One

4K 446 97
                                    

December, 6th 2017

Soobin menarik nafasnya dalam-dalam. Dari dulu Soobin diajarkan bahwa menarik nafas itu dapat menstabilkan detak jantung yang tidak karuan. Mau apapun situasinya.

Sekarang Soobin sedang berdiri di depan rumah putih yang besar sambil memegang koper miliknya. Dirinya baru saja turun dari taksi dan melakukan sistem transaksi seperti biasa sebelum supir taksi itu cabut untuk mencari penumpang yang baru.

Soobin menekan bell yang memang ada di sana dan menunggu. Lagi-lagi cowok tinggi ini kembali menarik nafasnya karena dia sangat gugup.

Ibu Soobin berkata jika dia dikirimkan ke tempat ini agar dapat melaksanakan misi terakhir ibunya. Lalu mereka dapat hidup dengan normal.

Tidak, Soobin tidak lari, malahan Soobin ini lagi mencari pertolongan karena dirinya dan ibunya selalu ditemui oleh hal-hal yang tidak manusiawi.

Namun Ibu Soobin tidak pernah marah kepada Soobin karena memiliki kemampuan yang unik. Bahkan ibu Soobin rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan anak satu-satunya itu.

Masalahnya ibu Soobin tidak mengerti dengan hal yang dialami oleh Soobin. Kemampuan Soobin sudah seratus persen dipastikan merupakan warisan dari ayahnya. Namun Soobin belum pernah bertemu dengan ayahnya.

Tidak lama kemudian seorang bibi membuka pintu besar yang putih itu. Soobin udah senyum tapi bibi itu menatap Soobin dengan ekspresi horror. Tapi ibunya bilang Soobin ini ganteng kok. Kok malah diliatin kayak gitu.

"Kamu...."

Kenapa? Gue kenapa? Batin Soobin. Anak tinggi ini udah mau aja teriak di depan bibi itu untuk tidak memutuskan kalimatnya. Hell, bahkan bibi itu baru berbicara satu kata saja.

".... mirip sekali dengan Minhyuk"

Ah, padahal Soobin kira bibi ini adalah salah satu makhluk jahat yang telah mengenal Soobin. Soobin sudah was-was mana tau hal ini jebakan dan ibu Soobin jatuh ke dalam lobang kelinci ini.

Tapi kalimat bibi itu malah buat Soobin mempertanyakan hal yang lain lagi.

"Minhyuk?"

"Pemilik rumah ini" jawab bibi itu. "Siapa nama kamu?"

"Umm... Choi Soobin"

"Choi Soobin" ujar bibi itu mengangguk-ngangguk. Entah kenapa rasanya Soobin lagi berobat di rumah sakit. "Kamu tunggu aja dulu di ruang tamu"

Soobin menuruti apa yang diperintahkan oleh bibi itu sambil menggiring kopernya yang tidak besar. Hanya itulah barang-barang Soobin. Memang anaknya gak banyak gaya sih. Kaosnya aja warna hitam semua.

Tidak menunggu lama, sebuah teh disajikan kepada Soobin. Tentunya bibi itu yang menyajikannya. Soobin mengangguk terima kasih atas sajiannya. Bibi itu tersenyum kemudian duduk tepat di depan Soobin.

"Saya ibu dari pemilik rumah ini"

Oke, Soobin kembali menyapa bibi ini dengan lebih formal lagi karena katanya bibi ini adalah ibu dari pemilik rumah ini yang artinya bibi ini adalah ibu dari Minhyuk.

Minhyuk, pria yang selalu dilafalkan namanya oleh ibu Soobin ketika mereka sedang kabur ke kota lain. Soobin kira Minhyuk ini adalah setan atau musuh ibunya. Tapi Soobin tidak dapat jawaban ketika dia bertanya pada ibunya siapa itu Minhyuk.

Namun ada hal janggal yang muncul di kepala Soobin. Jika dia memang benar adalah ibu dari Minhyuk. Bukankah wajahnya terlalu muda untuk menjadi seorang ibu-ibu. Hell, bahkan wajahnya lebih muda dibandingkan dengan ibu Soobin.

Bro Code | Soobin & SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang