Kalau ditanya bagaimana rasanya berpacaran dengan seorang park chanyoel, wendy tidak akan selesai menjelaskannya hanya dalam satu lembar kertas. Tidak, wendy tidak berlebihan, karena memang begitu adanya.
Kalau dilihat dari wajahnya yang cool, mungkin akan terbayangkan bagaimana dewasanya chanyoel saat menghadapi masalah mereka. Tapi disamping itu, tidak akan ada yang tahu bagaimana manjanya chanyoel saat sudah menginginkan sesuatu-disaat seperti ini menurut wendy, chanyoel tidak jauh berbeda dengan nana-.
Dengan postur tubuh yang tinggi, pasti banyak orang membayangkan adegan-adegan didrama korea. Bagaimana pemeran cowok membantu sang cewek mengambil barang tempat yang tidak dapat dijangkau karena terlalu tinggi. Ataupun sekedar menggambarkan sepasang kekasih dengan perbedaan postur tubuh yang jauh, dan membuat keduanya terlihat menggemaskan. Tapi wendy malah harus sering merasa kasihan san menahan malu, karena chanyoel yang terlalu sering kepentok pada ujung pintu atau apapun yang lebih rendah dari tubuhnya.
Chanyoel tidak hanya tinggi, melainkan juga berotot, mungkin hasil dari rajinnya dia berolah raga. Jadi wendy tidak perlu khawatir saat sedang berjalan dengan chanyoel, karena lebih dari tujuh puluh lima persen dia aman. Tapi siapa sangka, dengan bekal otot yang mungkin akan bisa mengalahkan para cowok disekolahnya saat diajak adu panco, Park Chanyoel adalah seseorang yang sangat takut pada seekor ulat bulu.
Tenang, itu semua tidak membuat wendy menyesal menerima chanyoel. Wendy senang, chanyoel memang sedikit heboh, bahkan tidak jarang menunjukkan sikap randomnya kepada wendy. Tapi tidak masalah, itu membuat hari-hari wendy lebih menyenangkan. Meskipun beberapa kali hal-hal tersebut harus membuat wendy menghembuskan nafas panjang atau sekedar memutar bola matanya.
Seperti beberapa hari lalu, entah setan atau iblis darimana yang merasuki chanyoel. Hingga membuat lekaki jangkung dan berotot itu punya keinginan yang membuat wendy atau siapapun yang mendengarnya akan terkejut.
"Beli barang couple yuk" ucap chanyoel, saat berjalan menuju parkiran dengan wendy. Saat itu waktu pulang sekolah, dan mereka berencana jalan berdua.
"HAH?!"wendy reflek menyahut dengan nada suara yang agak tinggi.
"Nanti ayok beli barang couple" ulang chanyoel dengan santai.
"Aku denger chan, ya tapi buat apa?" Wendy memang dengar, tapi mendengar chanyoel mengatakan hal seperti itu membuatnya sedikit heran.
"Ya dipake lah wen, masak mau dijuàl lagi" chanyoel dan wendy tidak memeiliki panggilan khusus, karena menurut mereka hal seperti itu tidak terlalu penting. Mungkin hanya disaat darurat mereka baru akan menggunakan panggilan sayangnya.
"Biar apa?"
"Biar lucu"
"Kita nggak lagi mau ngelawak chan"
"Yaudah, biar samaan aja"
"Setiap hari seragam kita juga samaan kan?"
"Kan samaannya sama banyak anak"
"Ya terus?"
"Aku pengennya samaan sama kamu"
"Yaudah besok kamu pake rok"
"Weennn~"
"Katanya mau samaan sama aku, gimana sih"
"Kita samaan, berdua aja"
"Chan, aku heran deh sama kamu, biasanya yang ribut barang-barang couple tuh cewek, dan cowoknya yang ogah-ogahan, ini malah kamu yang mau"
"Biarin dong, kan malah bagus, yaaa~"
"Emangnya kamu mau couplean apasih?"
"Jaket gimana? Ntar kita pake kalau kesekolah, kan sekarang lagi musim hujan, jadi dingin"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIL [SELESAI]
De TodoOrang yang berbeda-beda Rasa yang berbeda-beda Cara yang berbeda-beda Untuk satu hal yang sama yaitu "CINTA"