Kedai Ice Cream

70 12 0
                                    

"Mau pesen apa?" Tanya waiters pada Nanda dan Nadira.

Nadira membolak-balikan buku menu, dia mengingin kan semuanya tapi dia juga kasian pada dompet abangnya, berbeda dengan Nadira yang masih menimang-nimang ingin memilih yang mana Nanda hanya melihat sebentar dan langsung memilih. "Dek, buruan pilih kasian itu Waiters nya nungguin."

"Bentar kali bang, bingung ini mau pilih yang mana" Nadira mencebikan bibirnya dia benar-benar bingung ingin memilih yang mana.

"Pesen aja semua, biar gue yang bayar" ucap seseorang, Nadira yakin itu bukan Nanda yang berbicara karena paling tidak mungkin Nanda akan membayar semua eskrim yang akan dia beli. Nadira san Nanda berbalik dan melihat siapa yang berbicara tadi secara bersamaan, ah ternyata Arka.

"Oy Ka, tumben lo kesini ada apa?" Tanya Nanda.

"Nad, pesen aja gue yang bayar"

Nadira yang mendengar ucapan yang dilontarkan Arka cukup senang, tapi Nadira cukup tau diri, bagaimanapun dia baru kenal dengan seorang yang bernama Arka itu.

"So so an mau bayarin lo" ucap Nanda.

"Karena gue mampu makanya mau bayarin dia" sambil menunjuk Nadira.

"Lo pikir gue gak mampu?, gue lebih mampu" sombong Nanda pada sahabatnya yang bernama Arka.

"Tapi gue mau bayarin dia" kekeuh Arka ingin membayarkan semua yang Nadira pesan.

"Gue yang bawa dia, berarti gue yang bayarin dia" tegas Nanda.

Nadira pusing melihat perdebatan yang terjadi, abangnya dan Arka seperti anak kecil yang sedang merebutkan sesuatu.

"Udah berisik, gue kesini mau makan eskrim, bukan mau ngeliat kalian debat" Nadira sebenarnya ingin menyuapkan sesuatu kemulut dua orang laki-laki itu, mereka berisik.

"Yaudah, pokoknya Nadira gue yang bawa dan gue yang bayarin dia. Dan lo Arka, kalo mau membuat kerusuhan jauh-jauh dari sini, atau gue tendang lo" ucap Nanda penuh kekesalan.

Arka hanya bisa menghela napas, sahabatnya masih sama jika perihal perempuan dia selalu posesif, dan yang menjadi pertanyaan Arka, mengapa Nanda dan Nadira bisa ke kedai ice cream bareng? Dan kenapa Nanda bisa seposesif ini? Apa sahabatnya Nanda mengincar Nadira? Ah, Arka akan menanyakan hal ini nanti ketika tidak ada Nadira.

"Yaudah, tapi gue mau disini bareng kalian berdua, gue gamau sendiri, keliatan jomblonya kalo gue sendiri" ucap Arka.

Nanda yang mendengar apa yang diucapkan sahabatnya itu hanya bisa menangguk tanda setuju, yang penting Arka tidak berisik.

"Yaudah disini aja" putus Nadira.

Nadira kemudian memesan eskrim, belum sempat dia bilang, Nanda sudah terlebih dahulu menyebutkan pesanan untuk Nadira "Ice cream chocholate Avocado satu, minumnya coklat dingin juga satu" ucap Nanda, Nadira kaget ko Nanda bisa tau apa yang ingin dipesan Nadira, padahal sebelumnya saja Nadira belum bilang.

"Ko lo tau apa yang mau gue pesen" tanya Nadira pada Nanda.

"Ya gue tau lah, karena ikatan batin kita kuat" jawab Nanda dengan candaan.

Arka yang melihat itu cukup kesal, lagi-lagi dia kalah start dari Nanda, mungkin sang dewa keberuntungan belum berpihak padanya.

"Najisss lo Nan" ucap Arka pada Nanda.

Nanda tertawa melihat sahabatnya seperti " hahaha kenapa lo? Kalah start dari gue?" nanda kali ini benar-benar menyebalkan.

Arka sudah tak mau adu bicara dengan sahabatnya itu, dia kemudian ikut memesan.

Beberapa menit kemudian pesananan mereka datang, mereka lalu memakannya. Nadira begitu senang ketika eskrim pesanannya sudah datang ke mejanya.

Mereka bertiga asyik makan ice cream dan seketika meja mereka hening, Nadira lah yang memecahkan keheningan yang terjadi. Nadira berpikir, apa makan eskrim membuat mereka tak bersuara seperti itu.

Nadira mengambil gawainya ditas, membuka aplikasi kamera "kalian berdua, kita selfie yuk?" Ajak Nadira pada dua laki laki tersebut.

Laki-laki tersebut menoleh ke arah Nadira dan menganggukan kepala tanda setuju.

Mereka bertiga selfie dengan gaya mereka masing-masing, Nadira paling cantik diantara kedua laki-laki itu, bagaimana tidak dia perempuannya sendiri. Setelah selesai berselfie ria, Nadira menyimpan kembali gawainya dan melanjutkan untuk memakan eskrim, begitupula Nanda dan Arka.

"Eh gue mau tanya, kenapa lo berdua bisa kesini?" Tanya Arka karena dia merasa penasaran mengapa Nanda dan Nadira bisa ada dikedai eskrim dan duduk berdua.

Nanda dan Nadira awalnya terdiam, alibi apa yang harus mereka utarakan kepada Arka, sepertinya Arka menaruh rasa penasaran yang tinggi. Untung Nadira dan Nanda cerdas, bisa dengan mudah berbicara tanpa kompromi.

"Ya bisalah, ini kan tempat umum bukan tempat pribadi" ucap Nadira.

"Lo ga ada pertanyaan yang berbobot sedikit Ka?" Tanya Nanda pada Arka.

"Ya gue kan bingung, lo berdua tiba-tiba udah berduaan aja disini, padahal disekolah kalian berdua ga keliatan deket, tapi tadi gue liat kayanya deket banget" jawab Arka terus terang.

Nanda sudah yakin arah pertanyaan Arka menjurus kemana, Arka penasaran dengan kedekatannya dengan Nadira, Nanda tidak ingin menceritakannya dulu kepada Arka, biar Arka yang menebak nebak sendiri.

"Ya bisalah, gue mah main cantik ga kaya lo, kalo suka ya gue deketin, ga pake kode-kodein" Nanda sebenarnya tidak mau bilang seperti itu, tapi dia tau Arka sedang ingin mendekati adiknya, makanya dia bersikap seolah-olah dia sedang mendekati Nadira juga, sialan emang Nanda.

Nadira sebenarnya kesal dengan pertanyaan Arka dan pernyataan Nanda.
Tapi Nadira tidak ingin ambil pusing, terserah mereka berdua lah mereka mau gimana juga.

Nadira mengajak abangnya untuk pulang, karena udah mau maghrib, lagipula gabaik kata mamahnya kalo maghrib-maghrib masih keluyuran "Ayo balik" ajak Nadira pada abangnya.

Tapi saat Nanda ingin menyahut, malah Arka yang duluan yang nyaut "yuk" kata Arka tiba-tiba.

Nadira menaikan satu alisnya "gue ngajak balik Nanda, bukan lo Ka" ucap Nadira kepada Arka.

Nanda menggelengkan kepalanya sambil menepuk bahu Arka "Ck.. Arka Arka, dia ngajak balik ke gue, bukan ke lo. Lo kalah start bro" ucap Nanda menyombongkan diri.

Arka mendengus kesal "songong lo anjir".

Nanda hanya tertawa melihat sahabatnya itu kesal karena kejahilannya, Nanda memang hobi soal membuat kesal orang, perihal jahil, dia jagonya.

"Ayo Nad" ajak Nanda pada Nadira yang dibalas dengan anggukan oleh Nadira.

Nanda mengambil dulu pesanan eskrim mamahnya kemudian mengangkat tangannya seperti lambaian tangan kepada sahabatnya "gue duluan bro, sorry gue start duluan, jangan sedih-sedih haha" lagi-lagi Nanda mengejek Arka.

Arka benar-benar kesal dan sangat penasaran, kenapa bisa-bisanya Nanda dekat dengan Nadira padahal disekolah atau diluar sekolah Nanda gak pernah cerita soal ini.

Nadira dan Nanda melangkahkan kakinya keluar dari kedai kemudian menuju parkiran, Nadira ingin segera membaringkan diri dikasur, entah mengapa akhir-akhir ini dia terlalu cinta rebahan.

__________________________
Jangan lupa voment sama sarannya ya biar aku makin semangat bikin ceritanya ya hehe

Salam sayang❤️

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang