Pagi itu didorm Redvelvet
"Joy sama yeri udah siap?" tanya seulgi pada irene yang sedang memasak.
"Udah kali, sana samperin" jawab irene tanpa melihat seulgi.
Seulgi belum berniat beranjak dari tempatnya, gadis yang tidak ada beda jauhnya dengan lisa masih setia memperhatikan irene yang sedang sibuk dengan alat penggoreng.
"Seul ngapain masih disitu" ucap irene yang menyadari.
"Unnie kenapa sih selalu buat nasi goreng itu setiap pagi, apa jisoo sudah tidak tanggung jawab lagi sama membernya?" tanya seulgi yang selalu memperhatikan irene dipagi hari.
"Jaga ucapanmu seulgi, aku hanya ingin membuatkan sarapan pagi kesukaan lisaku" jawab irene.
"Aku kasihan padamu unnie, kamu terlalu baik padanya, tapi lihatlah anak itu selalu acuh padamu unnie" ucap seulgi. "Berhentilah sebelum waktu unnie terbuang lebih banyak lagi" lanjut seulgi.
Irene menghentikan kegiatan memasaknya dengan tatapan yang sudah kosong akibat ucapan seulgi, entah mengapa ucapan seulgi ada benarnya juga.
"Lisaku tidak berubah, itu hanya karangan kecil yang seulgi buat. Irene-ya kamu harus lebih percaya pada hatimu bukan pikiranmu" batin irene.
"Seulgi-a, cepat temui joy dan yeri pastikan barang bawaan mereka sudah lengkap" ucap irene. Seulgi berjalan perlahan meninggalkan tempat irene.
"Seul, tolong panggilkan wendy untuk membantuku didapur ya" ucap irene dengan suara lantang, padahal seulgi belum jalan terlalu jauh.
"Hais, ne... " balas seulgi.
Irene melirik seulgi sekilas lalu melanjutkan kembali kegiatannya. "Anak itu..." gerutu irene diiringi gelengan kepala.
**
"Yerim-a kenapa bawaanmu mainan boneka semua, dimana baju gantimu?... Kamu juga joyi, kenapa tasmu penuh dengan perlengkapan make up dan majalah mingguan, pakaian yang kamu bawa hanya 2 stelan?" ucap wendy yang sedang membongkar isi tas joy dan yeri.
"Yak, biarkan mereka tetap disana aku akan memasukan lagi pakaianku" ucap joy melarang wendy mengeluarkan beberapa alat make up dengan majalah.
"Atur kembali tasmu dan bawa barang yang sekiranya penting banget" ucap wendy.
"Ne..." balas joy singkat, wendy menggelengkan kepalanya lalu beralih ke yeri.
"Unnie biarin yeri bawa mainan ini ya" bujuk yeri dengan ber-aegyo.
"Boleh, tapi bawa juga pakaian gantimu yerim-a" ucap wendy.
"Tapi unnieee... tasnya sudah penuh" ucap yeri dengan bibir yang mengerucut kedepan.
"Mangkannya mainannya dikurangin, supaya bajunya bisa masuk" ucap wendy sembari mengeluarkan beberapan mainan yeri.
"Ne unnie..." ucap yeri yang turut serta memilih mainan mana yang ia bawa.
"Wendy-a..." panggil seulgi, wendy menoleh ke seulgi.
"Wae?..." tanya wendy.
"Irene unnie suruh kamu bantuin dia masak" ucap seulgi sembari mendekati joy dan yeri.
"Yaudah berarti maknae lo yang jaga ya" ucap wendy yang disanggupi oleh seulgi.
"Hm, gak usah khawatir" ucap seulgi.
"Pastiin pakaian mereka cukup untuk dibawa dalam semalam dan kurangi barang yang sekiranya tidak penting" ucap wendy sebelum meninggalkan tempat maknae.
Seulgi hanya berdehem.
"Satu lagi, pilihin baju yang pas buat yeri, si maknae itu belum masukin satu pun baju ke tasnya" lanjut wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak Agency (END)
RandomIdol tercipta sebagai boneka, mereka dilatih hingga menjadi sosok yang diinginkan oleh Agensi. Idol dituntut untuk bisa disegala bidang. Agensi sering kali tidak peduli perasaan Idol yang kelelahan akibat jadwal terlalu padat. Menjadi Idol adalah pi...