Ten

1.2K 228 24
                                    

Wed, Jan 17th 2018

"Jadi, menurut lo Belphegor itu bu Solar terus Koo Jungmo Leviathan?" Tanya Yunjin kepada kedua cowok yang tengah duduk di ruang tamu milik keluarga Lee.

"Dan lu itu ada kaitannya sama Soobin. Makanya bu Solar langsung manggil lu waktu Soobin pertama kali pindah" jelas Sanha lagi.

Mereka bolos. Padahal niatnya cuma keluar dari kelas sebentar saja, tapi malah khilaf mau pulang ke rumah. Karena Minhyuk gak ada di rumah, rumah Sanha lah yang jadi tempat pelarian.

"Apa kaitannya coba? Gue cuma dimimpiin doang sama Belphegor" ujar Yunjin yang tengah duduk di sofa empuk rumah Sanha.

Sanha ngeliatin Yunjin dengan lekat-lekat. Ini cewe cakep banget memang. Siapa yang enggak jatuh hati dibuatnya. Dan entah kenapa Sanha ada rasa gak terima aja dia ngucapin kata-kata selanjutnya.

"Mungkin lu jodohnya Soobin kali" kata Sanha.

Sunwoo berbalik melihat ke arah Yunjin dengan mata yang berbinar-binar.

"Wah bisa jadi tuh! Tapi gua masih gak ngerti ini mekanismenya gimana? Lu punya bapak sama kayak lu dan Soobin. Tapi kenapa Soobin aja yang dikejar?" Kata Sunwoo.

"Ah itu...." Sanha gak tau mau jawab apa. Karena yah Sanha juga gak tau gimana kronologinya. Sanha aja baru tau tentang kejar-kejaran ini pada saat Soobin pindah ke rumahnya.

"Karena gua memang keren" jawab Soobin sambil membuka pintu menampilkan seorang Kim Hyunjin dan Soobin.

"Hyunjin? Ngapain lu?" Tanya Yunjin.

Hyunjin melihat ke arah sekitarnya. Kemudian gadis berambut hitam ini tersenyum miring.

"Oh, lu udah tau ramalan lu?" Tanya Hyunjin ke Yunjin.

"Ramalan apa?" Tanya semua orang yang ada di dalam rumah Sanha selain Hyunjin karena Hyunjin yang nanya.

"Seorang pyrokinesis baru bisa menghilangkan kemampuannya ketika orang itu sudah memiliki anak. Namun, kemampuan orang itu akan jatuh kepada manusia berkemampuan yang lain. Bisa jadi turun kepada anak orang itu sendiri, atau jatuh kepada anak random" jelas Kim Hyunjin.

Masih belum ada yang ngerti. Kim Hyunjin cuma bisa menghela nafas aja.

"Itu loh, kalau Soobin punya anak, Soobin udah gak bisa ngendaliin api lagi. Karena kemampuan Soobin udah jatuh sama anaknya kalau enggak sama anak orang yang memang terpilih" jelas Kim Hyunjin lagi.

"Jadi ramalan Yunjin apaan dah?" Tanya Soobin dan Sanha.

Dua cowok jakung ini melihati diri satu sama lain. Kim Hyunjin hanya tersenyum miring saja.

"Ih kalian ini, udah jelas lah Yunjin itu jodoh lu Soobin. Kenapa lagi coba bu Solar selalu mantau Yunjin" kata Sunwoo yang udah kesal ini dua anak bego kok gak nangkap juga kesimpulannya. Padahal tadi udah dibilang loh sama Sanha. Cuma Sanha menolak percaya.

"Jadi gua harus buat anak sama Yunjin gitu biar gak dikejar lagi?" Tanya Soobin. Ini Soobin gak sadar pipi Yunjin udah merona banget karena malu. Spontan sekali kawan kita yang ini.

"Ya kan enak. Lu gak usah ngeluh lah!" Kata Sunwoo. Ternyata anak ini juga spontan teman-teman.

"HEH! Kalian kalau bicara pakai filter lah, ini juga bapak gua hilang kita harus gimana?" Celetuk Sanha. Karena cuma Sanha yang peka sama Yunjin.

Barulah semuanya terdiam. Padahal ini adalah masalah Sanha dan Soobin. Tapi kalau ditelaah lagi, Kim Hyunjin itu Siren, artinya kalau tujuh iblis itu bebas keberadaan Siren akan punah. Kalau Yunjin udah pasti punya peran penting di sini. Yang gak ada perannya sama sekali itu Sunwoo.

Tapi Sunwoo ini yang paling sibuk.

"Ha, lu bilang kalian dapat surat kan dari Lee Minhyuk? Mana suratnya biar gua liat" kata Sunwoo.

Soobin mengambil kertasnya dari saku celananya. Sementara Sanha pergi naik ke atas buat ambil kertas yang udah dia remuk. Tidak memakan waktu yang lama, kedua kertas itu disodorkan ke arah Sunwoo.

Sunwoo mengambil kedua kertas tersebut dan membaca suratnya satu persatu.

Sunwoo fokus sendiri dan mengeluarkan kertas beserta pena. Satu persatu Sunwoo menelaah huruf yang tidak familiar itu sehingga ada satu kalimat yang ditangkap oleh Sunwoo pada surat Sanha.

"Don't follow me" baca semua orang yang ada di sana.

"Berarti bapak lu kaga dicuri Ha, tapi dia pergi" ujar Sunwoo.

"Buat apa coba dia pergi?" Tanya Sanha.

Sunwoo gak jawab. Sunwoo lanjut fokus ke surat yang diberikan kepada Soobin. Soobin aja gak sempat baca, lagian mau baca tulisan Yunani gimana coba. Untung mereka puny Sunwoo.

"Ah, kalau punya lu agak susah Bin. Tulisannya pakai tulisan Yunani Kuno" jelas Sunwoo. Dari nadanya dia udah mau nyerah, tapi aksinya mengatakan tidak.

Karena kayaknya lama, Soobin duduk di salah satu sofa yang ada di sana. Jadinya dia satu sofa sama Yunjin. Soobin gak awkward, fokusnya cuma ke Sunwoo aja. Yunjin nya yang salah tingkah.

Tapi yang fokus ke Yunjin cuma Sanha.

Sanha aja gak tau kenapa dia tiba-tiba merasa protektif kepada Yunjin. Mungkin karena pada akhirnya cewe cantik yang selalu jomblo bakal punya cowok kali ya makanya agak nyesek gitu.

"YES! Nih!" Ujar Sunwoo memberikan kertas yang sudah diterjemahkannya itu ke Soobin.

Soobin mau baca kuat-kuat, tapi setelah baca kalimat pertama, kayaknya hal ini terlalu personal untuk diproklamasikan.

Yang lain juga merasa kalau atmosfer di rumah Sanha tiba-tiba berubah dari tegang jadi sedikit sedih.

Soobin pergi ke halaman belakang. Dia duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Terus dia ngebaca satu paragraf panjang yang ditulis untuknya.

Dear Soobin.

Ayah minta maaf. Tapi mau gimana pun ayah tetap ayah kamu. Bukan cuma janji sama ibu kamu yang bakal ayah tepatin. Janji ayah sendiri juga harus ayah tepatin. Waktu dengar kabar kamu lahir sebenarnya ayah kaget, soalnya ayah ketemu sama ibu kamu cuma sekali aja. Tapi bukan berarti ayah nyesal kalau kamu lahir. Untuk sekarang jangan bilang ke Sanha kalau sebenarnya ayah bukan lagi pergi, melainkan jadi tahanan Lucifer. Ayah lakukan ini demi melindugi kamu nak.

Ps : jangan tanya alasan ayah. Kamu jaga diri aja.

Tapi bukan cuma Soobin yang tau tentang surat ini.

Sunwoo juga.

"Panjang banget surat lu! Surat gua cuma satu kalimat" kata Sanha gak terima.

"Ntahlah Sanha. Gua capek" kata Soobin sambil berdiri lemas.

Sanha tumben-tumbennya melihat seorang Soobin putus asa. Padahal Soobin pernah diturunin Sanha loh waktu berangkat sekolah dan anak itu gak ngeluh sama sekali. Cuma kesal aja sama Sanha tapi dia gak ada ngeluh soal dia yang sekolah jadi jalan kaki.

Soobin memberikan kertas yang sudah diterjemahi oleh Sunwoo kepada Sanha. Sanha tentunya baca surat itu dengan kecepatan 100g bukan 4g lagi.

"Ayah ngira kita gak bisa jaga diri. Tapi gua yakin kita berdua bisa lebih dari jaga diri" kata Soobin.

Sanha bahkan tidak merasa iri, padahal kalau orang normal mungkin udah lari kali ke kamarnya merajuk gak mau keluar. Malah yang Sanha rasakan hanya rasa kasian. Dan kali ini Sanha yakin kalau Soobin itu benar.

Benar sekali malahan.

"Kita buktikan ke ayah kalau kita bisa bunuh Lucifer" kata Sanha.

-BRO CODE-

Guys! Semoga puasanya lancar yaaa. Jangan budi.

*Bu+Di = buka diam-diam.

Bro Code | Soobin & SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang