Berjuang Lagi

68 13 1
                                    

Perjuangan itu masih berlanjut :)

Diparkiran..

Nanda sudah menunggu adiknya di parkiran sekolah, Nanda benar-benar kasihan kepada Nadira karena kejadian tadi saat Asyam menolak makanan yang Nadira berikan. Nanda benar-benar ingin memaki seorang Asyam, tapi dia ingat adiknya tidak mau orang-orang tau jika perihal siapa Nadira sebenarnya.

Dari kejauhan Nanda melihat Nadira berjalan mendekatinya. Nadira tidak bersama dengan teman-temannya, mungkin teman-temannya sudah pulang duluan.

"Hai bang" sapa Nadira pada abangnya.
"Lama anjirrr lo, gue lumutan nungguin lo" bukan menjawab sapaan adiknya, Nanda malah mengomel.

Nadira sudah tau, pasti abangnya akan mengomel seperti ibu-ibu karena kelamaan nunggu. Nadira hanya melebarkan senyumannya.

"Ayo cepet, bukan malah senyum, jijik gue"

Ya ampun punya abang gini banget. batin Nadira.

Nadira kemudian masuk mobil, dan Nanda segera melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Didalam mobil Nadira hanya fokus melihat jalanan, dia sedang tidak mood dalam segala hal, sehingga terjadi keheningan yang cukup lama. Akhirnya Nanda yang mulai memecahkan keheningan di mobil.

"Nad, lo masih oke kan?" Tanya Nanda.

"Ya masihlah, lo liat aja nih gue, emang gue kenapa?" Tanya balik Nadira pada Nanda.

"Engga sih, tapi gue liat tadi lo diem terus, mukanya ditekuk, biasanya kan lo banyak bacot"

Memang sedari tadi Nadira hanya diam saja, biasanya dia seperti cacing kepanasan, gak bisa diem.

"Gue berisik salah, gue diem juga salah, mau lo apa bang?"

"Bukan gitu, lo gak kaya biasanya, lo mikirin kejadian tadi ya? Gue udah bilang Nad, jangan deketin Asyam, gue gak mau lo disakitin"

Nanda tidak mau, adiknya disakitin oleh laki laki lagi, cukup dulu dia melihat adiknya sangat terpuruk, tidak untuk sekarang.

"Kenapa sih? Ga lo, ga temen-temen gue, gapernah ada yang ngedukung, dukung kek gue berjuang" Nadira menekuk lebih dalam wajahnya, dia kesal mengapa tak ada yang mau mendukungnya.

"Bukan gitu Nad, gue cuma gak mau lo nanti galau lagi kaya dulu"

"Udah deng bang, dengernya kalo gue udah bener bener sakit dan cape gue pasti mundur ko"

"Hhhh.. yaudah, kalo lo udah gak kuat lo bilang, gue bakal selalu ada buat lo" Nanda tersenyum ke arah Nadira seraya mengusap pucuk kepalanya.

"Sekarang kita ke kedai ice cream yuk? Udah lama kita ga kesana" ajak Nanda pada adiknya.

Nadira yang mendengar kata 'ice cream' tiba tiba langsung tersenyum, mood nya membaik.

"Asli bang? Yuk, gue udah lama ga kesana, kangen ice cream coklat" ucap Nadira dengan wajah berseri-seri.

"Tadi aja bete, ga mood, diem, sekarang denger kaya ice cream langsung berubah, dasar si labil" Nanda menggelengkan kepalanya, benar-benar adiknya memang moodyan.

"Yaudah yang penting aku seneng"

Nanda melajukan mobilnya menuju kedai ice cream favorit keluargnya.

******************* skip.

Disekolah-

Hari ini Nadira kembali membawa sesuatu untuk Asyam, bukan bekal nasi yang sekarang dia bawa, hari ini dia membawa satu kotak susu coklat dan roti untuk Asyam, hari ini dia tak langsung memberikannya pada Asyam, tapi dia letakan makanan itu dibawah kolong meja Asyam.

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang