With Narra 🐰(Second author)
Tuk! Tuk! Tuk
"Permisi sajangnim tamu anda sudah datang" ucap staff.
"Bawa dia masuk" jawab YG.
"Nde"
Tidak menunggu lama, tamu yang staff maksud sudah datang menghampiri YG.
"Silahkan masuk. Woah, saya kagum atas ketepatan waktu anda menemui saya, silahkan duduk" ucap YG.
Lalu sang tamu duduk dihadapan YG dengan perasaan canggung dan gugup, hal itu selalu akan terasa bila berada diruang lingkup yang memiliki aura dingin dan mencekam.
Gambaran kalimat terhadap tamu tersebut yaitu berambut hitam panjang dengan pakaian casual yang feminim, ia juga menggunakan kaca mata hitam dengan masker putih yang menutupi permukaan wajahnya.
"Jadi anda menyanggupi atasan agenci anda?" tanya YG to the point.
Sembari melepas maskernya gadis itu mengangguk. "Tentu, aku tidak akan menolak tawaran besar yang anda berikan, itu akan menjadi sebuah kehormatan untuk aku lakukan" ucapnya.
"Saya senang mendengarnya, semoga dia tidak akan menolak anda" ucap YG. Gadis itu tersenyum miring.
"Jadi dimana lisa?" tanya sang gadis.
"Seharusnya dia sedang dalam perjalanan kemari, biar saya hubungi sebentar" ucap YG yang disetujui oleh gadis tersebut.
"Apa dia sudah membacanya?" tanya sang gadis.
"Nde, mungkin sebentar lagi dia sampai" ucap YG.
10 menit berlalu...
"Sajangnim, aku sudah bosan menunggunya bisakah aku menyusul lisaku ke tempat latihannya?" tanya sang gadis.
YG nampak menimbangkan pertanyaan Idol didepannya. "Tentu kenapa juga tidak, staff saya akan menemani anda keruangan Blackpink" ucap YG.
"Aniyo, aku bisa sendiri sajangnim" tolak gadis tersebut.
"Bukankah ini kali pertamanya anda ke aganci saya? itu akan membuat anda kebingungan mencarinya" ucap YG merasa risau.
"Sajangnim bisa mempercayai saya" ucap sang gadis dengan tersenyum lalu melesat pergi.
***
Lisa pov
"Bye unnie"
Aku melambaikan sebelah lenganku untuk memberikan tanda perpisahan sementara. Selepas keluar dari ruangan latihan kami harus berpisah, aku keruangan sajangnim dan ketiga unnieku pulang ke dorm.
Aku berjalan sendirian melewati beberapa ruangan yang menjadi tempat latihan untuk para seniorku dan namdongsaengku, Treasure.
Tring!
Satu pesan masuk ke dalam ponselku, aku segera membukanya dan membaca isi pesan tersebut. Sesaat aku membacanya aku melihat nama si pengirim pesan, dia adalah sajangnim YG.
"Tidak bisakah lebih cepat lagi?" isi pesan YG.
Setelah menjawab balasan singkat aku berjalan lebih terburu dari yang sebelumnya. Aku berjalan sembari berbicara dengan batinku.
"Haruskah aku berjanji pada diriku sendiri, saat ini juga, sebelum bertatap wajah dengan pria bertopi itu. Aku sudah menaruh curiga padanya yang akan membawaku pada kesulitan yang bahagia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak Agency (END)
RandomIdol tercipta sebagai boneka, mereka dilatih hingga menjadi sosok yang diinginkan oleh Agensi. Idol dituntut untuk bisa disegala bidang. Agensi sering kali tidak peduli perasaan Idol yang kelelahan akibat jadwal terlalu padat. Menjadi Idol adalah pi...