Tue, Jan 16th 2018
Yunjin menarik tangan Soobin sebelum cowo jakung itu memasuki ruang kelasnya. Karena rasanya Soobin ngutang penjelasan kepada Huh Yunjin jadi tanpa di suruh pun Soobin mengikuti ke mana Yunjin membawanya.
Untungnya bukan rooftop karena tempat itu terlalu cliche.
Yunjin membawa Soobin ke lapangan indoor sekolah, walaupun ada satu kelas yang lagi memakai lapangan indoor ini.
"Bin, gue takut" kata Yunjin tiba-tiba.
"Hah? Takut kenapa?"
"Tadi malam gue mimpi ada bapak-bapak yang ngaku kalau dia itu Belphegor. Dia tulis namanya di kulit tangan gue dan ini..." Yunjin melipat lengan bajunya dan menunjukkan ada sedikit goresan yang membentuk nama Belphegor.
Wah, ini harus tanya Sunwoo kayaknya. Masalahnya dia lagi di ruang BK, dan pastinya bakal kena hukum nanti sepulang sekolah.
Soobin mengambil tangan Yunjin yang udah terukir itu agar dapat melihatnya dengan lebih jelas. Apakah Yunjin punya kemampuan yang sama seperti Soobin Dan maka dari itu dia juga dikejar.
Soalnya kalau dengar nama Belphegor ini kayaknya salah satu dari tujuh iblis yang Sunwoo tadi ceritakan. Kan tidak ada alasan lain untuk mengejar Yunjin selain kalau dia memiliki kemampuan yang dapat membebaskan mereka dari tempat yang menyiksa mereka.
"Lu...." belum sempat Soobin nanya, Yunjin melanjutkan elaborasinya.
"Kata bapak ini dia percaya sama Cupid kalau gue orangnya. Apa maksudnya? Bukannya Cupid itu dewa Yunani gak sih?" Kata Yunjin menatap Soobin berharap kalau cowok tinggi ini tau jawaban dari mimpinya.
"Lu punya kemampuan aneh gak? Kayak bisa liat hantu..." Soobin pause penjelasannya untuk melihat ekspresi Yunjin, tapi mukanya tetap sama. Bingung campur sama takut.
"Ih mana bisa gue liat hantu-hantuan. Tuhan udah tau mental gue lemah sama yang begituan makanya Tuhan menciptakan gue normal tanpa kelebihan"
Ini cewe lagi dicurigain sama Soobin tapi yang curigain malah gemes sama yang dicurigain. Gimana mau jadi profesional ini si Soobin.
"Sama sekali gak punya kemampuan?" Tanya Soobin memastikan. Tapi Huh Yunjin hanya menggelengkan kepalanya. Bisa jadi Yunjin bohong, tapi bisa jadi juga dia jujur.
Yang pastinya Soobin harus memberitahukan hal ini kepada orang yang lebih berpengalaman, walaupun dia lagi kesal sama orang itu. Dan tentunya sebelum mencapai orang itu, Soobin harus mendiskusikan ini kepada Sanha walaupun Soobin tidak begitu menyukai kehadiran Sanha yang sok tau tentang apa-apa.
Malah lebih tauan Sunwoo daripada Sanha tentang situasi ini.
"Tapi... ngapain lu nanya ke gua? Kan bisa sama orang pinter" kata Soobin masih belum bisa melepas kecurigaan dia kepada Yunjin.
"Karena... umm..." Yunjin melihat ke arah sepatunya. Terus Soobin juga ikutan liat ke arah sepatu Yunjin. Emangnya ada apa di sepatunya? Baru apa? Pikir Soobin.
"Karena?"
"Yah, bapak seram itu nyebutin nama lo. Yaudah gue kaget terus tadi di kantin lo ngebahas hal-hal kayak gitu gue jadi curiga"
"Nyebutin nama gua? Hah? Gimana gimana?"
Tapi lengan Soobin udah ditarik sama bu Solar. Bu Solar tersenyum ke arah Soobin kemudian dia juga tersenyum ke arah Yunjin. Mereka berdua cuma bisa senyum canggung aja karena nampaknya mereka ini lagi bolos buat pacaran.
"Kenapa kalian gak di kelas?" Tanya bu Solar lembut.
"Gak ada bu" jawab Yunjin terus dia langsung lari ke kelasnya.
Bu Solar ngeliatin Yunjin lama sampai cewek itu sudah tidak terlihat lagi dari pandangan guru yang mengurus TU itu. Tinggalah Soobin dan buk Solar beserta satu kelas yang kayaknya lagi gak semangat olah raga.
"Kamu? Saya butuh bantuan kamu" ucap bu Solar.
Soobin selaku murid tentunya mematuhi perintah gurunya itu. Asal perintah nya perintah yang jelas ajalah.
Soobin mengikuti bu Solar ke ruangan TU dan melihat bahwa ruangan ini sangat kosong. Tapi di dalam ada seorang Koo Jungmo sedang duduk manis sambil membaca kertas yang entah apa isinya hanya Koo Jungmo dan Tuhan yang tau.
"Kamu bisa bawain ini ke ruang BK?" Kata bu Solar menunjuk ke arah berkas-berkas yang lumayan banyak.
Soobin mah cari cara supaya cepat keluar dari zona Koo Jungmo. Karena tangannya memang gede, jadi Soobin dengan mudah membawa barang-barang itu.
"Mau dibantuin?" Tanya Jungmo.
"Gak"
Walaupun terkesan ketus, yaudahlah demi menyelamatkan diri Soobin rela melakukan apa-apa. Dirinya keluar dari ruang TU tanpa diikuti oleh Koo Jungmo dan bertemu dengan Sunwoo di tengah perjalanan.
Dia kan habis dari ruang BK, pastinya bakal ketemu sama Sunwoo. Soobin udah bersyukur banget soalnya dia gak yakin Jungmo tidak mengawasinya.
"Eh, lu diliatin mulu tuh sama buk Solar" kata Sunwoo kemudian Soobin ikut liat ke belakangnya.
Ada bu Solar yang lagi bersandar di depan pintu ruang TU sedang tersenyum miring sambil memegang berkas di tangannya. Gak ada yang aneh sih, sedikit freak aja. Tapi gak perlu dipermasalahin sih.
"Kamu perhatikan sekali lagi"
Soobin tidak tau dari mana asalnya suara itu, tapi dia tau milik siapa suara itu. Tapi dia gak tau mau manggil orang ini nenek atau bibi, soalnya mukanya terlalu tua untuk dipanggil nenek maupun bibi. Ah bingung.
Tapi Soobin kembali memerhatikan bu Solar. Matanya mulai menatap tajam dan bu Solar juga tidak merubah ekspresi pada wajahnya.
"Bin! Gitu banget lu liatin bu Solar. Gua tau dia cakep tapi sadar umur juga woy!" Kata Sunwoo sembari menepuk pundak Soobin yang menghasilkan bawaan dia tadi terjatuh.
"Eh sori bro!" Sunwoo mulai mengutip barang bawaan Soobin ketika ada satu pasang tangan yang ikut bantuin beresin barang-barangnya Soobin.
"Sini gua bantuin"
"Makasih Jung"
Soobin yang masih melihati senyum seram milik bu Solar itu langsung memutar kepalanya ketika mendengar Sunwoo memanggil seseorang dengan panggilan Jung. Dan benar, Koo Jungmo sedang membantu Sunwoo membereskan barang bawaan Soobin.
Udah pasti ada yang gak beres nih. Soobin mulai curiga sama bu Solar, tapi dia tidak melihat apa-apa.
"Buka mata kamu Soobin!"
Pada saat kalimat itu didengar oleh Soobin, baru tampak olehnya figur asli bu Solar dan Koo Jungmo. Sialan! Soobin sudah mundur beberapa langkah dan menabrak tubuh Sunwoo in process.
Sunwoo berhenti membereskan barang bawaan Soobin soalnya dia liat Soobin ini kayak orang ketakutan. Lah, bu Solar kan cakep, kok takut sih. Kemudian Sunwoo melihat lagi ke arah Koo Jungmo yang udah berdiri sambil ngeliatin Soobin.
Sunwoo menatap bu Solar dan Koo Jungmo bolak-balik. Kemudian pandangannya jatuh kepada Soobin.
BUGH
Sunwoo menumbuk Koo Jungmo hingga cowo yang katanya wakil ketua OSIS itu terjatuh.
"LARI!" Titah Sunwoo kepada Soobin yang langsung ditanggapi oleh Soobin.
Sunwoo dan Soobin lari ke arah di mana gak ada bu Solar nya, tapi Koo Jungmo bangkit dan melempar Sunwoo hanya dengan tatapannya saja.
"JANCøK!" Umpat Sunwoo sambil memegang kepalanya yang telah terbentur.
"Kau Choi Soobin! Bukalah pintu kami!" Kata bu Solar yang sudah berjalan sehingga sekarang bu Solar dan Koo Jungmo bersebelahan dan hanya berjarak tidak jauh dari Soobin yang sedang membantu Sunwoo berdiri.
Sialan! Soobin udah gak aman lagi di sini! Ada dua iblis yang sudah mengetahui dirinya. Leviathan dan Belphegor.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/217155152-288-k592976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro Code | Soobin & Sanha
FanfictionTiba-tiba Soobin dikirim sama mamanya ke rumah orang asing yang ternyata mirip banget sama dia. Oh lord ternyata orang itu ngaku adalah bapaknya sendiri. Dan tidak hanya satu orang saja yang mirip dengannya, ada satu lagi juga yang mirip dengannya...