Chapter 43

2K 217 41
                                    

varietas realitas, we got merried versi YG telah tayang. Berbagai tanggapan positif maupun negatif bermunculan setelah keluarnya episode pertama.

Acara yang menceritakan sepasang kekasih setelah menikah dan dilakukan sesama wanita. Ajaibnya masyarakat Korea Selatan tidak mempermasalahkan akan hubungan antar sesama jenis yang ditayangkan ditelevisi.

Banyak yang menyayangkan peran utama diacara tersebut. Semua orang tau jika Lisa masih berhubungan bersama Joy. Tidak sedikit dari penggemar menanyakan keberadaan Joy.

Tapi tidak sedikit juga yang senang akan pemilihan pemeran utama yang dibawakan oleh Jenlisa.

Dalam ruang sepi Joy menyendiri, tersenyum pilu dengan air mata yang mengalir. Menatap kosong ponsel yang menampilkan vidio kemesraan Jenlisa di acara We Got Merried.

"Lucu.." ucap Joy sendu, melihat perlakuan manis Lisa kepada Jennie.

"Ah, Lisaaa..." dalam vidio Jennie berteriak karena terkejut.

"Tenanglah, tidak apa. Aku selalu ada disampingmu"  ucap Lisa yang membuat Joy tertawa keras.

"Kamu juga bilang seperti itu padaku, tapi nyatanya tidak" ucap Joy dengan sisa-sisa tawanya.

Berpuluh menit lamanya Joy menonton vidio tersebut, bahkan ia selalu mengulang tanpa ada rasa bosan.

Joy menyembunyikan wajahnya diantara lipatan lengan, ia nangis sekuat mungkin mengikuti isi hatinya yang sangat rapuh.

"Kamu jahat Lisa-ya" teriak Joy dalam tangisnya.

Hiks.

Seorang diluar ruangan mendengar jelas suara isakan dalam bilik kamar Joy. Ia jalan tergesa lalu mengetuk pintu dengan cepat. Tidak ada tanggapan yang Joy berikan padanya, ia pun mengambil cara lain.

Klik.

Pintu terbuka menggunakan kunci cadangan. Seseorang itu adalah Irene.

Irene mendekati Joy dengan terburu-buru kemudian meraih tubuh Joy kedalam pelukannya. Joy sangat terpuruk dan rapuh mengakui kekasihnya bersama wanita lain.

"Menangislah" ucap Irene dan membiarkan bahunya basah oleh tangisan Joy.

"Unnie, L-lisa jahat padaku" adu Joy pada Irene.

Irene tak bersuara, hatinya ikut hancur melihat Joy nangis tersedu-sedu. Dengan teliti Irene menepuk punggung Joy. Irene mengeluarkan air matanya namun dengan cepat ia menghapusnya.

"Lisa" dalam tangis Joy terus meracaw nama kekasihnya.

Pelukan terlepas. Irene melihat wajah Joy yang sungguh berantakan akibat tangisnya. Joy masih terisak dan sedikit demi sedikit Irene membersihkan sisa air mata diwajah Joy.

"U-unnie.." panggil Joy yang tersedak oleh tangisnya. Irene menatap tanya.

"Mianhae" satu kata yang lolos dari mulut Joy membuat Irene tidak mengerti.

"Karena tidak mendengarkan ucapanmu unnie" ucap Joy dalam tunduk.

Irene tersenyum tipis sembari mengangkat dagu Joy untuk melihat kedua matanya. Penyesalan dan kesedihan bersatu dalam bola mata gadis kelahiran 96.

"Tidak apa, unnie mengerti. Tugasmu sekarang adalah melupakannya" ucap Irene.

Joy sedikit menimbang, gadis itu masih memiliki keraguan dalam dirinya untuk meninggalkan Lisa.

"Melupakan bukan berarti menghilangkan. Kamu boleh menyimpan namanya dalam bentuk sahabat" Irene meluruskan perkataan sebelumnya.

Joy tersenyum simpul, kali ini ia akan mengikuti saran unnie tertuanya. Joy tidak mau membangkang untuk kedua kalinya.

Budak Agency (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang