam berjalan menuju kamarnya dengan pikiran yang bercabang kemana-mana, dia tiba-tiba merasa khawatir dengan Nadira, tapi dia juga merasa aneh kenapa harus memikirkan orang yang selalu menganggu hidupnya.

Asyam merebahkan diri dikasur, kemudian memainkan gawainya membuka aplikasi instagram, menscroll sana sini tidak jelas, tiba-tiba sahabatnya Nanda mempost sesuatu.

nandapsebastian
R.S Melati

S Melati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang