Janji kakak adik

66 13 3
                                    

Nadira melangkahkan kakinya menuju kelas, untung bu Ai belum masuk, kalo udah bisa abis Nadira dikasih tugas seabregan. Karena bu Ai paling tidak suka ada muridnya yang telat saat masuk jam pelajarannya, katanya jika ada yang telat disaat ibu sudah menjelaskan itu mengganggu ibu, karena jadi memotong setiap yang sedang bu Ai sampaikan. Makanya kelas manapun, termasuk kelas X-IPA 1 akan ontime ketika pelajaran Bu Ai.

Nadira kemudian duduk, dikelas sudah ada ketiga temannya yang khawatir menunggu kedatangan Nadira.

"Nad untung lo ga telat, kalo telat berabe. Terus juga kenapa lo lama? Kemana dulu sih? Digodain cogan dulu ya?" Tanya Zahra sambil meledek.

"Apaan sih Za, tadi pas jalan kesini ketemu Arka, di ajak ngobrol dulu sebentar, udah gitu ya gue otw kelas" jawab Nadira.

"Ah bohong pasti ada yang lain ya" ledek Tami.

"Apaan sih, Arka cuma minta ID Line gue aja, terus gue kasih....eh" duh keceploasan, batin Nadira. Bisa bisanya dia keceplosan jika Arka meminta ID Line, sebentar lagi dia akan diledek oleh temen temennya.

"Cieee.. ga ada Asyam, Arka pun jadi ya Nad" ucap Syifa menggoda.

"Alaaaaaah Nadira malu-malu" ucap Zahra menggoda Nadira juga.

"Mending Arka aja Nad hahaha" ucap Tami

Nadira benar-benar ingin mengutuk mulutnya, kenapa bisa keceplosan.

"Ih apaan sih kalian? Gue masih mau Asyam bukan Arka" jawabnya dengan kesal.

"Kenapa harus Asyam lagi sih Nad, udah jelas-jelas dia gak ada hatinya" ucap Tami.

"Iya Nad, mending Arka"setuju Zahra.

"Udah ya, gue gamau bahas ini, udah pernah gue jelasin kan" ucap Nadira, dia sudah tidak ingin membahas, kenapa dia masih ingin berjuang untuk dekat dengan Asyam.

Saat teman temannya, masih saja membanding-bandingkan Asyam dengan Arka yang membuat Nadira kesal. Tiba-tiba suara KM X-IPA 1 terdengar nyaring...

"Bu Ai woy!!!!!!!"

Seketika kelas yang tadinya berisik, menjadi hening. Semua siswa langsung merapihkan tempat duduk dan segala macam.

"Assalamualaikum" ucap Bu Ai yang baru saja masuk.

"Waalaikumsallam bu" ucap siswa serempak.

"Ibu sekarang akan bagi kalian kelompok, karena ada tugas kelas yang harus dikerjakan perkelompok"

"Iya buu"

"Bu, maaf. Kelompoknya dibagi oleh ibu atau kita buat sendiri" Tanya salah seorang murid.

"Kelompok ibu yang tentukan. Silahkan sekretaris kelas untuk menuliskan pembagian kelompoknya" perintah bu Ai.

Nadira kemudian maju kedepan kelas untuk mencatat dipapapn tulis kelompok-kelompok yang bu Ai sebutkan.

Kenapa Nadira yang maju? Bukan sekretarisnya, ya karena emang Nadira yang sudah ditunjuk menjadi sekretaris menggantikan sekretaris yang lama. Karena sekretaris yang lama sudah pindah sekolah.

"Kelompok 1, Adam, Ujang, Rina dan Sinta. Kelompok 2, Fauzan, Tami, Riki dan Nadira.
Kelompok 3, Ardi, farhan, Syifa dan Tami.
Kelompok 4 dst"

"Yaah, masa kita pisah sih" keluh Zahra karena pisah kelompok dengan Tami dan Nadira.

"Lebay lo, kalo gue sekelompok sama lo, bisa-bisa bobrok anjirrrrr" celetuk Tami.

"Apaan sih lo" kesal Zahra

Selalu saja Tami dan Zahra bertengkar, tak ada habisnya. Selesai mencatat dipapan tulis Nadira kemudian duduk. Dan bu Ai melanjutkan memberitahu tugas apa yang anak X-IPA 1 harus lakukan.

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang