Si Kembar

81 14 0
                                    

katanya kembar itu sama, tapi ko kita beda?

"Asyam, kapan sih lo jatuh cinta? gak tertarik emang lo sama cewek?" tanya Esyam yang sedang berkutat dengan Psnya. Asyam mengabaikan pertayaan dari sang kembaran dan lebih memilih untuk pokus kepada ponselnya saja.

"Asyam jawab. ck, serah deh, oh iya nanti kalo misalnya lo tertarik sama cewek lapor gue ya, nanti gue bantuin lo buat ngedeketin cewek itu" Esyam berdiri lalu mematikan tombol PS dan pergi kearah meja makan, untuk makan malam bersama.

Asyam pergi mengikuti Esyam untuk makan malam.

ditengah keheningan...

"mah, tau ga? masa coba tadi disekolah si Asyam ganti nama" ucap Esyam memecah keheningan. "ganti nama gimana? jadi Aldi? kan itumah emang panggilan dirumah juga Aldi bukan? tanya mamahnya.

"bukan mah, dia ganti nama jadi 'nanti juga lo tau' ke anak baru."

"lah ko gitu sih bang, mamah ngasih nama bagus loh Renaldi Asyam Gemilang, ko malah ganti jadi gitu sih, bener itu bang?" tanya mamahnya memastikan.

Asyam menghentikan makannya lalu akhirnya buka suara.

"bukan mah, jangan dengerin apa yang dibilang Aldo, diakan anaknya suka ngarang" jawab Asyam.

"ah bohong lo bang, kan tadi kata Nadira gitu, pas dia nanya nama lo, lo jawab gitukan" ledek Esyam.

"bener gitu Aldi?" tanya mamahnya

"gak gitu mah, Aldi Cuma males aja tadi jawab nama Aldi siapa, toh juga nanti dia tau nama Aldi sendiri. terus juga ngapain Aldi harus ngasih tau nama Aldi ke perempuan aneh kaya gitu" jelas Esyam pada mamahnya.

"lah bang aneh gimana" tanya mamahnya lagi.

"iyalah aneh, masa dia bilang boleh manggil dia dengan kata 'sayang', emang dia siapa Aldi tiba-tiba bilang gitu, terus juga Aldi males sama orang kaya gitu, masa perempuan genit sih, gak ada harga dirinya" jawab Asyam sambil melanjutkan makannya.

"husssh... abang ga boleh gitu, mungkin dia bercanda bang. makanya kamu jangan cuek cuek terus kalo sama orang, kasian orang orang kamu cuekin" jelas mamahnya.

"iya nih bang, lo gaboleh terus terusan kaya gitu, menurut gue Nadira perempuan baik loh, mungkin itu cara dia biar bisa kenal sama lo. Coba deh bang kurang-kuranggin jutek lo, jangan terus cuek sama orang. Nanti ga ada yang mau deket sama lo lagi. masa abang gue yang ganteng jomblo terus sih, kalah sama adiknya nih" ledek Esyam.

"apaan sih, lo juga jomblo yaa do" balas Asyam dengan nada sedikit kesal.

"eisssst gue jomblo karena gue baru aja kemarin putus ya, coba lo dari masuk SMA jomblooo terus" ledek Esyam lagi.

"Aldoooo, apa kamu putus lagi?" tanya mamahnya dengan nada tinggi seperti ingin memarahi Esyam. karena dalam dua bulan ini Esyam sering gunta ganti pacar.

"hehe iya mah, jangan marah dulu, Aldo putus lagi karena pacar Aldo kemarin Cuma ngincer harta Aldo aja mah, masa tiap hari minta dibelanjain, lah dia pikir Aldo atm berjalan" jelas Aldo pada mamahnya perihal dia kenapa putus lagi.

"tuh do, mending jomblo aja lah, ngapain punya pacar juga kan. mending kaya gue bahagia tanpa beban, dan jomblo berkualitas" ucap Asyam membanggakan dirinya.

"tapi gak gitu juga Aldiiiiiii, kamu harus coba cari pacar, mamah pengen liat kamu bawa pacar kamu kerumah, masa kalah sama adik kamu sih" kompor mamahnya. "Yaudah kalo gitu do, lain kali cari pacar hati-hati ya, cari yang tulus" nasihat mamahnya kepada Esyam.

"denger yaa, buat Aldi jangan cuek terus nak, bersikap dingin boleh tapi sewajarnya ya, jangan ada orang yang sakit hati karena sikap kamu itu, belajar membuka diri terhadap lingkungan. buat Aldo cari pasangan yang bener, seleksi yang ketat, mamah gamau yah punya menantu mata duitan" papar mamah Lestari kepada kedua anaknya.

"iya mah" jawab keduanya.

"yaudah, sekarang selesain makannya". mereka berdua menyelesaikan makan malamnya. kemudian bergegas ke kamar masing-masing.

*dikamar Asyam

toktoktok...

"diiii gue boleh masuk gak?" tanya Esyam pada kembarannya itu.

"masuk aja, gak di kunci" jawab Asyam yang sedang fokus dengan gawainya.

"Di, kalo misalnya si Nadira bener-bener suka sama lo gimana?"

"ya gak gimana-gimana" acuhnya, Asyam benar-benar acuh bahkan dia tidak melirik sedikitpun kembarannya.

"gue nanya serius di"

"gue juga jawab serius"

Esyam benar-benar tak habis piikir, kenapa dia memiliki saudara kembar seperti Asyam yang sikapnya jauh berbeda dengan dia, kembarannya terlalu dingin, bahkan untuk sekedar senyum kepada orang yang menyapanya saja susah, Asyam benar-benar cuek dengan sekitar.

"gue cuma mau ngasih tau sama lo ya, jangan terlalu cuek sama sekitar lo, jangan terlalu dingin sama orang, lo ga akan pernah tau seberapa lukanya mereka karena sikap lo dii" jelas Esyam diakhiri dengan senyuman serta menepuk bahu Asyam

"gue juga cuma mau bilang, bersikap cuek emang ga salah, tapi jangan karena sikap lo yang terlalu cuek jadi timbul masalah"

lalu dia pergi meninggalkan Asyam.

Esyam sebenarnya tidak ingin ikut campur mengenai apa yang dilakukan kembarannya, tapi dia hanya tidak ingin kembarannya terluka dan menyesal karena sikapnya sendiri. Bukan soal Asyam tidak berlaku baik kepada seorang Nadira saja, tapi kepada semuanya. Esyam hanya ingin kakaknya bisa lebih melihat kesekitaran dia.

________________________________________
Jangan lupa voment dan sarannya ya :)
Selamat membaca :)

Salam sayang❤️
@sitirahmahaw_

Asyam dan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang