Semenjak acara confess dadakañ yang diutarakan chanyoel saat tampil bersama wendy, mulai keesokan harinya juga selalu ada sticky notes yang tertempel dilaci meja tempat duduk wendy setiap pagi. Sticky notes berwarna biru muda dengan tulisan tangan yang isinya selalu sama, tetapi juga selalu berhasil mencipta seutas senyum dibibir wendy.
Pagi, udah ada jawabannya? Kalau belum juga enggakpapa, santai aja. Hatiku masih bisa diajak nunggu kok.
-Cy.Meskipun selalu sama, sepertinya tak pernah membuat chanyoel maupun wendy lelah untuk memberi ataupun menerima sticky notes tersebut. Tidak pernah juga sekalipun gagal menarik senyum wendy, tapi itu tak lantas membuat wendy menerima pernyataan cinta dari chanyoel. Bukan karena wendy tak memiliki perasaan yang sama, hanya saja dia masih belum berani untuk memulai lagi sebuah hubungan dengan seseorang.
Benar, wendy sudah pernah menjalin hubungan sebelumnya dengan seseorang. Hanya saja hubungannya tidak berakhir baik. Mungkin tidak perlu diingat maupun diceritakan, bukankah kenangan buruk seharusnya disimpan dan dimasukkan gudang.
Canda deeh.
"Belum lo jawab wen?" Tanya sejeong saat dia baru saja meletakkan tas sekolahnya dikursi samping tempat duduk wendy.
"Belum jeong"
"Nunggu apa lagi? Kalau lo juga punya perasaan yang sama kenapa harus diulur-ulur? Nanti kalau putus, ngejarnya susah kayak layangan"
Wendy hanya terkekeh tanpa menjawab sepatah katapun.
"Harus berapa kali sih gue bilang, nggak semua cowok sama wen" ucap sejeong. Beberapa hari lalu wendy sempat curhat dengan sejeong. Mengenai semuanya, tentang perasaannya pada chanyoel, kenapa dia belum memberi jawaban pada chanyoel, termasuk masalalunya dalam hubungan asmara.
"Iya joeng, gue tau. Gue juga yakin chanyoel lebih baik daripada pacar gue dulu. Gue cuma butuh waktu"
"Berapa lama lagi? Sàmpe chanyoel mutusin buat berhenti nunggu? Lo nggak bisa gantungin dia lama-lama"
"Secepatnya gue bakal jawab, gue cuma mau hati gue bener-bener yakin dan siap, yakin kalau chanyoel orang yang tepat buat gue mulai sebuah hubungan lagi, dan siap buat semua kemungkinan sekalipun yang terburuk"
"Ok, lo lebih tau yang terbaik buat diri lo sendiri, yang penting jangan lupa traktirannya kalau udah jadii"
"Lo kayaknya nyuruh gue buru-buru jawab biar lo dapet makanan gratis kan?"
"Tau ajaa" jawab sejeong dengan senyum lebarnya, tapi setelah itu dia dikejutkan karena ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Temennya lagi sedih, yang disini malah ketawa-ketawa" ucap krystal. Ya, orang yang memeluk sejeong dari belakang adalah krystal.
"Aaa....sini-sini peluk" sejeong menarik krystal kedalam dekapannya. "Gue tadi udah mampir kelas lo, tapi lo belum dateng, jadi gue kekelas langsung. Masih sakit nggak hatinya?"
"Hatinya sakit?! Lo- maaf sebelumnya, punya penyakit dalam tal?" Wendy kaget saat mendengar ucapan sejeong.
"Amit-amit" krystal sontak melepaskan pelukan sejeong dan mengetukkan kepalan tangannya pelan kekepalanya. "Nggak gitu wendyyyy"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIL [SELESAI]
De TodoOrang yang berbeda-beda Rasa yang berbeda-beda Cara yang berbeda-beda Untuk satu hal yang sama yaitu "CINTA"