Tetesan air hujan masih berjatuhan membasahi permukaan bumi, yang sepertinya enggan menyudahi. Tidak terlalu lebat, hanya saja jarak antar tetesan yang terlalu dekat. Jungwoo dan sehun masih berteduh diparkiran kang ewok. Ini parkiran luar sekolah, tempat parkir anak-anak yang biasa membawa motor. Kenapa tidak diparkirkan diparkiran sekolah? Tentu saja tidak, mana ada sekolah yang mengizinkan murid tingkat menengah pertama mengendarai motor kesekolah. Tapi, alasan mereka berdua disana bukan karena mereka mbawa motor, mereka hanya mau jalan kehalte tapi tiba-tiba hujan turun dan mengharuskan mereka berteduh.
Mereka tidak hanya berdua, ada beberapa anak sekolah mereka yang juga menunggu hujan reda.
"Lo berdua balik naik apa?" Itu suara tao, teman sekelas jungwoo.
"Palingan angkot, kenapa? Mau nganterin lo?" jungwoo tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya, tapi sepertinya tao menanggapinya serius.
"Kalau mau nebeng ya hayuk, mumpung kris lagi nggak masuk jadi gue sendiri"
"Becanda kali, gue sama temen gue, ya kali dia gue tinggal"
"Gitu aja dipikirin, bonceng tiga kan bisa"
"Lo aja belum ada SIM, helm nggak ada, malah mau bonceng tiga, sekali ketilang kena pasal berlapis lo"
"Kan kalau kena, kalau nggak?"
"Tetep aja toaaa-" tiba-tiba ponsel jungwoo bergetar, ada pesan masuk.
Macankuu❤
Woo pulangnya masih lama nggak?
Mama mau keluar sama papa, ada urusan.
Kalau masih lama karena nunggu hujan naik becak aja, nanti bayar dirumah.
Kunci mama taruh bawah pot yaa.Siap macan👌
Ternyata pesan dari mamanya, langsung saja jungwoo melihat kesamping kanan kiri untuk mencari becak, dan untung saja ada becak didekat parkiran kang ewok.
"Hun, naik becak aja yuk, gue disuruh buru-buru pulang sama mama"
"Kalau buru-buru lo duluan aja nggakpapa woo, gue nunggu angkot aja, kalau bareng naik becak ntar malah lama, rumah gue masuknya kan agak jauh"
"Lo nggakpapa balik sendiri?"
"Temen lo biar balik sama gue aja" tau-tau si toa nyamber, eh tao maksudnya.
"Lo mau bareng dia? Tapi dia nggak safety banget, habis ujan juga jalan licin, kalau gue saranin sih naik angkot aja" tutur jungwoo.
"Nggakpapa kok. Lo nggak keberatan anterin gue balik?" Sehun tanya ke tao
"Berapa kilo sih berat lo, sampe gue keberatan?" Jelas tau becanda."hahaha nggak-nggak, santai aja, masih di Indonesia kan rumah lo?"
"Nggak, rumahnya dikorea jalan patimura, yaudah nitip temen gue ya, awas aja kalau lo ngebut, jalan licin soalnya, gue duluan"
"Siaappp"
Sehun sedari tadi memang diam saja,menjawab hanya seperlunya. karena bisa dibilang teman sehun nggak banyak ditambah dia tidak gampang bergaul seperti jungwoo. Paling akrab ya cuma jungwoo, lainnya ya sekekdar kenal nama atau kenal waktu ada perlu aja.
Setelah jungwoo pulang dengan becak callingannya, tidak lama hujan mereda. Hanya tinggal tetes-tetes gerimis kecil.
"Tinggal gerimis nih, terobos aja ya" tanya tao setelah mengecek gerimis dengan telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIL [SELESAI]
RandomOrang yang berbeda-beda Rasa yang berbeda-beda Cara yang berbeda-beda Untuk satu hal yang sama yaitu "CINTA"