"Bin! Gua ga mau ada yang tau!" Ujar Yeonjun.
Mereka berada di dalam mini market sedang menyantap shin ramyun di mini market terdekat. Untungnya dompet Soobin terbawa kan, jadi bisa dia makan. Sempat engga, ga tau lagi lah gimana nasib perut Soobin.
"Tau apa?" Tanya Yiren.
"Eng... eh bang, ternyata lu nyebat itu karena mau ngelatih kemampuan lu ya?" Tanya Soobin untuk mengalihkan pembahasan.
"Iya" jawab Yeonjun simple lalu laki-laki itu menyantap mie nya.
Soobin melakukan hal yang sama karena dia sangat lapar. Namun di kepala Soobin ada satu pertanyaan. Apakah yang terjadi dengan Yunjin itu sungguh benar?
Soobin masih geleng-geleng kepala, dia berharap bahwa semua itu hanyalah kesalahan. Mungkin Yunjin akan kembali dan dia sedang di tahan oleh para iblis.
Setidaknya teori itu membuktikan tubuh Huh Yunjin yang masih dapat bergerak dengan bebas. Namun wajah pucatnya tidak mendukung paradigma Soobin.
Terkadang berharap itu adalah hal yang paling menakutkan. Takut bila kita akan kecewa dengan hasil yang diberikan. Walaupun jalan yang diberikan adalah jalan yang terbaik.
"Eh by the way, cewe cakep yang lu antar kemarin ke ruang BK terbunuh tragis sama waketos kita" Jelas Yeonjun.
Soobin tidak menjawab. Dia hanya menunduk menyantap ramen yang sangat disukainya. Padahal kenal juga baru tiga bulan, lebih atau kurang segitu. Soobin juga tidak tau apa kesukaan dan ketidaksukaan perempuan itu. Tapi Soobin tetap merasa kehilangan.
Huh Yunjin adalah seorang teman. Walaupun dirinya memang tidak banyak berjuang dan lebih sering terancam dia tetap memilih untuk berada di sisi Soobin.
"Aneh aja soalnya kemarin gua dimimpiin sama dia, dia minta maaf sama gua padahal kenal aja kaga" ujar Yeonjun tiba-tiba.
Oh shit! Soobin menyembur kuah mie nya dan terbatuk-batuk karena tenggorokkanya terasa pedas. Yeonjun menyodorkan sebuah air mineral yang kemudian diterima oleh Soobin dan langsung diteguknya.
"Jangan-jangan lu kali jodohnya si Yunjin. Belphegor cuma jadiin gua umpan supaya gua sama Yunjin jadi, soalnya kemarin baru satu pyrokinesis yang ketahuan"
Yeonjun, bahkan Yiren menatap Soobin aneh. Apa yang anak ini sedang bicarakan. Tapi dari semua yang terjadi Yeonjun hanya dapat berdoa agar Soobin tidak sedang kerasukan.
"Ngomong apaan sih?" Tanya Yiren yang tidak digubris oleh siapa-siapa. "Yaudahlah Yiren, yang penting pena kamu aman"
Ini Soobin sama Yeonjun bahkan tidak menggubris Yiren yang lebih mementingkan pena warna pinknya daripada apa yang dikatakan oleh Soobin.
"Jodoh apaan bangsat! Gua masih muda!" Jawab Yeonjun.
"Lu tau jadi pyrokinesis ini pro dan kontranya apa aja?"
Yeonjun tampak berpikir dengan jari telunjuknya menepuk bibirnya. Soobin jadi yakin bahwa Yeonjun belum tau konsekuensi menjalani hidup sebagai pyrokinesis.
"Jadi man ada pilar yang misahin neraka dan dunia. Kitalah orangnya. Memang jodoh siapa aja udah ditentukan tapi kita kalau ga sama jodoh kita atau dalam artian lain kalau kita menentang takdir ya kita tidak dapat hidup bahagia selamanya"
"Maksudnya?" Tanya Yeonjun tidak mengerti sama sekali.
"Maksudnya kalau kak Yeonjun ga sama takdir kak Yeonjun, yah bakal ga enak hidupnya" jawab Yiren.
Soobin langsung natap Yiren aneh. Kan pinter tuh, kenapa tadi susah amat diajak kompromi.
"Takdir gua ni... pilar antara neraka dan dunia? Setau gua pyrokinesis itu cuma orang yang bisa ngendaliin api deh"
![](https://img.wattpad.com/cover/217155152-288-k592976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro Code | Soobin & Sanha
FanfictionTiba-tiba Soobin dikirim sama mamanya ke rumah orang asing yang ternyata mirip banget sama dia. Oh lord ternyata orang itu ngaku adalah bapaknya sendiri. Dan tidak hanya satu orang saja yang mirip dengannya, ada satu lagi juga yang mirip dengannya...