Terik matahari siang masih sangat menyengat dikulit, bersamaan dengan berhamburannya murid-murid SMA Nusa karena ini jam pulang sekolah. Tak terkecuali dua perempuan besahabat ini, krystal dan sejeong. Mereka berjalan beriringan sambil berbincang-bincang dan tertawa bersama, seakan tak ada beban yang ditanggung. Tentu saja tidak ada, karena mereka menjadi tempat satu sama lain untuk bercerita suka dan duka tanpa ada yang ditutup-tutupi sedikitpun. Tapi langkah mereka terhenti saat ada tubuh jangkung menghadang didepan mereka, lebih tepatnya didepan sejeong.
Sejeong berhenti dan menatap dingin laki-laki itu. Tidak, sejeong membalas tatapan dingin laki-laki itu, karena sedari tadi laki-laki itulah yang menatap dingin kearah sejeong.
"Urusan kita belom selesai" ucap sehun, ya lelaki itu adalah sehun, yang sejeong tabrak tadi pagi.
"Urusan? Kenal aja enggak, apalagi punya urusan" jawab sejeong ketus.
"Belum tua udah pikun? Kasian." Jawab sehun lagi dengan sedikit tawa yang menbuat sejeong kesal. "Biar gue ingetin lagi kalau tadi pagi lo udah nabrak gue". Lanjut sehun.
"Masih soal itu? Kan gue udah minta maaf, lo lupa atau udah pikun?"
"Maaf doang?"
"Terus? Lo mau nuntut gue? Tuntut aja! itu juga enggak sepenuhnya salah gue"
"Kalau nggak sepenuhnya salah lo, terus salah siapa? Tembok?"
"Ya lo pikir dong, lo sama temen-temen lo tuh menuhin koridor, lo pikir itu red car-" ucapan sejeong terpotong karena tiba-tiba kai datang.
"Apa nih kog ribut-ribut" tanya kai.
"Tau tuh mereka dari tadi debat dan gue nggak tau masalahnya apa" jawab krystal yang mulai buka suara yang sedari tadi mematung memperhatikan sehun dan sejeong yang sedang beradu mulut.
"Ada apa sih hun?" Tanya kai kepada sehun.
"Lo nggak inget cewek ini?" Jawab sehun.
Kai melihat sejeong dan mengingat-ingat lagi ada masalah apa antara sehun dengan sejeong, "aa... lo yang tadi pagi nabrak sehun?" Tanya kai yang sudah tau ada apa dengan mereka.
"Iya? Kenapa? Lo juga lupa kalau gue udah minta maaf?" Jawab sejeong.
"Sans doong, gue inget kog. Terus ada masalah apalagi sih hun?" Tanya kai pada sehun, tapi malah sejeong yang menjawabnya.
"Nggak ada masalah lagi, temen lo aja yang nggak jelas" ucap sejeong yang langsung menarik krystal dan melangkah pergi dari dua pria yang katanya tampan tapi tidak menarik dimata sejeong.
"Tunggu aja pembalasan dari gue" guman sehun dalam batinnya, sambil menatap wanita yang sudah beranjak pergi dari hadapannya.
"Hun, lo nggakpapa" ucap kai yang membuat sehun mengalihkan pandangan dari jalan yang dipandangi sedari tadi.
"Nggakpapa kog, yuk balik chanyoel udah nunggu" jawab sehun yang langsung melangkahkan kaki ke parkiran.
***
Jam menunjukkan pukul 19.15. Sejeong langsung melangkahkan kaki kekamarnya, karena telah selesai makan malam dengan keluarganya. Dia menjatuhkan tubuhnya keatas kasurnya karena hari ini adalah hari yang melelahkan menurutnya. Sejeong menatap langit-langit kamarnya, dan tiba-tiba lamunannya buyar karena getaran ponsel yang ada disebelahnya menandakan ada notifikasi masuk. Dengan malas ia meraih ponselnya, dan benar ada satu pesan masuk.
Suho KetOs
Joeng.
Lo inget proposal yang kita ajuin ke SMA 25?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIL [SELESAI]
RandomOrang yang berbeda-beda Rasa yang berbeda-beda Cara yang berbeda-beda Untuk satu hal yang sama yaitu "CINTA"