Chapter 9

3.5K 322 8
                                    

Ke-empat gadis yang dikenal sebagai member blackpink kini tengah berjalan menyusuri koridor lantai 7. Yap, mereka sedang berada diarea agency nya.


Tap!

Langkah mereka semakin mengecil dan pelan ketika pintu yang menghalangi keberadaan tempat bos YG semakin dekat dengan mereka ber-empat.

"Siapa yang akan mengetuk pintu itu?" jisoo bertanya saat langkah mereka telah berada di ujung koridor, tersisalah satu langkah lagi menuju keruangan besar bos YG.

Jennie mengernyitkan dahinya. "Kenapa unnie bertanya pada kami? Sudah jelas kami tidak akan mau mengetuk pintu itu" ucapnya.

"Aish!" jisoo mengeluh. Lalu ia melirik kesamping dimana tempat lisa berdiri disebelahnya. Jisoo mulai memasang muka memohon kepada sang maknae.

Lisa sadar bila dirinya sedang diawasi oleh unnie tertuanya, ia pun menatap wajah jisoo dengan tatapan malas.

"Apakah kalian ingin aku yang melakukannya?" lisa bertanya kepada ketiga unnienya.

Dengan antusias mereka ber-tiga mengangguk mantap menjawab pertanyaan dari lisa.

Lisa memutar bola matanya. "Lagi pula itu hanya pintu biasa, mengapa kalian takut?" lisa bertanya kembali.

Rose mendorong tubuh lisa lebih dekat dengan pintu tersebut, seraya berkata. "Cepat ketuk saja pintu itu, sajangnim sudah menunggu kita lisa".

Lisa memandang pintu besar yang kini sangat dekat dengannya, tidak berselang lama lisa menggidikkan bahunya dan melangkah mundur hingga posisinya berada dibelakang ke-tiga unnienya. Seraya berkata-

"Tanganku tiba-tiba sakit" lisa berlaga layaknya ia sedang mengalami kesakitan. "Jisoo unnie mungkin kau bisa menggantikanku untuk mengetuk pintunya" kini lisa membuat wajahnya menjadi memelas.

"Sejak kapan kau menjadi penakut dan pembohong?" jisoo menggelengkan kepalanya sedangkan si maknae tersenyum lebar dengan memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Tok!

Mau tidak mau, jisoo harus mengetuk pintu tersebut, sebelum YangHyunsuk menunggu lebih lama lagi akan kehadiran mereka ber-empat.

"SILAHKAN MASUK"

Suara itu datang dari dalam ruangan, sajangnim mempersilahkan seseorang yang berada diluar ruangan itu untuk masuk.

Jisoo menarik lengan lisa kehadapan pintu tinggi yang ada dihadapannya. "Giliran lo yang buka tuh pintu" ucap jisoo dibalik tubuh tinggi sang maknae.

Lisa menggeleng cepat. "Mengapa harus aku? Kenapa tidak unnie saja" lisa memutar tubuhnya dengan tubuh jisoo. Kini lisa berdiri dibalik tubuh mungil unnie tertuanya.

"Yak, manoban" jisoo menghentakan kedua kakinya, ia kesal akan sikap penakut member termudanya itu. Keduanya saling tatap dengan tatap membunuh ala mereka berdua.

"Sampai kapan kita harus berdiri disini unnie?" rose berbisik kepada unnie keduanya.

Jennie mengangkat kedua bahunya. "Aku yakin perdebatan mereka tidak akan pernah selesai sampai kapan pun" bisiknya.

"Lihatlah mereka seperti kucing dan anjing" rose kembali berbisik pada jennie.

"Bahkan mereka lebih buruk dari itu" balas jennie. Mereka berdua tertawa pelan.

Budak Agency (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang